Kamis, 03 Januari 2013

Rani, Adik Kelasku Yang Berjilbab


Saat clas meeting di sekolahku, aku yang boring karena tidak ada kerjaan memutuskan untuk ke perpustakaan sekolahku.

Oh iya perkenalkan nama saya Rezon. tinggi 176cm agak hitam. Sudah sejak lama aku naksir sama adik kelas ku yang alim bernama Rani. Tingginya sekitar 168 cm, kulitnya putih, cakep lagi. Tapi karena dia selalu memakai jilbab dah baju seragam abu2 putih panjang, tidak ada banyak cowok yang naksir dia, kecuali aku, soalnya aku pernah ngintip dia ganti baju seragam olahraga dan ternyata bodynya…. Wooooow……. Menggiurkan sekaleeee!! Pernah aku menembaknya tapi ditolak mentah2. Katanya dia nggak suka pacaran. Aku merasa sakit hati dan tidak terima. “Pokoknya aku harus bisa menadapatkannya” bisikku dalam hati.

Di perpustakaan sekolah ku bangunannya bertingkat. Aku membacanya di atas .Aku membaca buku tentang penemuan-penemuan besar didunia. Karana malas duduk di kursi aku memutuskan untuk lesehan di lantai saja. Setelah lama membaca aku melihat Rani sedang duduk membaca buku. Aku lihat ke bawah tampak pemandangan yang indah dan membuat adik kecilku berdiri.  Aku lihat rok panjangnya tersingkap dan terlihat betis putih indah milik gadis manis berjilbab putih itu. “Woow, bagus sekali betisnya. Rasanya aku ingin menyentuh-nyentuhnya” gumamku. Aku segera mendekati dia dan duduk disamping gadis manis  berjilbab yang baru mekar2nya itu. Aku tersenyum padanya. Dia balas tersenyum, dan kembali membenamkan dirinya kedalam bacaannya. Karena tak kuat menahan gelora birahi, segera kuulurkan tangan, dan membelai betisnya yang indah Itu. Tiba2 ia sadar dan langsung menepus tanganku. Gadis berjilbab itu langsung marah. “kamu ngapa zon? Gak sopan banget sih??!!” bentaknya. Aku hanya diam saja karena sedang memperhatikan seluruh tubuhnya yang indah, yang terlihat samar dari balik baju seragam panjang miliknya. Melihat wajahnya yang ayu dengan jilbab putihnya, aku justru semakin berahi. Aku harus menumpahkannya.

Ketika sedang mengomeli aku, aku berdiri dari posisiku dan kupeluk dan kucium dia. Gadis manis berjilbab itu meronta-ronta agar aku melepaskannya. Tapi apa daya, birahiku harus ku tumpahkan ke dia. Setelah itu dengan tanganku menyekap mulutnya, ku bawa gadis alim yang sekal itu ke kamar mandi perpustakaan(biasanya perpus yg atas memang sepi). Kemudian ku lepas sekapanku dan kembali bibirnya yang indah kuciumi lagi. Tangan kananku meremas-remas payudaranya yang baru ranum2nya secara bergantian.
 “Mpffhh….. mpfhh…… ohhhhh” gadis berjilbab itu melenguh ketika tanganku meremas payudaranya yang masih tertutup baju OSIS dan jilbab sampai jilbabnya kusut.

Setelah puas dengan ‘Bagian Atas’ kini ku mencoba ‘Bagian Bawahnya’. Sambil terus menciumi gadis berjilbab itu, aku mengangkat rok abu-abu panjangnya sebatas pinggul kemudian ku pelorotkan CD putihnya, dan wow memek merah muda tanpa jembut itu sangat indah sekali. Kemudian aku berpindah tempat mencium. Sekarang posisiku sedang berjongkok. Tanpa basa basi lagi aku menjilat memeknya. Gadis alim itu tampak menggelinjang. Ia mulai menggigit bibir bawahnya.

“Ahh… ohhhh….. jang..an ..mas…..” rintihnya ketika aku menjilat memeknya. Gadis alim yang biasanya pendiam itu menggelinjang.

Kemudian aku menggigit kecil klitorisnya. Gadis berjilbab itu kembali menggelinjang hebat. Selesai ku bergerilya di bagian bawahnya, aku membuka baju dan celana serta CDku. kembali ku cium mulutnya. Sambil ku ciumi aku mencoba untuk membuka kancing baju seragamnya. Dan terlihat pemandangan yang indah dengan kulit mulusnya ditambah BHnya yang berukuran 32 seakan akan menantang untuk digarap. Tak lupa aku juga menyingkap roknya. Jadilah dia pasrah sambil menggelinjang-gelinjang dengan baju seragam yang sudah awut-awutan. kembali lagi aku memainkan memeknya, kembali juga gadis manis berjilbab itu menggelinjang dan merintih2. Tangan kiriku meraba dan meremas payudara serta putingnya wang berwarna merah muda. Tangan kananku bermain bersama mulutku menjelajah wilayah bawahnya.
 “Ahhhh… sshhh…. oohhh… mass…. ukiiinnnn…… sshhh…. mass….. udaaaahhh…. ohhh….. ga.a.a…. kkuat… shhhhh” pinta gadis berjilbab itu berulang-ulang. Terasa memeknya sudah mulai becek.

Kulihat cairan kewanitaanya keluar, tanda dia sudah terangsang. Mendengar rintihannya aku jadi lebih bersemangat menggarapnya. Sudah 45 menit aku mengerjai ‘bagian bawahnya’. Gadis alim itu kini hanya bisa mendesah dan merintih2 pasrah. kini aku bersiap menghujamkan kontolku yang sudah mengeras sejak tadi-tadi. Ia mendesah ketika kududukan dia di pinggir bak mandi. Ku sodorkan kontolku untuk di kulumnya. Pertama memang gadis alim yang lugu itu tidak mengerti.
 “Ayo diemut sayang. Jangan di tonton aja. Aku gak butuh patung” kataku.

Akhirnya gadis manis alim ini mengerti juga dan kemudian dia dengan ragu2 menjilat, mengulum kontolku dan mengocoknya. Tampaknya dia baru pertama kali mengulum kontol orang. Bisa dilihat dia masih kaku melakukannya. Bahkan sesekali terlihat mau muntah, namun entah mengapa, tetap ia lanjutkan. Walau kaku sekali pun tetap saja aku mersa keenakan.

“Ohhh…. hebat kamu,Rani. Ohhh… cewek berjilbab ternyata pinter nyepoongghhh….” aku sampai tak bisa berkata lagi, rasanya seperti melayang.

Setelah mengulum lama sekali akhirnya bobol juga pertahananku.
 “croot….. croot…… croot” spermaku keluar dengan derasnya. Hingga wajah putih gadis berjilbab itu penuh dengan spermaku, sampai memercik mengenai jilbabnya. Dia terlihat sangat kaget, seolah syok. Kini tiba waktunya untuk menembakkan ‘senjata’ku ke memeknya. Perlahan ku gendong gadis manis berjilbab itu dengan posisi berhadapan dan tanganku ada di bokongnya, sekalian memegangi rok abu2 panjangnya yang dari tadi turun2. Pelan- pelan kontolku ku masukkan.”auuuughhh…..” gadis berjilbab berkulit putih ini melenguh kencang.

“Uuh Sempit banget memekmu,Ran?”

Terus ku coba hingga akhirnya 1/3 kontolku masuk ke memeknya. Gadis manis berjilbab itu terpekik-pekik antara sakit dan nikmat.

“oouuohhhhh….. aaassshhh…… mass…… pe…. lan pelan….. aku mashhhh….. perawannhhh ohhhhh” desahnya.

Kembali ku coba menyodoknya dan blesss masuk lah seluruh ‘senjata’ku ke memeknya. Dia merintih kesakitan.
 “aduuhhh…… sakiiiit…. oohhhh….” Kulihat darah keluar dari memek gadis berjilbab itu.
 “Akhirnya ku bobol juga milikmu” kataku. Setelah terasa tidak sakit lagi ku mulai menggerakkan pinggulku naik turun. “udahhh…, nikkmatihhhh…ajaaaahhhh…” ceracauku lagi.
 “ohhhhh…… masss……. enaakk ……. ohhhh…”. akhirnya gadis alim itu merintih kenikmatan.
 “Mas…… akkuuhhh….. mauuu… ppiiipiiiiiisssssshhhhhh….”.

Kurasakan sesuatu yang membasahi kontolku. Setelah itu aku meminta untuk berganti posisi. Akhirnya aku menunggingkannya, memposisikan doggy style. Dengan posisi ini aku bisa lebih bebas bergerak. Kembali ku masukkan kontolku ke memeknya. Blesss….

“ohhh…… masssshhhh….jaaangghh…aaannnhhh….ooouuughhh….nnggghh…. nnnggghhh….. enaaaakk…” ia terus meracau. Ternyata gadis berjilbab yang manis dan berkulit putih ini sudah mulai ketagihan kontol. Dia yang biasanya alim dan pendiam mulai berani menggerakkan pantatnya mengimbangi gerakanku. Ku maju mundurkan pinggulku kemudian tanganku meremas-remas payudaranya yang sangat putih sampai2 urat-uratnya terlihat, dari belakang.
 “ohhhh…. enak banget kamuu sayaaanggghh…” kataku. “besssokk aku minta lagi yaaahhh…. Memekmu enaaakk…. Cewek jilbab ternyata memeknya enak…..nnngghhh…. nnaaantiii aku dikenalkan temen2mu yaahhhh…. Temen2mu yang jilbab pasti memeknya jugaahhh… enaaaakkk…”

“ooouuughh…. Ssshhh….iiiiyyaaaa…. mmmaaaasssss…. Pperrrkosa akuuu maaasss…. Kontolmu enaaakkk….” Katanya liar. “nanttiii… akkuuu….kenalkannn teman temankuuu maaassss….teerruuussshhh… mmaaaassss….ooouuughhhh…” gadis alim itu meracau semakin liar.

Terus saja ku menyodok gadis berjilbab itu dari belakang. Nikmat sekali jepitan memek perawannya. “aaahhh….. maaaassshh….aaaakkkuuuu…. pipiiiissshh…. Llaaagiiiiihhhh…. Aahh!! Aahh!! Aahh!!” dia kembali kelojotan, berejakulasi. Memeknya banjir. Sepertinya aku sudah tak kuat lagi. Dan akhirnya, crrooooort….. croot…. crooot… crooot… crooott. Spermaku masuk ke liang surganya dengan sangat deras. Aku bersandar di tembok kamar mandi.
 “Kamu hebat,Rani. Kapan-kapan bener lagi ya? Ntar kuajak temen2ku. Pasti kamu bakalan suka deeeh…”.

Dengan lemah gadis manis yang alim dan berjilbab itu mengangguk. Kemudian kami membersihkan diri kami masing-masing. Ternyata birahku kembali bangkit ketika Rani menungging membersihkan keringat dari wajahnya aku mendekat, kembali menyingkapkan rok panjangnya dan,Blesss. Kembali kontolku ku masukkan ke memeknya. Rani pun sudah menduga kalau aku akan melakukannya lagi. Sekarang gadis berjilbab itu juga ikut bergoyangs eirama sodokanku. Kembali pula spermaku ku tumpahkan ke memeknya. setelah itu kami memakai kembali pakaian kami dan keluar dari kamar mandi. Setelah kejadian itu kami masih sering melakukannya di rumahnya ,dirumahku ,bahkan di pojok sekolahku. Ia kembali mendesah2 dan meracau liar. Bahkan pernah ia digilir satu malam olehku dan 5 orang temanku. Gadis manis yang berjilbab itu kini menjadi budak seksku dan teman2ku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar