Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku sebagai Alex
dan kisah tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat kristiani sedang
ramai menyiapkan untuk hari natal keesokan harinya tetapi aku mencoba merayakan
natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Novi
dan teman baikku yang bernama Trisno di malam natal.
Waktu bertemu Novi memakai
pakaian blouse kaos ketat you can see dan panjangnya sampai tengah pahanya
sehingga paha putih mulus akan terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih
berbahan tipis dan di bagian atas model tali terkait ke bahunya. Blousenya itu
mencetak jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya yang
nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar terlihat celana dalam
kecil dan tipis tercetak di blouse bagian belakangnya, paha putih mulusnya jika
selagi duduk terlihat celana dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi
malam ini.
Trisno tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Novi
terlihat seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Novi dan ketika
kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara dengan Novi
sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Novi duduk di belakang sementara
aku terus menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Harmoni.
Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas
stress akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu lebih
enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda pas-pasan atau
fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman anda tahu bahwa anda
bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja
boleh kok! asal teman anda jangan pada budeg saja jadinya.
Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi
mebel yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar mandi
dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir dan nasi goreng
berikut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi bersama dan kadang
sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga dan joged berdua pokoknya semua
happy. Setelah tuntas makan dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana
telah menghangat aku melihat antara Trisno dan Novi adanya perasaan ingin
berbincang tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah,
bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar rokok
dapat di antar ke kamar. Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu sudah
berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga untuk lebih
mengakrabkan suasana yang ada.
Ini terlihat ketika beberapa kali Trisno berusaha lebih
mendekatkan diri ke Novi dengan posisi duduk Novi
di antara kami berdua terlihat. Trisno kadang dengan ragu meletakkan tangannya
di pundak Novi apabila Novi merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan
pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Novi dan Novi juga terlihat
canggung, kadang mencubit paha Trisno kadang merebahkan kepala dan badannya ke
pundak Trisno dan kepadaku juga dia melakukan hal itu.
Akhirnya, "Aku ke bawah dulu ya.. mau ambil rokok di
mobil." kataku. Kulihat Trisno tersenyum, "Saya kalau bisa
Marlboro.." kata Trisno. Novi hanya tersenyum, "Yaa sudah saya cariin
deh kalau ada warung rokok di seberang jalan," kataku memberi kesempatan
ke mereka berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan
suasana yang ada karena bagaimanapun Novi
adalah kekasihku dan Trisno adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai
saudaraku sendiri. Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan
segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam ruangan, tapi
karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari kaca gelap maka aku dapat
melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa mereka telah akrab kembali? Kebetulan di
lantai atas suasananya sepi dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam,
karena di dalam ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar
dalam keadaan gelap. Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari
cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Trisno telah berubah sekarang.
Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat tangan Novi melingkar
ke belakang leher Trisno, sementara tangan Trisno juga memeluk pinggang Novi . Trisno sedang mencium bibir Novi dan ternyata Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.
Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Trisno dan Novi yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan
dengan penuh emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah
cukup lama maka tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Novi . Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Novi dan
perlahan merayap ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Novi dan dengan remasan perlahan tapak tangannya lalu
membuat gerakan meremas dan memutar seperti memijat.
Ketika Novi menengadahkan kepalanya ke samping segera Trisno
menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi dan melakukan gerakan mencium
buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada Novi .
Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi
lalu menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak memakai BH.
Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging yang putih mulus dengan
putingnya yang telah mengeras di muka Trisno. Dengan perlahan lidah Trisno
menyapu gundukan bukit buah dada Novi dan kadang menghisap perlahan puting Novi . Kulihat Novi memejamkan matanya dan mulutnya
terbuka. Aku tidak dapat sama sekali mendengar erangan dan desahan Novi karena ruangan itu kedap suara dan juga adanya suara
lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tapi itu tidak menghalangi
keinginanku untuk terus melihat dari luar tanpa berusaha untuk masuk ke dalam
kamar karena aku sudah berjanji kepada Trisno bahwa aku akan membagi semua
milikku kepadanya termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan
bagaimana Trisno juga memberikan adiknya kepadaku.
Blouse Novi, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke
bawah sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Novi, bibir dan
lidah Trisno berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Novi
kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya. Kulihat Trisno
berkata sesuatu ke Novi dan tangan Trisno mengangkat Novi
ke pangkuannya kulihat Trisno duduk menyandarkan badannya ke belakang.
Sementara Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya tangan Trisno meremas
bongkahan pantat Novi sementara mulut mereka berdua saling lumat saling bermain
lidah dan kadang tangan Trisno keduanya meremas kedua bukit dada Novi dan Novi pun karena terangsang mulai menggerakkan perlahan
pinggulnya maju mundur. Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan
ke belahan kemaluan Novi walaupun Novi tetap memakai celana mininya yang tipis,
tapi aku yakin Novi merasakan gesekan batang
kemaluan Trisno di belahan kemaluannya. Tak kumengerti kenapa Trisno tidak
melepas celana dalam Novi yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik atau
menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan kemaluan Novi, maka
liang kemaluan Novi akan terbuka di hadapannya
dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang kemaluannya.
Hanya terlihat tangan Trisno masuk ke dalam celana Novi di bagian pantat dan
hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat Novi .
Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi .
Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang menggairahkan
itu.
Novi terus bergerak di pangkuan Trisno, kedua tangannya
merangkul leher Trisno sehingga bukit buah dada Novi
tepat berada di muka Trisno. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan
gesekan pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat bukit
dadanya menekan muka Trisno saat itu Trisno memberikan sapuan pada bukit
tersebut dengan lidahnya. Pada saat kepalanya terlempar ke belakang, Trisno
meremas buah dada itu dengan tangan kanannya melakukan gerakan memuntir
perlahan puting Novi . Sementara tangan kirinya
menyelinap ke belakang bongkahan bokong Novi dan membantu menggerakkan pinggul Novi maju mundur berirama kadang cepat kadang dengan
gerakan lembut. Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus melumat dan menjilati
sekujur dada, leher dan muka Novi seperti
mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit
mereka berdua bergerak seperti penari erotis dan akhirnya Novi
sepertinya telah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari
gerakannya yang perlahan dan lemas dibahu Trisno. Trisno berbisik dan lalu
merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan
posisi tetap seperti dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Novi dalam keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap
mengangkang lebar. Sementara kedua paha Trisno berada di antara paha Novi . Batang kemaluan Trisno dalam keadaan menegang tetap
berada di belahan kemaluan Novi yang ditutupi
celana mini tipis itu.
Tangan Novi memeluk leher Trisno dan bibir mereka kembali
saling berpagutan dan terlihat mereka berdua saling bermain lidah. Sementara
tangan Trisno tak lepas dari meremas dan membelai bukit buah dada Novi . Lalu Trisno berkata sesuatu ke Novi dan kulihat Novi menggelengkan kepalanya. Yak lama kemudian Trisno
perlahan mulai menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur
bergerak naik turun dan kadang menekan. Sementara Novi menengadahkan kepalanya
ke atas. Aku tidak tahu apa mereka bersenggama atau hanya eges-eges (gesek
gesek) tapi celana dalam Novi tetap berada
pada tempatnya. Kalau melihat gerakan mereka persis seperti orang bersenggama
tapi kok celana itu? Trisno terus bergerak maju mundur membuatku penasaran dan
batang kemaluanku tegang sendiri. Memikirkan itu aku panik juga bagaimanapun
dia itu adalah cewekku tapi ini kami lakukan hanya untuk untuk membuat dia
senang dan mengisi kekosongan di dalam suasana yang BT. Untuk itu aku harus
memastikannya aku segera membuka pintu perlahan, tapi ternyata mereka berdua
tidak mengetahuinya, pasti karena suara lagu yang diputar cukup keras sehingga
mereka tidak tahu dan menyadari adanya kehadiranku di belakangnya.
Dengan berdiri di belakang mereka aku dapat melihat jelas
Trisno posisinya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga tubuhnya tidak
menghimpit badan Novi tapi buah dada Novi
tetap saling berhimpitan dengan dadanya. Sedangkan bagian bokong Trisno terus
melakukan gerakan memajukan dan menarik pantatnya. Kulihat Novi mengerang dan
mendesah perlahan, tapi aku tidak dapat melihat apakah celana dalam Novi
digeser kain penutup depan bagian liang kemaluannya atau tidak karena terhalang
oleh body Trisno yang tinggi besar, dan memang celana itu tetap berada di
tempatnya hanya merosot sedikit ke bawah. Terlihat tali celana itu tidak lagi
berada di pinggangnya tapi telah berada di pinggul. Penasaran melihat mereka
akhirnya aku merasa yakin mereka hanya gesek- gesek, maka aku rebahan di kamar
tidur kurang lebih sepuluh menit aku rebahan menenangkan diri. Ketika telah
tenang otakku akhirnya kupanggil Novi ke
dalam, "Novv.." kataku. Tak ada jawaban, "Novv.." kataku
lagi. "Yaa.." kata Novi menjawab.
Aku rasa dia berdua kaget kalau aku ternyata telah di dalam.
"Kenapa sayang.." kata Novi
sambil memelukku.
"Kamu tadi ngapain.." kataku menyelidik sambil
memandangnya gemas.
"Kamu kan lihat
sendiri.." kata Novi .
"Kamu tidur sini.." kataku menarik dia rebahan di
tempat tidur.
Tanpa buang waktu ketika dia belum rebahan kulepas baju
kaosnya sehingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan kujilati buah dadanya,
terasa wangi permen menthol. Memang di depan disediakan permen, tapi terus saja
kulumat putingnya. Dia mengerang dan rupanya dia tidak sabar, segera menarik
kaosku ke atas serta segera melepaskan celana panjang dan celana dalamku.
Rupanya pemanasan yang dilakukan tadi di luar bersama Trisno terlalu lama
membuatnya sudah ingin untuk bersenggama. Kejantananku yang sudah menegang
segera dipegangnya lalu dihisap dan dilumat ke dalam mulutnya. Kurasa dia
begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku semua
ditelannya sampai mentok di tenggorokannya. Kadang bijiku dihisap dan lidahnya
bermain di sekujur batang kemaluanku sampai ke buah zakarku dijilatinya.
Lidahnya terus bermain-main di ujung kepala kemaluanku dan
menggeser-geser belahan lubang kencing kemaluanku. Rasanya.. "Uuuff
aakkhh.." desahku. "Gila banget! Kamu sudah konackhh ya.. Nov.."
erangku keenakan dan terasa geli kadang meriang (coba saja hal itu dengan
pasangan anda pasti meriang itu badan). Gila juga Novi kalau sudah panas dia
seperti orang di padang
pasir. Habis semua kemaluanku dilumatnya, sementara kulihat dicelananya ada gumpalan
cairan membasahi kain celana penutup belahan kemaluannya, seperti bulatan.
Rupanya dia sudah banjir dari tadi atau bekas air mani Trisno? Penasaran aku
tanya dia, "Kamuu tadi gituan yaa..?" tanyaku penasaran.
"Emmhh.. emmhhff.." dia tidak menjawab hanya terus melumat batang
kemaluanku lebih kuat lagi. Digigitnya kepala kemaluanku pelan dan gemas,
"Akkhh.. gilaa kamuu.." kataku. Batang kemaluanku mengeras kuat
seperti besi balok. Kubiarkan dia memuaskan hasratnya melumat habis kejantananku
dari ujung sampai pangkalnya.
Momen ini kunikmati dan segera kubuka celana dalamnya,
ternyata kemaluannya telah basah dan lembab. Saat kubelai belahannya masih
terasa rapat, jadi mungkin dia belum sampai sejauh itu, pikirku. "Kamu di
atas Nov.." kataku menarik badannya ke atas menduduki pinggangku. Perlahan
dengan tangannya yang menggenggam batang kemaluanku mulai diarahkannya ke
lubang kemaluannya. Kepala kemaluanku perlahan ditekan dengan bibir kemaluannya
dan perlahan membelah bibir kemaluannya yang telah basah membuat lebih mudah
kepala batang kemaluan itu menyusup belahannya. Terus Novi menekan ke bawah
pinggulnya dan, "Akhh.." erang Novi .
"Enaakk.. aduuhh pelan-pelan, enakk.." desahnya. "Uuff.. yaa
enaakk.." desahku keenakan. Pelan-pelan batang kemaluanku makin lama makin
tenggelam ke dalam liang kemaluannya. "Akkh.. masuukk.. ookkhh kontollu..
akkgg.. ennakk.." erang Novi terpejam.
"Gilaa.. liang kemaluan kamuu.. masih rapat Nov.." kataku sambil
menghentakkan pinggulku ke atas dan menariknya ke bawah perlahan seperti slow
motion berulang kali.
Setelah sepuluh kali dengan gerakan itu, terasa telah dengan
bebas dan mantap terkendali kemaluanku menyodoknya. Lama kemudian gerakan
batang kemaluanku makin mantap menyodok liang kemaluan Novi .
Dengan sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa henti sebanyak dua
puluh kali membuat Novi berteriak sambil
matanya terpejam histeris, "Aaakk.. akhh.. akkhh.. oohhkk.. aahh.. uuff..
aduhh.. giillaa.. aahh.. aadduuhh.." terengah Novi .
Sangat bergairah dia dengan gerakanku membuatnya membalas gerakanku dengan
hentakan kasar. Novi segera menghentakkan
pinggulnya cepat kadang dia melakukan gerakan memutarkan pinggulnya sehingga
terdengar bunyi "Brreeoott.. brreett.. brreeoott.." Rupanya telah
banjir sekali di dalam liang kemaluannya tapi dinding kemaluannya tetap
menjepit batang kemaluanku. "Luar biasa, gila kamuu hot bangett..
Nov.." kataku. "Gue mauu yang kuatt.. yang kuatt nekannya ahhkk..
yang panjang kontolnyaa.. akkhh teruss ngentotin kontolnya.. akkgg.."
erang Novi histeris. Kurasa Trisno juga
mendengar erangan Novi karena pintu kamar tidak kututup ketika Novi masuk tapi biar saja dia terangsang, pikirku.
Selang lima
belas menit ternyata gerakannya makin panas saja. Habis sudah kemaluanku
dihisap ditarik di dalam liang kemaluannya. Sementara badannya telah
keringatan, "Aahh.. aahhkk.. uuff.. ennaakk.." desah kami berdua.
Kadang aku sengaja mengangkat pantatku tinggi-tinggi dan dia menekan
kemaluannya makin ke bawah terus pinggulnya berputar-putar sehingga terdengar bunyi
"Breet brett brrett.." Terasa panas di sekitar batang kemaluanku.
Kuat juga aku telah dua puluh menit dengan gerakan yang membuat keringat
membanjir tapi sampai saat ini belum terasa juga kalau air maniku akan keluar.
Biasanya yaa dengan gerakan yang seperti biasa paling lama sepuluh menit keluar
air maniku. Mungkin karena aku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa kuat dari
teman baikku. Yang jelas batang kemaluanku dalam keadan stabil menegang terus
dan gerakanku tidak berubah. Kadang lembut dengan hentakan yang kuat dan kasar
dengan gerakan memutar dan mengocokkan batang kemaluanku terasa seperti membor
lubang kemaluannya dan ternyata Novi menyukai
gerakan dan hentakan yang kulakukan.
"Giilaa.. kamu kuat sekali.. tumben tuh.. oohh gue
puaass.." desah Novi keenakan dengan
tersenyum puas.
"Ya sudah lama ya Nov, nggak beginii.."
desahku.
Karena tidak keluar-keluar juga ini air mani, akhirnya kami
kecapaian sendiri. Dalam keadaan terengah-engah keenakan kami berhenti
sebentar. Akhirnya aku tanya ke dia,
"Bagaimana kalau kita istirahat dulu Nov.."
ternyata dia mengangguk setuju dengan muka memerah dan keringat di dahinya
menetes. Aku usul lagi,
"Kita keluar yukk.. Nov.. kasihan Trisno.. sendiri di
luar," kataku.
Tanpa bertanya lagi Novi
lalu melepas segera batang kemaluanku dari lubang kemaluannya. Rupanya dia juga
belum tuntas dan keluar dari kamar berjalan dengan telanjang bulat. Dia keluar
sendiri, sementara aku menjadi bengong.
Ternyata Novi tanpa bertanya lagi keluar kamar dalam keadaan
badan telanjang bulat. Gillaa! sudah konak dia rupanya. Beraninya dia telanjang
bulat menemui Trisno di ruang depan. Aku tersentak, segera ke kamar mandi
mencuci kemaluanku yang telah basah oleh karena air kenikmatan dari liang
kemaluan Novi . Di kamar mandi aku berpikir
ngapain Novi di luar bersama Trisno, tentunya Trisno terkejut dengan kehadiran Novi yang telanjang bulat di hadapannya. Setelah cukup
lama di kamar mandi membersihkan diri sekitar kemaluanku. Perlahan aku keluar
kamar dan berdiri di pintu. Kulihat sesuatu yang telah membuat aku terkejut.
Gila! aku jadi terangsang sendiri melihatnya. Novi
ternyata dalam posisi yang sangat seksi sekali. Mungkin Novi telah tinggi
birahinya. Sepertinya telah terangsang penuh birahinya dan tanpa malu dan ragu
lagi dia dalam posisi menungging. Dalam posisi menungging di atas kursi dalam
keadaan telanjang bulat. Terlihat tubuh putih mulusnya dengan lekuk tubuhnya,
bokongnya putih mulus dan pinggul yang cukup besar pinggangnya yang ramping.
Bokongnya yang tinggi ke atas dan buah dadanya menjuntai keras membentuk
bulatan dengan putingnya yang telah mengeras, rambutnya yang hitam dan panjang
lurus sebagian tergerai kesampingnya, sebagian lagi menutupi pundaknya yang
halus dengan bulu-bulu halus di sekitar pundaknya menambah seksi posisinya.
Sementara tangan kiri Trisno mengusap dan membelai serta kadang meremas
bongkahan pantat Novi yang sedang menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah
dada Novi dengan remasan perlahan dengan jemari menjepit puting Novi. Trisno
telah menarik celananya sendiri berikut celana dalamnya ke bawah di antara
lututnya.
Batang kemaluannya terlihat menegang keras dan besar dengan
bulu-bulu kemaluan yang berwarna hitam. Sedangkan kepala kemaluannya berwarna
merah dengan diameter ukuran botol Aqua 600 ml. Ukuran batangnya panjang 23 cm,
diameter batangnya 6 cm. Terlihat kepala kemaluannya tengah dicium-cium oleh
bibir Novi. Novi ternyata sedang asyik menciumi kepala batang kemaluan dan
belahan air kencingnya. Dengan posisi menungging, dalam keadaan telanjang
bulat, perlahan-lahan mulut itu menelan kepala dan batang kemaluan itu. Hampir
tidak muat mulut Novi menelan kepala itu. Mulutnya harus membuka
selebar-lebarnya dahulu baru dapat mengulum batang kemaluan Trisno. Perlahan
dan tak lama kemudian terlihat kepala Novi naik turun ke atas ke bawah dan
kadang lidahnya menjilati batang kemaluan Trisno yang besar. "Aahh
Gooddhh.." desah Trisno terpejam keenakan. Sementara Novi hanya mengerang
karena tangan Trisno terus memberi remasan di sekitar kemaluannya. Terlihat
tangan kiri Trisno menyusup dari bawah badan Novi dan berhenti jemarinya ketika
berada di belahan selangkangan paha Novi. Jarinya bergerak membelai belahan
kemaluan Novi yang telah basah.
Setelah kurang lebih lima menit menyaksikan adegan yang mendebarkan
jantung, perasaanku berdebar kencang karena terangsang. Aku benar tidak sabar
melihat adengan itu. Kemaluanku mengeras kembali malah lebih keras dari yang
tadi pada saat bersenggama di dalam kamar. Dalam keadaan telanjang bulat dengan
batang kemaluan menegang aku menghampiri mereka. Kulihat mereka kaget,
"Ooppss.." kata Trisno kaget. "Sorry gue nggak tahan.."
kataku. Tanpa permisi lagi kuambil posisi di belakang bokong Novi yang polos
dan dengan berjongkok di belakang Novi, mulutku langsung menjilati kemaluan
Novi. Ternyata Trisno hanya tersentak sedikit tapi dia terus malah
mengangkangkan kakinya lebih lebar sehingga belahan kewanitaan Novi itu lebih
terkuak membuka, sehingga klitorisnya terlihat dan segera kujilati klitorisnya
dan kumainkan lidahku di sekitar klitorisnya. "Aakkhh emhhff ahh mmhh
aauuff.. ahh.." desah Novi dengan kepalanya yang makin cepat bergerak naik
turun di selangkanganku. Sementara tangan keduanya telah meremas buah dada
Novi.
Terus kumainkan belahan liang kemaluannya dan kadang lidahku
menerobos masuk ke dalam belahannya terus mengkilik-kilik sekitar klitorisnya
yang terlihat memerah. "EmmhHPp.. emmpphh.. ahh.." dia mengerang
keenakan. Kurasakan dia menggerakan pinggulnya dengan irama dangdut, yaitu
menggerakkan perlahan bokongnya serta meliuk-liukan badannya dan berkedut-kedut
liang kemaluannya, "Emmff.. mmBHh.." kadang badan Novi di angkat ke
atas dengan cara menekan buah dada Novi ke atas. Ketika itu bibir kami berdua
saling berpagutan desahnya tidak tahan lagi dan terus tangannya mengarahkan
kepala kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya dan perlahan, "Ahhkk.. aah
ahh.. oohh.. ennaakknyaa.." erang dan merintih dalam kenikmatan kemaluanku
masuk perlahan. Tak lama batang kemaluanku dalam hitungan detik tenggelam sudah
di dalam liang kemaluan Novi yang telah basah dan hangat dinding liang
kemaluannya.
"Aahh.. aahh.. aahhkk.. dorong yang kerass.. ahk yaa..
aahkk dorong teruss.. yyaa.. ahkk tekan yang dalamm.. eennaakhh.." rintih
Novi sambil terus mengikuti gerakan dorongan pinggulku yang menghentakkan
batang kemaluanku seluruhnya ke dalam lubang kemaluannya.
"Bleeppss.. sleepss.. bleebss.. slleeppss bblleppss..
slleppss.."
"Aahh.. aahh aahh eenaaknya.. kamuu.. gilaa luaarr
biasaa.. enakk ngentotin kamu Giinn.. akkhh.." erangku kenikmatan terasa
hangat batang kemaluan.
Dengan posisi kuda-kuda yang sangat mantap kakiku terasa
menapak bumi tidak bergeser dalam menggerakkan pinggulku maju mundur sehingga
pusat tekanannya dapat kupusatkan kepada batang kemaluanku yang terus menggenjot
atau menggelosor keluar masuk belahan liang kemaluannya. Dengan gerakan seperti
menyalurkan tenaga dalam maka nafasku dari seputar perut kuatur semua gerakanku
sehingga gerakan yang terjadi bukan melalui pikiran tapi telah digerakkan
secara otomatis melalui sekitar pinggulku nafasku perlahan dalam satu kali
tarikan nafas, aku dapat menghujamkan kemaluanku sebanyak tiga kali atau bisa
sampai tujuh kali. Pada saat melepas nafasku, keluar gerakan kulakukan berputar
sekitar pinggulku, sehingga otomatis batang kemaluanku melakukan gerakan
berputar dua atau berkali-kali di dalam liang kemaluannya.
"Aahkk.. akhh.. gilaa.. gilaa.. akkhh.. akhh.. gilaa..
enakk.. enaakk.. ahh.. uuff.. adduhh.. enaknyaa.. aaookhh.." Novi merintih
dan mengerang. Trisno melihat kepadaku dengan pandangan tidak percaya kalau aku
dapat melakukan gerakan seperti itu yang membuat Novi kelojotan dan bergetar
seluruh persendian badannya. Baru tahu dia, pikirku tersenyum kepadanya dan
rupanya membuatnya menjadi terangsang. Kulihat matanya saat itu terbelalak
ketika melihat batang kemaluanku keluar masuk teratur dengan nafas yang teratur
juga. Batang dan kepala kemaluannya memerah dalam cengkeraman tangan Novi.
Batangnya makin lama makin mengeras, karena Novi makin lama dia tidak dapat mengcengkeram
diameter batang kemaluan itu. Novi makin mempercepat gerakan tangannya menarik
dan melakukan gerakan memutar atau seperti memelintir batang itu. Ternyata Novi
hanya tahan sepeluh menit di dalam menghadapi adukan batang kemaluanku yang
mengamuk di dalam liang kemaluannya hingga dia melenguh dalam rintihan,
"Aahh.. aakkhh.. oohh guee keluaarr.." badannya bergetar hebat dan
matanya terpejam dan mulutnya terbuka menganga lebar.
Trisno terpaku memandang Novi yang ejakulasi dengan badan
yang bergetar dan akhirnya Trisno rupanya tidak tahan melihat keadaan yang ada
di hadapannya dan yang juga terjadi pada batang kemaluannya. Sehingga matanya
membelalak dan lalu terpejam, "Aahhkk aahh.. ahhkk.." keluar air
maninya di dalam genggaman tangan Novi. Air mani itu meleleh di jari-jari Novi.
"Ha.. haa haa.." aku tersenyum penuh kemenangan. Kalah lama dia
karena aku sendiri belum apa-apa saat ini. Setelah Novi mengelap tangannya
dengan tissue basah, kutarik dia untuk gantian duduk di atas pangkuanku. Dengan
posisi saling berhadapan kemaluanku menghujam kembali ke dalam liang
kemaluannya dan gantian dia yang bekerja dengan gerakan memutarkan pinggulnya
dan gerakan memaju-mundurkan bokongnya dan kadang kurasa liang kemaluannya
berdenyut-denyut seperti menghisap batang kemaluanku. Rupanya dia ingin
membuatku keluar juga air maniku. Setelah lebih kurang sepuluh menitan dia
membuat batang kemaluanku kerja keras. Kulihat dia juga telah mau keluar lagi
mengerang. Dia, "Aahhkk.. akhh ahh gue mauu keluaarr.. lagii.. samaa-samaa
kamuu keluarr jugaa.. yaa.." erang Novi. "Aahh yyaa barengg Nov..
guee juga ampirr.. keluarr.. aahhkk aakkhh.. yaakk keluuaarr.. ahkk
akhh.." erang Novi dan aku bersamaan, "Aahh.. giilaa.. eenaakk..
puass guee," rintih Novi.
Keluar sudah dan tuntas birahi yang menghimpit dan
menggunung di dada ini. Ada barangkali lima semprotan air maniku keluar
membasahi seluruh rongga dalam liang kemaluannya sampai akhirnya kulepas batang
ini. Puas sekali. Setelah berbenah diri, mencuci dan membersihkan bekas-bekas yang
ada dan ternyata kami telah memakai ruangan itu selama tiga jam dan habis total
cuma Rp. 375.000 untuk semua all in, siiplah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar