Saat clas meeting di sekolahku, aku yang boring karena
tidak ada kerjaan memutuskan untuk ke perpustakaan sekolahku.
Oh iya perkenalkan nama saya Rezon. tinggi 176cm agak
hitam. Sudah sejak lama aku naksir sama adik kelas ku yang alim bernama Rani.
Tingginya sekitar 168 cm, kulitnya putih, cakep lagi. Tapi karena dia selalu
memakai jilbab dah baju seragam abu2 putih panjang, tidak ada banyak cowok yang
naksir dia, kecuali aku, soalnya aku pernah ngintip dia ganti baju seragam
olahraga dan ternyata bodynya…. Wooooow……. Menggiurkan sekaleeee!! Pernah aku
menembaknya tapi ditolak mentah2. Katanya dia nggak suka pacaran. Aku merasa
sakit hati dan tidak terima. “Pokoknya aku harus bisa menadapatkannya” bisikku
dalam hati.
Di perpustakaan sekolah ku bangunannya bertingkat. Aku
membacanya di atas .Aku membaca buku tentang penemuan-penemuan besar didunia.
Karana malas duduk di kursi aku memutuskan untuk lesehan di lantai saja.
Setelah lama membaca aku melihat Rani sedang duduk membaca buku. Aku lihat ke
bawah tampak pemandangan yang indah dan membuat adik kecilku berdiri. Aku lihat rok panjangnya tersingkap dan
terlihat betis putih indah milik gadis manis berjilbab putih itu. “Woow, bagus
sekali betisnya. Rasanya aku ingin menyentuh-nyentuhnya” gumamku. Aku segera mendekati
dia dan duduk disamping gadis manis
berjilbab yang baru mekar2nya itu. Aku tersenyum padanya. Dia balas
tersenyum, dan kembali membenamkan dirinya kedalam bacaannya. Karena tak kuat
menahan gelora birahi, segera kuulurkan tangan, dan membelai betisnya yang
indah Itu. Tiba2 ia sadar dan langsung menepus tanganku. Gadis berjilbab itu
langsung marah. “kamu ngapa zon? Gak sopan banget sih??!!” bentaknya. Aku hanya
diam saja karena sedang memperhatikan seluruh tubuhnya yang indah, yang
terlihat samar dari balik baju seragam panjang miliknya. Melihat wajahnya yang
ayu dengan jilbab putihnya, aku justru semakin berahi. Aku harus
menumpahkannya.
Ketika sedang mengomeli aku, aku berdiri dari posisiku
dan kupeluk dan kucium dia. Gadis manis berjilbab itu meronta-ronta agar aku
melepaskannya. Tapi apa daya, birahiku harus ku tumpahkan ke dia. Setelah itu
dengan tanganku menyekap mulutnya, ku bawa gadis alim yang sekal itu ke kamar
mandi perpustakaan(biasanya perpus yg atas memang sepi). Kemudian ku lepas sekapanku
dan kembali bibirnya yang indah kuciumi lagi. Tangan kananku meremas-remas
payudaranya yang baru ranum2nya secara bergantian.
“Mpffhh…..
mpfhh…… ohhhhh” gadis berjilbab itu melenguh ketika tanganku meremas
payudaranya yang masih tertutup baju OSIS dan jilbab sampai jilbabnya kusut.
Setelah puas dengan ‘Bagian Atas’ kini ku mencoba
‘Bagian Bawahnya’. Sambil terus menciumi gadis berjilbab itu, aku mengangkat
rok abu-abu panjangnya sebatas pinggul kemudian ku pelorotkan CD putihnya, dan
wow memek merah muda tanpa jembut itu sangat indah sekali. Kemudian aku
berpindah tempat mencium. Sekarang posisiku sedang berjongkok. Tanpa basa basi
lagi aku menjilat memeknya. Gadis alim itu tampak menggelinjang. Ia mulai
menggigit bibir bawahnya.
“Ahh… ohhhh….. jang..an ..mas…..” rintihnya ketika aku
menjilat memeknya. Gadis alim yang biasanya pendiam itu menggelinjang.
Kemudian aku menggigit kecil klitorisnya. Gadis
berjilbab itu kembali menggelinjang hebat. Selesai ku bergerilya di bagian
bawahnya, aku membuka baju dan celana serta CDku. kembali ku cium mulutnya.
Sambil ku ciumi aku mencoba untuk membuka kancing baju seragamnya. Dan terlihat
pemandangan yang indah dengan kulit mulusnya ditambah BHnya yang berukuran 32
seakan akan menantang untuk digarap. Tak lupa aku juga menyingkap roknya.
Jadilah dia pasrah sambil menggelinjang-gelinjang dengan baju seragam yang
sudah awut-awutan. kembali lagi aku memainkan memeknya, kembali juga gadis
manis berjilbab itu menggelinjang dan merintih2. Tangan kiriku meraba dan meremas
payudara serta putingnya wang berwarna merah muda. Tangan kananku bermain
bersama mulutku menjelajah wilayah bawahnya.
“Ahhhh… sshhh….
oohhh… mass…. ukiiinnnn…… sshhh…. mass….. udaaaahhh…. ohhh….. ga.a.a…. kkuat…
shhhhh” pinta gadis berjilbab itu berulang-ulang. Terasa memeknya sudah mulai
becek.
Kulihat cairan kewanitaanya keluar, tanda dia sudah
terangsang. Mendengar rintihannya aku jadi lebih bersemangat menggarapnya.
Sudah 45 menit aku mengerjai ‘bagian bawahnya’. Gadis alim itu kini hanya bisa
mendesah dan merintih2 pasrah. kini aku bersiap menghujamkan kontolku yang
sudah mengeras sejak tadi-tadi. Ia mendesah ketika kududukan dia di pinggir bak
mandi. Ku sodorkan kontolku untuk di kulumnya. Pertama memang gadis alim yang
lugu itu tidak mengerti.
“Ayo diemut
sayang. Jangan di tonton aja. Aku gak butuh patung” kataku.
Akhirnya gadis manis alim ini mengerti juga dan
kemudian dia dengan ragu2 menjilat, mengulum kontolku dan mengocoknya.
Tampaknya dia baru pertama kali mengulum kontol orang. Bisa dilihat dia masih
kaku melakukannya. Bahkan sesekali terlihat mau muntah, namun entah mengapa,
tetap ia lanjutkan. Walau kaku sekali pun tetap saja aku mersa keenakan.
“Ohhh…. hebat kamu,Rani. Ohhh… cewek berjilbab
ternyata pinter nyepoongghhh….” aku sampai tak bisa berkata lagi, rasanya
seperti melayang.
Setelah mengulum lama sekali akhirnya bobol juga
pertahananku.
“croot…..
croot…… croot” spermaku keluar dengan derasnya. Hingga wajah putih gadis
berjilbab itu penuh dengan spermaku, sampai memercik mengenai jilbabnya. Dia
terlihat sangat kaget, seolah syok. Kini tiba waktunya untuk menembakkan
‘senjata’ku ke memeknya. Perlahan ku gendong gadis manis berjilbab itu dengan
posisi berhadapan dan tanganku ada di bokongnya, sekalian memegangi rok abu2
panjangnya yang dari tadi turun2. Pelan- pelan kontolku ku
masukkan.”auuuughhh…..” gadis berjilbab berkulit putih ini melenguh kencang.
“Uuh Sempit banget memekmu,Ran?”
Terus ku coba hingga akhirnya 1/3 kontolku masuk ke
memeknya. Gadis manis berjilbab itu terpekik-pekik antara sakit dan nikmat.
“oouuohhhhh….. aaassshhh…… mass…… pe…. lan pelan…..
aku mashhhh….. perawannhhh ohhhhh” desahnya.
Kembali ku coba menyodoknya dan blesss masuk lah
seluruh ‘senjata’ku ke memeknya. Dia merintih kesakitan.
“aduuhhh……
sakiiiit…. oohhhh….” Kulihat darah keluar dari memek gadis berjilbab itu.
“Akhirnya ku
bobol juga milikmu” kataku. Setelah terasa tidak sakit lagi ku mulai
menggerakkan pinggulku naik turun. “udahhh…, nikkmatihhhh…ajaaaahhhh…”
ceracauku lagi.
“ohhhhh……
masss……. enaakk ……. ohhhh…”. akhirnya gadis alim itu merintih kenikmatan.
“Mas……
akkuuhhh….. mauuu… ppiiipiiiiiisssssshhhhhh….”.
Kurasakan sesuatu yang membasahi kontolku. Setelah itu
aku meminta untuk berganti posisi. Akhirnya aku menunggingkannya, memposisikan doggy
style. Dengan posisi ini aku bisa lebih bebas bergerak. Kembali ku masukkan
kontolku ke memeknya. Blesss….
“ohhh……
masssshhhh….jaaangghh…aaannnhhh….ooouuughhh….nnggghh…. nnnggghhh….. enaaaakk…”
ia terus meracau. Ternyata gadis berjilbab yang manis dan berkulit putih ini
sudah mulai ketagihan kontol. Dia yang biasanya alim dan pendiam mulai berani
menggerakkan pantatnya mengimbangi gerakanku. Ku maju mundurkan pinggulku
kemudian tanganku meremas-remas payudaranya yang sangat putih sampai2
urat-uratnya terlihat, dari belakang.
“ohhhh…. enak
banget kamuu sayaaanggghh…” kataku. “besssokk aku minta lagi yaaahhh…. Memekmu
enaaakk…. Cewek jilbab ternyata memeknya enak…..nnngghhh…. nnaaantiii aku
dikenalkan temen2mu yaahhhh…. Temen2mu yang jilbab pasti memeknya jugaahhh…
enaaaakkk…”
“ooouuughh…. Ssshhh….iiiiyyaaaa…. mmmaaaasssss….
Pperrrkosa akuuu maaasss…. Kontolmu enaaakkk….” Katanya liar. “nanttiii…
akkuuu….kenalkannn teman temankuuu maaassss….teerruuussshhh…
mmaaaassss….ooouuughhhh…” gadis alim itu meracau semakin liar.
Terus saja ku menyodok gadis berjilbab itu dari
belakang. Nikmat sekali jepitan memek perawannya. “aaahhh…..
maaaassshh….aaaakkkuuuu…. pipiiiissshh…. Llaaagiiiiihhhh…. Aahh!! Aahh!!
Aahh!!” dia kembali kelojotan, berejakulasi. Memeknya banjir. Sepertinya aku
sudah tak kuat lagi. Dan akhirnya, crrooooort….. croot…. crooot… crooot…
crooott. Spermaku masuk ke liang surganya dengan sangat deras. Aku bersandar di
tembok kamar mandi.
“Kamu
hebat,Rani. Kapan-kapan bener lagi ya? Ntar kuajak temen2ku. Pasti kamu bakalan
suka deeeh…”.
Dengan lemah gadis manis yang alim dan berjilbab itu
mengangguk. Kemudian kami membersihkan diri kami masing-masing. Ternyata
birahku kembali bangkit ketika Rani menungging membersihkan keringat dari
wajahnya aku mendekat, kembali menyingkapkan rok panjangnya dan,Blesss. Kembali
kontolku ku masukkan ke memeknya. Rani pun sudah menduga kalau aku akan
melakukannya lagi. Sekarang gadis berjilbab itu juga ikut bergoyangs eirama
sodokanku. Kembali pula spermaku ku tumpahkan ke memeknya. setelah itu kami
memakai kembali pakaian kami dan keluar dari kamar mandi. Setelah kejadian itu
kami masih sering melakukannya di rumahnya ,dirumahku ,bahkan di pojok
sekolahku. Ia kembali mendesah2 dan meracau liar. Bahkan pernah ia digilir satu
malam olehku dan 5 orang temanku. Gadis manis yang berjilbab itu kini menjadi
budak seksku dan teman2ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar