Hari itu hawa
terasa sangat panas dikampus islam itu . matahari yang bersinar terik membuat
semua orang ebrusaha menghindari panasnya. Kebanyakan berteduh dikantin, ada
yang tinggal didalam gedung dan beberapa b erusaha menutupi diri mereka dengan
jaket dan sapu tangan.
Dari sebuah gedung fakultas ekonomi islam, keluar
seorang wanita cantik. Jilbab lebar berwarna coklat muda, kemeja longgar putih
dan rok yang juga berwarna coklat muda tidak dapat menutupi kecantikan
wajahnya. Bibirnya yang tipis dan lesung pipit yang kentara menimbulkan hasrat
semua lelaki untuk menikmatinya. Namun Rika, nama gadis itu berusaha untuk menjaga
dirinya, dengan tidak terlalu menjalin hubungan dekat dengan lelaki.
Ketika langkahnya sampai di parkiran motor, tiba-tiba
HP nokia miliknya berdering. Ia ambil dari dalam tasnya dan ia lihat. Nomor
asing. Segera ia memencet tombol ANSWER.
“Halo, Assalamu
alaikum?” kata gadis cantik berjilbab itu.
“waalaikum
salam. Rika ya?” kata sebuah suara laki2 yang sepertinya sudah bapak2.
“iya. Siapa
yah?” tanya Rika.
“ini pakdhe
Mitro.” Kata suara itu. Jantung Rika seakan berhenti untuk beberapa detik. Sebuah
pengalaman yang menakutkan namun juga nikmat yang dulu pernah pakdhe Mitro
ajarkan pada gadis alim itu bertahun2 yang lalu kembali terbersit.
“aa…ada apa
nggih Pakdhe?” tanya Rika, berusaha untuk tenang.
“Pakdhe mau ke
kota. Mungkin pakdhe akan mampir ke kostmu sebentar, diminta bapakmu. Ada
titipan. Cuma mau ngabari itu.” Kata pakdhe Mitro.
“oh.. nggih
pakdhe.” Kata Rika. Suaranya masih terdengar sedikit bergetar.
“Si otong juga
rindu sama remesanmu.” Kata pakdhe, datar saja seolah tidak bermaksud apa-apa,
namun hati Rika kembali terasa berhenti. Perasaan bingung menderanya. Sebagian
marah oleh perbuatan pakdhenya yang telah menghancurkan kegadisannya bertahun2
yang lalu, namun hasrat biologisnya bereaksi mendengar kata rangsangan dari
pakdhenya tadi. Rika terdiam, tak mampu berkata apa2.
“ya sudah,
besok kalau pakdhe sampai di terminal, tolong dijemput nggih. Assalamu
alaikum.” Ujar pakdhe menyudahi pembicaraan.
Rika pun
menutup teleponnya tanpa berkata apa2. Segera ia naik ke motornya, pulang dengan
hati yang bimang dan bingung. Dalam perjalanan, ingatannya kembali kemasa saat
ia masih SMA, ketika ia masih menjadi seorang gadis alim yang sangat lugu, saat
ia berlibur ke rumah Pakdhenya.
**************************
pada suatu hari
ketika liburan, Rika yang saat itu masih kelas 2 SMA berlibur selama dua pekan
dirumah pakdhe Mitro di desa. Pakdhe Mitro adalah kakak dari bapaknya yang
sudah menduda 0setelah ditinggal mati istrinya, budhe Murni setahun yang lalu.
Sekarang ia tinggal bersama anaknya, Rika memanggilnya Mbak Santi, seorang
gadis cantik yang berjilbab dan punya senyum manis, lulusan SMEA berumur 20
tahun yang bekerja di kelurahan. Rika memandang mbak Santi sebagai seorang yang
cantik, berjilbab dan solehah, aktif di remaja masjid di desanya. Dia juga
supel dan manis juga berkulit putih, membuat banyak lelaki di desa tersebut
jatuh hati padanya. Namun dengan lembut mbak Santi menolaknya. Mbak Santi tidak
mau pacaran yang tidak jelas, begitu alasannya.
Kejadian mengejutkan Rika adalah ketika suatu malam
ketika Rika masih liburan dirumah pakdhe Mitro, Rika terbangun dan tidak
menjumpai Mbak Santi disampingnya. Dengan pelan Rika bangkit dari tempat tidur
dan keluar dari kamar. Sebenarnya bukan untuk mencari mbak Santi, namun untuk
mencari air minum karena haus. Rika mengira mbak Santi hanya ke kamar mandi.
Rika kaget saat mendengar suara mencurigakan terdengar dari kamar Pakdhe Mitro
yang setengah terbuka. Rika dengar suara Mbak Santi mengerang-ngerang disertai
suara seperti berkecipak. Dengan langkah mengendap-endap Rika dekati pintu
kamarnya dan mengintip melalui pintu yang setengah terbuka. Astaga!! Rika
benar-benar kaget!! Ternyata di kamar Rika ada Mbak Santi dan Pakdhe. Yang
lebih mengejutkan, pakaian keduanya sudah berantakan.
Saat itu pakaian bagian atas Mbak Santi sudah terbuka
sama sekali, begitu pula dengan Pakdhe Mitro. Keduanya sedang bergumul di atas
tempat tidur. Pakdhe hanya mengenakan sarung dan kain yang menutupi tubuh Mbak
Santi hanyalah celana dalam dan jilbab coklat saja. Kacamata mbak santi masih
bertengger diwajahnya.
Apa yang Rika lihat benar-benar membuat hati Rika
tercekat. Rika lihat Pakdhe dengan rakus meneteki payudara Mbak Santi kanan dan
kiri berganti-ganti, sementara tangan Mbak Santi, wanita berjilbab yang Rika anggap
alim itu meremas-remas rambut Pakdhe yang sudah mulai memutih. Kepala Mbak
Santi yang tertutup jilbab coklat bergoyang-goyang sambil terus mengerang.
Begitu pula dengan Pakdhe yang dengan lahap terus menetek kedua payudara Mbak
Santi secara bergantian. jilbab Mbak Santi yang menutupi disibak keatas.
Rika yang mengintip perbuatan mereka menjadi panas
dingin dibuatnya. Tubuh Rika gemetar dan lututnya lemas. Hampir saja kepala
Rika terbentur daun pintu saat Rika berusaha melihat apa yang mereka perbuat lebih
jelas. Tak lama kemudian Rika lihat Pakdhe menarik celana dalam yang melekat di
tubuh Mbak Santi dan melemparkannya ke lantai. Kini hanya jilbab satu2nya kain
yang masih melekat ditubuh Mbak Santi di bawah dekapan tubuh bapaknya sendiri
yang kelihatan masih berotot walau usianya sudah kepala lima.
Erangan Mbak Santi semakin keras saat Rika lihat wajah
Pakdhe menyuruk ke selangkangan Mbak Santi yang terbuka. Tangan Mbak Santi yang
memegang kepala Bapaknya sendiri lihat semakin kuat menekan ke arah kemaluannya
yang sedang diciumi Pakdhe. Rika yang baru kali ini melihat pemandangan seperti
itu menjadi terangsang. Rika membayangkan seolah-olah tubuhnya yang sedang
digumuli Pakdhe.
Kedua kaki Mbak Santi melingkar di leher Pakdhe. Suara
napas Pakdhe terdengar sangat keras seperti kerbau. Mbak Santi semakin keras
mengerang dan tubuh sintalnya Rika lihat melonjak-lonjak saat Rika lihat wajah
Pakdhe menggesek-gesek bagian selangkangan Mbak Santi. Beberapa saat kemudian
tubuh Mbak Santi, aktifis mesjid berjilbab itu mulai melemas dan terdiam.
Kemudian Rika lihat Pakdhe melepas sarungnya. Dan
astaga! Rika lihat batang kemaluan Pakdhe yang sangat besar dan berwarna coklat
kehitaman mengacung tegak menantang langit. Pakdhe langsung mengangkangi wajah
Mbak Santi dan mengosek-ngosekan batang kemaluannya yang dipeganginya ke wajah
Mbak Santi, yang terlihat sangat cantik dengan jilbab yang masih ia pakai.
Mbak Santi yang masih lemas Rika lihat mulai memegang
batang kemaluan Pakdhe dan menjulurkan lidahnya menjilati batang kemaluan itu.
Pakdhe pun kembali menyurukkan wajahnya ke arah selangkangan Mbak Santi. Kini
posisi mereka saling menjilati selangkangan lawan dengan posisi terbalik.
Pakdhe yang mengangkangi wajah Mbak Santi menjilati
selangkangan Mbak Santi yang telentang dengan lutut tertekuk dan paha terbuka.
Tubuh Rika mulai meriang. Vagina dan buah dadanya terasa gatal seolah-olah
membayangkan kalau vaginanya sedang diciumi Pakdhe. Tanpa sadar tangan Rika
bergerak ke arah vaginanya sendiri yang tertutup rok panjang dan mulai
menggaruk-garuk. tangan Rika yang lain menyusup ke balik jilbab putih dan
kaosnya, meremas2 buah dadanya sendiri, mendesah2 sambil terus mengintip
perbuatan zina mbak santi, aktifis pengajian di masjid yang berjilbab yang
sedang dirangsang oleh ayahnya sendiri.
Kejadian yang Rika lihat berikutnya membuat hatinya
semakin mencelos. Setelah puas saling menciumi selangkangan masing-masing
lawan, tubuh Pakdhe berbalik lagi sejajar dengan Mbak Santi. Mereka saling
berhadap-hadapan dengan tubuh Pakdhe menindih Mbak Santi. mbak santi masih
terus medesah seperti kepedasan.
Kemudian Rika lihat Pakdhe menempatkan diri di antara
kedua paha Mbak Santi yang mengangkang. Lalu dengan memegang batang kemaluannya
Pakdhe menggosok-gosokkan ujung batang kemaluannya ke selangkangan Mbak Santi.
Rika lihat kepala Mbak Santi yang nasih terlilit jilbab mendongak-dongak ke
atas dengan kedua tangan meremas-remas payudaranya sendiri saat Pakdhe
mendorong pantatnya dan menekan ke arah selangkangan Mbak Santi. Mereka terdiam
beberapa saat ketika tubuh mereka pada bagian kemaluan saling lengket satu sama
lain.
Mbak Santi mulai merintih dan mengerang saat Pakdhe
mulai memompa pantatnya maju-mundur dengan mantap. Rika lihat pantat Mbak Santi
bergerak mengayun menyambut setiap dorongan pantat Pakdhe. Dan setiap kali
tulang kemaluan Mbak Santi dan Pakdhe beradu selalu terdengar seperti suara
tepukan. Suara deritan dipan tidur Rika pun semakin nyaring terdengar
mengiringi irama gerakan mereka.
Tubuh Mbak Santi menggelepar-gelepar semakin liar.
Kepalanya yamh terbungkus jilbab yang sudah mulai basah oleh keringatpun
semakin liar bergerak ke kanan dan kekiri, mulutnya tak henti-hentinya
mengerang. Akhirya Rika dengar Mbak Santi merintih panjang disertai tubuhnya
yang tersentak-sentak, pantatnya terangkat menyambut dorongan pantat Pakdhe.
Lalu beberapa detik kemudian tubuh Mbak Santi mulai melemas, tangannya
terlempar melebar ke samping kanan-kiri tubuhnya dan matanya terpejam.
Pakdhe lalu menarik pantatnya dan Rika lihat dari arah
Rika yang persis di samping kirinya, batang kemaluan Pakdhe yang hitam
kecoklatan masih kencang. Kemudian Pakdhe menarik tubuh Mbak Santi agar
merangkak di kasur. Dengan bertumpu pada lututnya, Pakdhe menempatkan diri di
belakang pantat Mbak Santi yang menungging. Pakdhe memegang batang kemaluannya
dan mengarahkannya ke belahan pantat Mbak Santi.
Rika lihat kepala Mbak Santi terangkat saat Pakdhe
mulai mendorong pantatnya. Kembali Rika lihat pantat Pakdhe mengayun dari depan
ke belakang dengan posisi Mbak Santi merangkak dan Pakdhe berlutut di belakang
pantat Mbak Santi. Batang kemaluan Pakdhe kelihatan dari tempat Rika berdiri
saat Pakdhe menarik pantatnya dan hilang dari penglihatan Rika saat ia
mendorong pantatnya. Rika yang mengintip menjadi tidak tahan lagi. Tangan Rika
secara refleks mulai menyusup kedalam celana dalam memegang vaginanya dan
meremas-remasnya. Vagina Rika mulai basah oleh cairan. Jari tangahnya Rika
tekankan pada daerah sensitifnya dan Rika gerakkan memutar.
Rika dengar Pakdhe mulai menggeram. Tangan pakdhe
meremas payudara anaknya sendiri yang berayun-ayun seirama dengan dorongan
pantat Pakdhe yang menyodok-nyodok. Gerakan Pakdhe semakin cepat dan geramannya
semakin keras. Mbak Santi pun mengimbangi gerakan ayunan pantat Pakdhe dengan memutar-mutar
pantatnya. Gerakan mereka semakin liar. Derit dipan kayu pun Rika dengar
semakin keras. Lalu keduanya merintih panjang.
Tubuh keduanya yang menyatu mengejat-ngejat. Kepala
keduanya seolah-olah terhantam sesuatu hingga mendongak ke atas. Lalu tubuh
Pakdhe ambruk dan menindih Mbak Santi yang ambruk tengkurap di kasur. Rika pun
merasa ada sesuatu yang meledakdi bawah perutnya. Tubuhnya seperti melayang dan
akhirnya Rika merasa lemas.
Rika yang takut ketahuan melihat perbuatan keduanya
segera berjingkat-jingkat dan kembali kekamarnya, berpura-pura tidur. Paginya
Rika pura-pura bersikap seperti biasa. Rika bersikap seolah-olah tidak
mengetahui perbuatan Mbak Santi dan bapaknya tadi malam. Selama beberapa hari
itu pikiran Rika selalu terganggu dengan bayangan apa yang dilakukan Mbak Santi
dengan Bapaknya sendiri di kamar itu.
##################################
.Rika sempat menjerit menahan sakit yang amat sangat
di selangkangannya. Pakdhe segera menghentikan gerakannya dan memberi Gadis
alim yng cantik itu kesempatan untuk bernapas. Rika merasa lega saat Pakdhe
menghentikan gerakannya. Kini Rika dapat merasakan lubang memek Rika seperti
terganjal benda keras dan hangat. Benda itu berdenyut-denyut dalam jepitan
lubang memeknya..
Tepat satu
pekan setelah kejadian itu, Rika harus berada sendirian di rumah dengan Pakdhe.
Mbak Ningsih mengikuti acara kenaikan tingkat di tempatnya bekerja. Rika yang
sedang liburan dirumah pakdhenya diminta menggantikan Mbak Ningsih. Rika sedang
menyapu halaman ketika pakdhe memanggilnya. Ternyata pakdhe sudah membuatkan
the untuknya dan untuk akdhe sendiri.
Rika menyempatkan diri meminum tehnya sebelum pergi ke
kamar mandi. Teh yang Rika minum rasanya agak lain, tapi Ia tidak begitu
curiga. Saat mandi itulah Rika merasa ada yang agak aneh dengan tubuhnya. Tubuh
Rika terasa panas dan jantungnya berdebar-debar. Rasa aneh menyergapnya. Memek
Gadis alim itu terasa berdenyut-denyut dan ada rasa aneh menyerbu dirinya.
Tubuhnya terasa gerah sekali.
Rika menyiram seluruh tubuhnya dengan air dingin agar
rasa gerahnya hilang. Apa yang Rika lakukan ternyata cukup menolong. Tubuh Rika
merasa segar sekali. Lalu Rika menggosok seluruh tubuhnya dengan sabun. Rasa
aneh itu kembali menyerang dirinya, apalagi saat Rika menyabuni daerah selangkangannya
yang baru mulai ditumbuhi rambut satu-satu. Rika merasa ada dorongan birahi
yang begitu kencang. Rika tidak tahu mengapa ini terjadi. Tiba-tiba angan Rika
melayang pada apa yang Ia lihat beberapa hari yang lalu saat Mbak Ningsih dan
Pakdhe Marto bergumul di kamarnya.
Cepat-cepat Rika membuang pikiran itu jauh-jauh dan
segera menyelesaikan acara mandi paginya. Hanya dengan tubuh terbalut handuk,
Rika lari masuk kamarnya. Rika selalu berganti pakaian di kamarnya sambil
mematut-matut dirinya di depan cermin. Kali ini jilbab biru muda dengan baju
terusan berwarna senada dengan bordir bunga2 kuning dan putih ia kenakan. Dada
Rika yang mulai tumbuh dengan puting yang sebesar kacang kedelai dengan warna
merah muda mulai terlihat bentuknya walaupun ia menggunakan jilbab lebar dan
jubah terusan. Pinggulnya mulai tumbuh membesar. Banyak teman2nya yang mulai
suka melirik Rika, namun karena ia takut jatuh pada zina, Rika mengabaikan
pandangan mereka.
Baru saja Rika selesai berpakaian, Rika dikejutkan
dengan pelukan tangan yang kokoh menyergapnya. Rika tidak sempat menjerit
karena tiba-tiba sosok yang memeluknya langsung membekap mulutnya dengan
tangannya yang kokoh. Belum hilang terkejutnya, jilbab biru muda lebar yang
dipakai Rika disingkap orang itu, bagian depannya dililitkan ke leher Rika
sehingga dada Rika yang tertutup bra dan jubah terbuka. Rika benar-benar kaget
sehingga bingung mau berbuat apa.
Kembali rasa aneh yang menyerang Rika semakin
menggelora. Ada dorongan hasrat yang menggebu-gebu dalam dirinya. Rika tak
mampu meronta dan menjerit! Tangan yang kokoh dan berbulu tetap membekap
mulutnya sementara tangan satu lagi memeluk tubuh ranumnya. Mata Rika semakin
nanar menerima perlakuan seperti itu. Apalagi Rika rasakan sentuhan tubuh kekar
menempel hangat di punggungnya. Pantat sekal Rika yang terbalut jubah dan
celana dalam pink terasa menekan suatu benda panjang melingkar dan keras di
balik kain tipis.
Rika semakin tak mampu menahan gejolak liar yang mulai
bangkit dalam dirinya saat terasa tangan kasar menyingkap bagian belakang
jilbabnya, lalu dengan perlahan menurunkan retsleting hubah Rika sampai mentog.
Sesaat kemudian jubah yang Rika kenakan teronggok dilantai dibawah kaki Rika
tanpa ada perlawanan berarti darti Rika, membuat sang gadis abg alim itu
tinggal memakai jilbab lebar biru muda yang telah tersingkap, bra, dan celana
dalam. Mulailah sapuan-sapuan lidah panas menyerbu tengkuk Rika yang terbuka.
Rika menggelinjang kegelian dan melenguh. Lidah itu semakin liar bergerak
menyusuri lehernya.. pundaknya.. Lalu turun ke bawah ke sepanjang tulang
punggung Rika, jilatan itu berhenti hanya untuk memberi waktu orang itu membuka
kancing bra Rika, melepasnya, lalu melemparkannya kesudut kamar. Rika semakin
menggelinjang, merasa payudara ranumnya tidak tertutup apa2 lagi. Lidah itu
lalu meneruskan petualangannya ditubuh ranum Rika, merayap ke bawah dan
pinggang Rika mulai dijilati, sembari sepasang tangan memelorotkan celana dalam
pinknya. Kaki Rika serasa lemah tak bertenaga. Kini hanya jilbab biru muda yang
sudah tersingkap yang masih melekat ditubuh ranumnya. Rika hanya pasrah saat
tubuhnya didorong ke tempat tidurnya dan dijatuhkan hingga Rika tengkurap di
tempat tidurnya. Tubuh Rika lalu ditindih oleh sesosok tubuh yang sangat berat.
Kaki Rika mulai memberontak liar karena geli. Apalagi
lidah itu dengan rakus mulai menjilati pinggulnya. Pantat sekal Rika terangkat
saat mulut berkumis itu mulai menggigiti buah pantatnya dengan gemas. Pantat
sekal gadis manis yang selalu berjilbab itu terangkat-angkat liar saat lidah
panas itu mulai menyusup ke dalam celah-celah bongkahan pantatnya dan mulai
menjilati lubang anusnya. Rika benar-benar seperti terbang mengawang. Rika
belum tahu siapa yang memeluknya dari belakang dan menggerayangi seluruh
tubuhnya. Rika hanya bisa merasakan dengusan napas panas yang menghembus di
bongkahan pantatnya saat lidah itu mulai menjilati lubang anusnya.
Rika tercekik kaget saat tubuhnya dibalik hingga
telentang telanjang bulat di kasurnya. Ternyata orang yang sedari tadi menggumuli
Rika adalah Pakdhe Mitro. Rika tak tak mampu berteriak karena mulutnya langsung
dibekap dengan bibir Pakdhe. Lidah Rika didorong dorong dan digelitik. Gadis
alim yng cantik itu terangsang hebat. Apalagi sejak minum teh tadi tubuh Rika
terasa agak aneh. Seolah-olah ada dorongan menghentak-hentak yang menuntut
pemenuhan.
Tubuh Rika menggelinjang saat tangan kekar dan agak
kasar mulai meraba dan meremas kedua payudara Rika yang baru mulai tumbuh. Lalu
kedua kaki Rika dipentangkan oleh Pakdhe Mitro lebar-lebar, lalu Pakdhe
menindih tubuh ranum Rika yang sudah telanjang bulat di antara kedua paha Rika
yang terkangkang. Gadis belia berjilbab iitu merasa ada benda keras seperti
tongkat yang menekan ketat ke bukit kemaluan Rika di balik kain sarung yang
dikenakan Pakdhe.
Mulut dan lidah Pakdhe tak henti-hentinya menjilat dan
melumat setiap jengkal bagian tubuhnya. Dari mulut Rika, bibir Pakdhe bergeser
turun ke dua belah payudaranya. Tubuh Gadis alim itu semakin menggerinjal saat
lidah dan mulut Pakdhe dengan rakusnya melumat kedua puting payudara Rika yang
baru sebesar kacang kedelai. Disedotnya payudara Rika hingga hampir seluruhnya
masuk ke dalam mulut Pakdhe Mitro. Rika sangat terangsang dan sudah tidak mampu
berpikir jernih. Ada sesuatu yang mulai menggelora dan mendesak-desak di perut
bagian bawah Gadis manis lugu berjilbab iitu.
Lidah Pakdhe terus merayap semakin ke bawah. Perut
Rika menjadi sasaran jilatan lidah Pakdhe. Tubuh Gadis belia berjilbab iitu
semakin menggelinjang hebat. Akal sehat Rika sudah benar-benar hilang. Kobaran
napsu sudah menjerat Gadis alim itu. Pantat sekal Rika terangkat tanpa dapat
Rika cegah saat lidah Pakdhe terus merayap dan menjliati gundukan bukit
kemaluan di selangkangan Gadis manis lugu berjilbab iitu yang mulai ditumbuhi rambut-rambut
halus. Rika merasa kegelian yang amat sangat menggelitik selangkangannya.
Tubuh Rika serasa mengawang di antara tempat kosong
saat lidah Pakdhe mulai menyelusup ke dalam bukit kemaluan Rika dan menggelitik
kelentit Gadis alim yng cantik itu. Lubang memek Rika semakin berdenyut-denyut
tergesek gesek lidah Pakdhe yang panas. Rika hanya mampu menggigit bibir Rika
sendiri menahan rasa geli yang menggelitik selangkangan Gadis belia berjilbab
iitu. Tubuh Rika semakin melayang dan seperti terkena aliran listrik yang maha
dahsyat.
Rika tak mampu lagi menahan gelora napsu yang semakin
mendesak di dalam perutnya. Pantat sekal gadis alim itu terangkat seperti
menyongsong wajah Pakdhe yang menekan bukit kemaluannya. Lalu tubuh Gadis alim
itu seperti terhempas ke tempat kosong. Rika merasakan ada sesuatu yang meledak
di dalam perut bagian bawahnya. Tubuh Rika menggelepar dan tanpa sadar Gadis
belia berjilbab iitu mejepit kepala Pakdhe dengan kedua kaki Rika untuk
menekannya lebih ketat menempel selangkangannya.
Belum sempat Rika mengatur napas tiba-tiba mulut Gadis
manis lugu berjilbab iitu sudah disodori batang kontol Pakdhe Mitro yang tanpa
Rika tahu sejak kapan sudah melepas sarungnya dan sudah telanjang bulat
mengangkangi wajahnya. Batang kontol Pakdhe yang besar, hitam panjang dan
tampak mengkilat mengacung di depan wajah Rika seperti hendak menggebuk Rika
kalau Gadis alim itu menolak menciuminya.
Dengan rasa jijik Rika terpaksa menjulurkan lidah Rika
dan mulai menjilati ujung topi baja Pakdhe yang mengkilat. Rika hampir muntah
saat lidah Rika menyentuh cairan lendir yang sedikit keluar dari lubang memek
Pakdhe. Namun jepitan kedua paha Pakdhe di sisi wajah Rika tidak memberi Gadis
alim itu kesempatan lain.
Rika hanya mampu pasrah dengan tetap menjilati batang
kontol Pakdhe. Lalu dengan paksa Pakdhe membuka mulut Rika dan menjejalkan
batang kontolnya ke dalam mulutnya. Rika menjadi gelagapan karena susah
bernapas. Batang kontol Pakdhe yang besar memenuhi mulut Gadis alim yng cantik
itu yang masih kecil.
Rika dengar Pakdhe menggumam tanpa jelas apa yang
diucapkannya. Pantat Pakdhe digerak-gerakannya hingga batang kontol Pakdhe yang
masuk ke dalam mulut Gadis alim itu mulai bergerak keluar masuk di dalam
mulutnya. Rika hampir tersedak saat ujung kemaluan Pakdhe menyentuh-nyentuh
kerongkongannya. Rika hanya mampu melotot karena hampir tersedak. Tanpa sadar
kedua tangan Gadis belia berjilbab iitu mencengkeram pantat Pakdhe Mitro.
Setelah puas “mengerjai” mulut Rika dengan batang
kontolnya, Pakdhe menggeser tubuhnya dan menindih Rika lagi dengan posisi
sejajar. Kedua paha Gadis manis lugu berjilbab iitu dikuak Pakdhe dan dengan
tangannya, dicucukannya batang kontolnya ke arah bukit kemaluannya. Gadis alim
itu merasa geli saat ujung kemaluan Pakdhe mulai menggesek-gesek pintu lubang
memek Rika yang sudah basah.
Dari rasa geli dan nikmat, tiba-tiba Rika merasa perih
di selangkangan Rika saat Pakdhe mulai menurunkan pantatnya sehingga batang
kontol Pakdhe mulai menerobos ke dalam lubang memek Gadis alim itu yang masih
perawan. Rika merintih kesakitan dan air mata Gadis alim itu mulai mengalir.
Rika tersadar akan bahaya! Namun terlambat. Pakdhe yang sudah sangat bernafsu
sudah tidak mungkin mau berhenti. Ia hanya sejenak menghentikan gerakannya. Ia
merayu Rika dan mengatakan kalau sakit Rika hanya sebentar dan berganti rasa
nikmat yang tidak terkira.
Pakdhe menarik pantatnya ke atas hingga batang
kontolnya yang terjepit di dalam lubang memek Rika tertarik keluar. Gesekan
batang kontol Pakdhe yang besar di dalam dinding lubang memek Gadis alim yng
cantik itu menimbulkan rasa nikmat seperti apa yang dikatakannya. Rika mulai
dapat menikmati rasa nikmat itu. Ini mungkin karena pengaruh teh yang Rika
minum sehingga Rika benar-benar belum sadar akan bahaya yang Rika hadapi. Yang
Rika inginkan hanya satu yaitu menuntaskan gejolak yang meledak-ledak dalam
dirinya.
Rika kembali merintih kesakitan saat Pakdhe mulai
menekan pantatnya lagi yang membuat batang kontolnya menerobos lebih dalam ke
dalam lubang memeknya. Lagi-lagi Pakdhe membisiki Rika kalau rasa sakit itu
akan hilang dengan sendirinya. Ia menarik lagi pantatnya. Benar.. Rasa sakit
itu berganti nikmat saat batang kontol Pakdhe ditarik keluar hingga hanya ujung
kepalanya saja yang masih terjepit dalam lubang memeknya.
Lubang memek Rika yang sudah sangat licin sangat
membantu pergerakan batang kontol Pakdhe dalam jepitan lubang memeknya.
Detik-detik berlalu dan sedikit-demi sedikit batang kontol Pakdhe menerobos
semakin dalam ke dalam lubang memeknya. Pakdhe terus menarik dan mendorong
pantatnya dengan pelan dan teratur. Hingga suatu saat Rika menggigit bibir Rika
keras-keras saat selangkangan Rika terasa perih sekali. Selangkangan Rika
terasa robek saat Pakdhe menekan pantatnya hingga batang kontol Pakdhe hampir
masuk separuh ke dalam lubang memeknya.
Rika sempat menjerit menahan sakit yang amat sangat di
selangkangannya. Pakdhe segera menghentikan gerakannya dan memberi Gadis alim
yng cantik itu kesempatan untuk bernapas. Rika merasa lega saat Pakdhe
menghentikan gerakannya. Kini Rika dapat merasakan lubang memek Rika seperti
terganjal benda keras dan hangat. Benda itu berdenyut-denyut dalam jepitan
lubang memeknya.
Kembali rasa sakit yang tadi menyentak Rika berangsur
mulai hilang tergantikan rasa nikmat saat batang kontol Pakdhe yang semakin
lancar mulai bergerak lagi keluar masuk dalam jepitan lubang memeknya. Rasa
nikmat terus meningkat sehingga tanpa sadar Rika menggoyangkan pantat sekal
Rika untuk segera meraih kenikmatan yang lebih banyak lagi.
Rika seperti gila. Rasa sakit itu sudah benar-benar
hilang tergantikan rasa nikmat yang benar-benar memabukkan. Pakdhe semakin
bersemangat mengayunkan pantatnya menghunjamkan batang kontolnya. Empat kali
mendorong lalu didiamkan dan diputar kemudian ditarik lagi. Tanpa sadar pantat
Gadis alim itu terangkat saat Pakdhe menarik pantatnya.
Berkali-kali Pakdhe mengulang gerakannya hingga perut
Rika terasa kejang. Tubuh Gadis alim itu mulai melayang. Tangan Rika semakin
kuat mencengkeram punggung Pakdhe untuk mencoba menahan kenikmatan yang mulai
menerjangnya. Pakdhe semakin kuat mengayunkan pantatnya diiringi geramannya
yang Rika dengar bergemuruh di telinganya.
Mata Rika semakin membeliak menahan desakan yang kian
dahsyat di perut bagian bawahnya. Gadis belia berjilbab iitu hampir menjerit
saat ada sesuatu yang Rika rasa pecah di dalam sana. Namun bibir Pakdhe yang
tiba-tiba melumat bibir Rika menghentikan teriakannya. Pakdhe melumat dengan
rakus kedua belah bibirnya. Rika merasa tubuh ranum Rika seolah-olah terhempas
di awan. Tubuh ranum Rika mengejat-ngejat saat Gadis alim itu mencapai puncak
pendakian yang melelahkan. Pakdhe yang bibirnya masih melumat bibir Rika pun
mulai berkelojotan di atas perutnya. Lalu ia menggeram dengan dahsyat..
Dan akhirnya Rika rasakan ada semburan cairan hangat
yang memancar dari batang kontol Pakdhe yang terjepit dalam lubang memeknya.
Batang kontol Pakdhe berkedut-kedut dalam jepitan lubang memeknya. Tubuh Pakdhe
masih bergerak dengan liar selama beberapa saat lalu ambruk menindihnya. Napas Rika
hanya tinggal satu-satu. Napas Pakdhe pun Rika dengar menggemuruh di
telinganya.
Air mata Rika mengalir saat Gadis alim itu sadari
segalanya telah terlambat baginya. Kegadisan Rika telah terenggut oleh Pakdhe.
peristiwa itu terulang malam harinya. bahkan Rika
digagahi berkali2 oleh pakdhe mitro sejak malam sampai pagi. setelah liburan
itu, Rika tidak lagi mau berlibur dirumah pakdhe Mitro, meski terkadang ia
merindukan batang kontol besar pakdhe Mitro menyodok2 lubang memeknya.
#############################################
..Tubuh Akhwat manis alim itu yang duduk di sisi bak
mandi hampir saja terjatuh karena menggelinjang saat lidah pakdhe mulai
menggesek-gesek dinding lubang kemaluan Rika. Tanpa sadar tangan Rika
mencengkeram rambut pakdhe dan menekankan kepala pakdhe agar lebih ketat
menekan bukit kemaluan Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu..
Akhirnya hari itu tiba. Rika terlihat menunggu dengan
resah di terminal. Sudah satu jam ia menunggu, namun bus yang ditumpangi pakdhe
belum terlihat. Akhirnya, setelah lima belas menit ia menunggu, gadis alim
berjilbab yang manis itu melihat bus yang membawa pakdhenya maemasuki terminal.
” pakdhe.” Kata Rika menyambut sang bapak yang ada
dihadapannya. Rasa canggung berusaha ia tutupi, namun pandangannya secara
refleks melihat selangkangan pakdhe, dimana terdapat benda yang dulu pernah
membuatnya mabuk kepayang. Ia berusaha menghilangkan pikiran itu namun tidak
sanggup. Segera gadis alim itu mencium tangan pakdhenya, dan memimpinnya ke
parkiran. Hujan rintik mulai turun.
Sesampainya di parkiran, hujan turun semakin deras.
Rika yang tidak mau basah kuyub segera membuka mantel hujannya dan
mengenakannya. Segera dia memboncengkan pakdhe pergi dari terminal itu.
Sebersit terlintas senyum samar pakdhe yang penuh arti, namun sang gadis manis
berjilbab itu tidak mampu menerkanya.
Tiba-tiba ditengah perjalanan, Rika tersentak
merasakan sentuhan pada buahdadanya yang tertutup baju biru langit longgar,
jilbab putih dan jaket. Ternyata pakdhe nekat merangsang dirinya ditengah hujan
itu, tertutup oleh mantel hujan yang tebal. Terus tangan pakdhe menelusup masuk
kedalam jaket dan jilbab lebarnya, lalu sekali sentil terbukalah satu kancing
bagian dadanya. Gadis manis berjilbab itu mendesah tertahan saat ia merasakan
tangan kekar dan kasar pakdhe menyentuh buahdadanya, lalu meremas-remasnya
lembut. Ternyata pakdhe Mitro sudah tidak tahan dengan kemolekan tersembunyi
dari keponakannya yang cantik namun alim ini, dan merangsangnya agar nanti
lebih mudah mendapatkan tubuh sekal sang mahasiswi berjilbab lebar itu. Rika
memekik pelan ketika ia merasa tangan pakdhe yang satunya turun lalu meremas
memeknya. Ia menggigit bibirnya, agar pekikan dan rintihannya tidak terdengar.
Perasaan malu, marah, takut namun juga terangsang membuatnya bingung dan tak
mampu berbuat apa-apa, sampai mereka tiba di kontrakan.
Didepan kontrakan, ternyata Rika melihat salah satu
teman dari Mbak Laras sedang menunggu di teras. Memang Laras sedang pergi
kuliah, sementara Tata belum kembali dari kampung, jadi Rika sekarang
dikontrakan sendiri bersama dua orang pria. Yang satu adalah pakdhenya, yang
satu adalah William, teman Laras. Tanpa diketahui Rika, sebenarnya William
sudah tahu kalau Laras sedang kuliah, William sengaja datang ketika Rika
sendirian di kontrakan, untuk menikmati tubuhnya. Lelaki ambon itu kecewa
melihat Rika pulang bersama seorang lelaki, namun di atidak bisa berbuat
apa-apa, begitu pula ketika Gadis manis berjilbab lebar itu, yang dengan wajah
masih merah padam karena birahi, mengenalkan sang pakdhe, lalu mempersilahkan
William masuk ke ruang depan, sementara ia dan pakdhenya masuk ke ruang dalam.
Rika mempersilahkan pakdhe duduk diruang tengah, didepan televisi dimana dulu
tanpa sepengetahuan Rika, pernah digunakan William untuk menyetubuhi Laras yang
montok. Rika yang masih agak syok dengan perlakuan pakdhe segera pergi tanpa
permisi menuju kamar mandi. Namun tanpa Rika ketahui, pelan-pelan pakdhe yang
sudah tidak tahan oleh kecantikan dan kesekalan tubuh keponakannya yang alim
dan berjilbab lebar itu mengikutinya ke kamar mandi dari belakang.
Baru saja mau menutup pintu kamar mandi, tiba-tiba
tangan pakdhe mengganjal pintu kamar mandi dan menyerobot masuk. Rika tidak
sempat berteriak karena tiba-tiba pakdhe sudah memeluk Rika. Tubuh pakdhe yang
kekar berpakaian lengkap sudah basah penuh keringat nafsu, memeluk Rika
erat-erat. Gadis manis berjilbab lebar itu tidak berani berteriak karena malu
terhadap William. Dengan air mata yang Rika tahan Gadis manis berjilbab lebar
itu pasrah akan apa yang dilakukan pakdhe pada Rika.
Tanpa membuang waktu pakdhe segera melepas seluruh
bajunya dan telanjang bulat. Batang kemaluan pakdhe yang berwarna hitam
kecoklatan masih mengkerut dan menggantung lunglai, namun tetap membuat Gadis
berkulit putih berjilbab lebar itu berdebar-debar. Kemudian pakdhe duduk di
tepi bak mandi keramik dengan kaki yang terbuka. Ditariknya tubuh Rika yang
masih berpakaian lengkap ke dalam pelukannya dan dilumatnya bibir Gadis alim
yang manis itu dengan rakusnya.
Mulut Rika masih tertutup saat lidah pakdhe mulai
mencoba menerobos masuk ke dalam mulut Rika. Karena tidak tahan dengan
sapuan-sapuan lidah pakdhe yang mendesak-desak bibir Rika, akhirnya bibir Gadis
berkulit putih berjilbab lebar itu pun terbuka. pakdhe segera menyusupkan
lidahnya ke dalam mulut Rika dan mendorong-dorong lidah Rika. Mula-mula Rika
diam saja, namun lama-kelamaan Gadis mahasiswi santun berjilbab itu jadi
terangsang juga. Apalagi batang kemaluan pakdhe yang tadinya mengkerut
perlahan-lahan mulai mengembang dan mengganjal perut Rika yang nasih tertutup
baju dan jilbab. Rika mulai bereaksi. Lidah Mahasiswi berjilbab berwajah cantik
itu tanpa sadar membalas dorongan lidah pakdhe.
Tubuh Rika mulai menggerinjal dalam pelukan pakdhe
saat tangan pakdhe mulai menggerayangi buah pantat Gadis manis alim itu dari
luar rok panjangnya. Tangan pakdhe dengan gemas meremas dan memijat buah pantat
Rika lalu ditariknya tubuh Gadis alim yang manis itu hingga semakin ketat
lengket dalam pelukannya.
Setelah puas memainkan lidahnya dalam mulut Rika,
tangan pakdhe menekan kepala Rika hingga Gadis mahasiswi santun berjilbab itu
disuruhnya berlutut di depan selangkangannya. Batang kemaluan pakdhe yang sudah
keras nampak mengacung tegak di depan wajah Rika yang putih dan halus itu. Ditariknya
wajah Rika ke selangkangannya dan disuruhnya mulut Rika menciumi batang
kemaluannya itu. Awalnya Rika berusaha menolak, namun karena cengkeraman tangan
pakdhe begitu kua, Gadis lugu yang berjilbab lebar itu tak bisa menghindar.
Apalagi akdhe terus menepuk-nepukkan batang kontolnya yang besar dan coklat
juga keras itu kewajah Rika sehingga membuat Mahasiswi berjilbab berwajah
cantik itu semakin terangsang. Dengan pelan Rika membuka mulutnya dan mulai
menciumi batang kemaluan pakdhe yang sudah mengeluarkan sedikit cairan.
Kepala Rika didorong maju mundur oleh tangan pakdhe
yang mencengkeram kepala Akhwat manis alim itu yang masih terbungkus jilbab
hingga batang kemaluannya mulai bergeser keluar masuk dalam mulut Rika.
Kerongkongan Rika tersodok-sodok ujung kepala kemaluan pakdhe yang keluar masuk
dalam mulut Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu. Rika dengar napas pakdhe
mulai menggebu. Batang kemaluan pakdhe semakin mengeras dalam kuluman mulut
Gadis alim yang manis itu.
Mungkin karena tak tahan, pakdhe segera menarik tubuh
Rika agar berdiri lalu mendudukan Gadis manis alim itu di sisi bak mandi.
Tangan pakdhe dengan kasar menyampirkan jilbab lebar Rika kesamping, membuka
baju longgar Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu, dan memelorotkan bra
Rika kebawah, membuat payudara putih bersih kenyal milik Mahasiswi berjilbab
berwajah cantik itu terpampang jelas. pakdhe langsung membuka Mulutnya dan
segera mencecar payudara Rika kanan dan kiri silih berganti. Rika menggelinjang
hebat manakala mulut pakdhe dengan rakusnya mempermainkan kedua puting payudara
Gadis mahasiswi santun berjilbab itu. Tangan pakdhe pun tak tinggal diam.
Tangan pakdhe mulai merayap ke selangkangan Rika yang masih tertutup rok hitam
dan mulai meremas gundukan bukit kemaluan Gadis berkulit putih berjilbab lebar
itu. Lalu dengan kasar pakdhe menyingkap rok Rika ke pinggang dan merenggut
lepas celana dalam Gadis alim yang manis itu, dan kembali meremas gundukan
bukit kemaluan Rika.
Rika sampai megap-megap mendapat rangsangan seperti
itu. Gadis manis alim itu semakin tersiksa oleh gejolak nafsu. Mulut pakdhe
lalu merayap menyusuri perut Rika dan mulai menjilati gundukan bukit kemaluan
Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu. Dikuakkanya kedua bibir kemaluan
Rika dengan jari-jarinya lalu disusupkannya lidahnya ke dalam lubang kemaluan
Gadis lugu yang berjilbab lebar itu.
Tubuh Akhwat manis alim itu yang duduk di sisi bak
mandi hampir saja terjatuh karena menggelinjang saat lidah pakdhe mulai
menggesek-gesek dinding lubang kemaluan Rika. Tanpa sadar tangan Rika
mencengkeram rambut pakdhe dan menekankan kepala pakdhe agar lebih ketat
menekan bukit kemaluan Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu.
Rika semakin blingsatan menahan rangsangan yang
dibeRikan pakdhe di selangkangan Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu.
Tanpa sadar mulut Rika mendesis-desis dan duduk Gadis alim yang manis itu
bergeser tak karuan. Perut Rika mulai mengejang menahan desakan gejolak yang
meledak-ledak. Tubuh Rika terasa mulai mengawang dan pandangan mata Gadis
mahasiswi santun berjilbab itu nanar. Akhirnya dengan diiringi rintihan panjang
Rika mencapai orgasme Rika.
Belum sempat Rika mengatur napas tiba-tiba pakdhe
sudah berdiri di hadapan Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu. Batang
kemaluan pakdhe yang keras dicocokkan ke bibir kemaluan Rika dan
digesek-gesekkannya ujung kepala kemaluannya ke bibir kemaluan Gadis manis alim
itu yang sudah basah dan licin. Rika menggelinjang lagi saat benda hangat itu
mulai menerobos masuk ke dalam bibir kemaluan Rika. Bibir pakdhe Mitro dengan
rakusnya mulai melumat bibir Rika sambil mendorong pantatnya hingga batang
kemaluannya semakin melesak ke dalam jepitan bibir kemaluan Rika.
Rika masih duduk di bibir bak mandi sementara pakdhe
Mitro menggenjot lubang kemaluan Rika sambil berdiri. Mungkin karena kesulitan
bergerak, dicabutnya batang kemaluannya dari jepitan bibir kemaluan Rika. Tubuh
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu lalu diturunkan dari bibir bak mandi.
Dengan kasar pakdhe melepas semua baju Rika, tanpa ada perlawanan yang berarti
dari Rika yang sudah sangat terangsang. Akhirnya terlepas semualah baju longgar
Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu, kecuali jilbab yang memang dibiarkan
pakdhe tetap dipakai Rika. Segera pakdhe membalik tubuh Rika hingga Gadis manis
alim itu berdiri dengan tangan bertumpu bak mandi. Lalu pakdhe menempatkan diri
di belakang Rika dan mulai mencoba memasukan batang kemaluannya ke dalam bibir
kemaluan Rika dari celah bongkahan pantat Gadis manis alim itu.
Punggung Rika didorong pakdhe agar sedikit membungkuk
hingga setengah menungging. Dipentangkanya kedua kaki Gadis alim yang manis itu
lebar-lebar lalu dicucukannya batang kemaluannya ke gundukan bukit kemaluan
Rika. Setelah arahnya tepat, pakdhe mulai mendorong pantatnya hingga kembali
batang kemaluannya menerobos masuk dalam jepitan bibir kemaluan Rika.
Kembali Rika mulai merasa ada suatu benda hangat
menyeruak ke dalam lubang kemaluan Gadis lugu yang berjilbab lebar itu.
Dinding-dinding lubang kemaluannya serasa dikilik-kilik. Batang kemaluan pakdhe
yang terjepit ketat dalam lubang kemaluan Rika berdenyut-denyut. pakdhe yang
napasnya mulai memburu semakin kuat mengayunkan pantatnya maju mundur hingga
gesekan batang kemaluan pakdhe pada dinding lubang kemaluan Akhwat manis alim
itu semakin cepat.
Pinggul Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu yang
dipegang pakdhe terasa agak sakit karena jari-jari pakdhe mulai mencengkeram.
Pinggul Rika ditarik dan didorong oleh tangan kuat pakdhe seiring dengan ayunan
pantatnya. Tubuh Rika mulai terhentak dan Rika mulai limbung. Kembali Mahasiswi
berjilbab berwajah cantik itu merasa melayang karena desakan gejolak yang
meledak-ledak. pakdhe semakin kuat mengayunkan pantatnya dan napas pakdhe
semakin menderu.
Pantat Rika yang ditarik dan didorong pakdhe maju
mundur semakin cepat bergerak. Cengkeraman jari-jari pakdhe semakin terasa di
pinggul Rika. Gerakan ayunan pantat pakdhe semakin tak terkendali. Tak lama
kemudian Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu kembali mencapai orgasme
Rika. pakdhe pun Rika kira mencapai puncak kenikmatannya karena Rika merasa ada
semburan cairan hangat yang menyemprot dari batang kemaluan pakdhe ke dalam
lubang kemaluan Rika dengan diiringi geraman yang keluar dari mulut pakdhe.
pakdhe tetap membiarkan batang kemaluannya terjepit
dalam lubang kemaluan Rika selama beberapa saat. Napas pakdhe yang mulai
teratur terasa hangat menerpa kulit pipi Gadis mahasiswi santun berjilbab itu.
Tulang kemaluan pakdhe menekan kuat di bukit buah pantat Rika. Rika merasa
sedikit geli karena rambut kemaluan pakdhe menempel ketat dan menggesek buah
pantat Rika. Batang kemaluan pakdhe yang masih keras terasa berdenyut-denyut
dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Setelah menyemprotkan sisa-sisa air maninya
batang itu mulai mengendur dan terlepas dengan sendirinya.
Tubuh Gadis alim yang manis itu sudah terasa lemas tak
bertenaga. Rika hanya memejamkan mata karena lemas dan malu karena untuk kedua
kalinya Gadis manis alim itu berhasil digagahi pakdhe Rika sendiri. Rika
membiarkan saja saat pakdhe memandikan Rika seperti bayi. Tangan pakdhe yang
kokoh menyibak lepas jilbab Rika, membuat rambut lurus sebahu Rika tergerai
lepas terlihat indah. segera pakdhe menyabuni seluruh lekuk tubuh Gadis manis
alim itu. Tubuh Rika kembali menggerinjal saat tangan pakdhe yang kokoh mulai
menyabuni payudara Rika yang baru mulai tumbuh. Puting Gadis manis alim itu
yang mencuat dipermainkan pakdhe dengan gemas.
Tubuh Rika semakin menggelinjang saat tangan pakdhe
mulai menyentuh perut Rika lalu meluncur turun dan mulai menyabuni gundukan
bukit kemaluan Rika yang baru mulai ditumbuhi rambut satu-satu. Jari-jari
pakdhe menyisir celah sempit di tengah gundukan bukit kemaluan Rika dan
berlama-lama menyabuni daerah itu.
Rika tak berani memandang pakdhe saat ia mengangsurkan
sabun ke tangan Rika dan menyuruh Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu
menyabuninya. Dengan agak kaku tangan Rika mulai menyabuni punggung pakdhe yang
kekar. Tangan Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu bergerak hingga seluruh
punggung pakdhe Rika gosok merata dengan sabun. Lalu pakdhe membalikkan
tubuhnya menghadap Rika. Tangan pakdhe mengelus-elus kedua payudara Rika
sementara Rika disuruhnya menyabuni tubuh bagian depannya.
Tangan Rika bergerak dari dada terus turun ke arah
perut. Napas pakdhe mulai memburu saat tangan Rika yang dilumuri busa sabun
mulai menggosok bagian bawah perutnya. Batang kemaluan pakdhe yang tadi kendur
sudah mulai mengembang. Tangan Gadis lugu yang berjilbab lebar itu yang agak
ragu dipegang pakdhe dan diarahkan untuk menyabuni daerah kemaluan pakdhe.
Rambut kemaluan pakdhe sangat lebat tumbuh di pangkal batang kemaluannya yang
mulai berdiri setengah tegak dan mengeras.
pakdhe yang sudah mulai terangsang segera menyuruh
Rika menyelesaikan acara saling memandikan. Hanya dengan berbalut handuk, tubuh
Rika yang masih agak basah ditarik pakdhe dari kamar mandi dan diseret masuk ke
kamar Rika. pakdhe pun hanya mengenakan kolornya yang tadi dipakainya hingga
batang kemaluan pakdhe yang sudah setengah keras tampak membusung di balik
kolornya.
Baru saja pintu ditutup, tubuh Akhwat manis alim itu
sudah langsung disergap pakdhe. Diloloskannya handuk yang melilit tubuh Rika
hingga Gadis alim yang manis itu telanjang bulat. pakdhe segera melepas
kolornya dan bugil dihadapan Rika. Mulut pakdhe segera menyergap bibir Rika dan
melumatnya dengan rakus. Kedua payudara Rika segera menjadi bulan-bulanan
remasan tangan pakdhe hingga tubuh Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu
menggelinjang dalam dekapannya.
Tangan Rika segera dibimbing pakdhe dan dipegangkannya
ke batang kemaluan pakdhe yang sudah semakin mengembang. Bibir pakdhe yang
rakus meulai bergeser turun dari bibir Rika ke dagu, lidahnya menjilat-jilat
dagu Rika terus turun ke leher Rika hingga Gadis mahasiswi santun berjilbab itu
semakin menggelinjang karena kumis pakdhe yang pendek dan kasar menggaruk-garuk
batang leher Rika.
Rika semakin mendesis karena kini bibir pakdhe sudah
mulai melumat kedua puting payudara Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu
kanan dan kiri secara bergantian. Tangan Rika secara tak sadar bergerak
mengurut dan meremas batang kontol pakdhe. Napas pakdhe pun semakin menderu dan
semakin keras menghembus di kedua payudara Rika. Jilatan pakdhe semakin liar di
seluruh bukit payudara Gadis manis alim itu tanpa terlewatkan sejengkalpun.
Batang kemaluan pakdhe yang semakin keras mulai
berdenyut-denyut dalam genggaman tangan Rika. Sementara tangan pakdhe mulai
bergerak liar menyusuri penggung Rika dan turun ke bawah lalu berhenti di kedua
pantat Rika dan meremas-remas kedua buah pantat Mahasiswi berjilbab berwajah
cantik itu dengan gemasnya. Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu sangat
terangsang. Ya.. Mungkin daerah kelemahan Rika adalah pada buah pantat Rika dan
pada kedua puting payudara Rika. Tubuh Gadis manis alim itu sudah mulai
mengawang dan sudah pasrah bersandar dalam pelukan pakdhe.
Mengetahui kalau tubuh Rika sudah tersandar sepenuhnya
dalam pelukan pakdhe, pakdhe segera mendorong tubuh Rika ke kasurnya hingga
Gadis alim yang manis itu berbaring telentang. Ditindihnya tubuh telanjang Rika
oleh tubuh kekar pakdhe. Dibentangkannya kedua kaki Rika lebar-lebar dan Rika
kembali digumuli pakdhe Rika. Lidah pakdhe kembali menyerbu bibir Rika lalu
bergeser ke leher Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu.
batang kontol pakdhe yang sudah sangat keras
mengganjal di perut bagian bawah Rika. Rambut kemaluan pakdhe yang gombyok
sangat terasa menggesek-gesek perut Rika menimbulkan rasa geli.
Lidah pakdhe menjilat-jilat seluruh batang leher Rika
hingga Gadis manis alim itu mendesis-desis kegelian. Tubuh Rika semakin
menggelinjang menahan geli saat lidah pakdhe mulai bergeser turun dan
menyapu-nyapu sekeliling bukit payudara Rika di sekitar puting Rika. Tubuh Rika
semakin menggerinjal saat lidah pakdhe yang panas mulai menyapu-nyapu puting
payudara Rika. Tubuh Gadis lugu yang berjilbab lebar itu serasa semakin
melayang.
Lidah pakdhe terus bergeser ke bawah. Pusar Rika
dijilatnya dengan rakus lalu lidah pakdhe mulai bergerak turun ke perut bagian
bawah Rika. Otot-otot perut Rika terasa seperti ditarik-tarik saat bibir pakdhe
menyedot-nyedot daerah sekitar perut bagian bawah Rika di atas pangkal paha
Rika. Geli sekali rasanya, apalagi kumis pakdhe yang pendek dan kasar
menyeruduk-nyeruduk kulit perut Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu yang
halus.
pakdhe lalu membalik tubuhnya. Wajah pakdhe menghadap
selangkangan Rika sementara batang kontol pakdhe dihadapkan ke wajah Rika.
Diturunkannya pantat pakdhe hingga batang kemaluannya menempel bibir Gadis alim
yang manis itu. Dibimbingnya batang kontolnya ke mulut Rika. Rika tahu Rika
harus membuka mulut Rika menyambut batang kontol pakdhe yang dijejalkan ke
dalam mulut Rika. Dengan terpaksa Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu mulai
mengulum batang kontol pakdhe dan menjilati seluruh ujung topi bajanya yang
mengkilat.
Tubuh Rika terhentak saat mulut pakdhe mulai melumat
bibir kemaluan Rika. Kedua tangan pakdhe menarik kedua bibir lubang kemaluan
Rika dan membukanya lebar-lebar lalu lidah pakdhe yang panas didorong keluar
masuk kedalam lubang kemaluan Rika. Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu
semakin mendesis-desis menahan nikmat. Napas pakdhe yang semakin menggebu
sangat terasa meniup-niup lubang kemaluan Rika yang terbuka lebar.
Tanpa sadar pantat Rika terangkat ke atas seolah
menyambut dorongan lidah pakdhe yang menggesek-gesek kelentit Rika. Gerakan
lidah pakdhe yang liar seolah membuat Rika semakin gila. Tanpa dapat Rika cegah
lagi, mulut Gadis mahasiswi santun berjilbab itu merintih dan mendesis menahan
gejolak kenikmatan yang meledak-ledak. Batang kemaluan pakdhe yang menyumpal
mulut Rika tak mampu menahan desisan yang keluar dari mulut Akhwat manis alim
itu.
Mata Gadis lugu yang berjilbab lebar itu kembali
nanar. Perut Rika terasa kejang.. Dorongan gejolak liar yang mendesak di perut
bagian bawah Rika sudah hampir tak dapat Rika tahan lagi. Lalu dengan diiringi
rintihan panjang tubuh Rika menggelepar dan berkelojotan seperti ayam
disembelih. Tubuh Gadis manis alim itu lalu melayang dan terhempas di tempat
kosong. Akhirnya tubuh Rika terdiam beberapa saat. Rika telah mencapai orgasme
yang ke sekian di pagi itu.
Tubuh Rika terasa lemas tak bertenaga. Mahasiswi
berjilbab berwajah cantik itu hanya pasrah saat pakdhe yang telah mencabut
batang kemaluannya dari kuluman mulut Rika bangkit dan duduk di sisi
pembaringan mengangkat tubuh Rika dan mendudukan Gadis santun berjilbab
bertubuh sekal itu di pangkuannya. Tubuh Rika dihadapkan pakdhe ke dirinya dan
kaki Rika dipentangkannya hingga Gadis alim yang manis itu terduduk mengangkang
dipangkuan pakdhe dengan saling berhadapan. Kemudian tangan pakdhe mengarahkan
batang kemaluannya ke celah bukit kemaluan di selangkangan Rika.
Bless!! Rika terhenyak saat pantat Rika diturunkan dan
ada suatu benda keras dan hangat mengganjal di lubang kemaluan Rika. Nikmat
sekali rasanya. Seluruh dinding lubang kemaluan Gadis mahasiswi santun
berjilbab itu terasa berdenyut-denyut. Kelentiti Rika yang sudah membengkak
tergesek nikmat pada pangkal batang kemaluan pakdhe. Lain sekali rasanya
bersetubuh dengan posisi begini. Rika merasa sangat terangsang! Kelentit
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu serasa tergesek penuh pada batang
kemaluan pakdhe.
Dengan dibantu kedua tangan pakdhe yang menyangga
kedua buah pantat Rika tubuh Rika bergerak naik turun di pangkuan pakdhe.
Payudara Rika yang baru tumbuh bergetar bergoyang-goyang seiring dengan naik
turunnya tubuh Gadis manis alim itu di pangkuan pakdhe. Batang kemaluan pakdhe
yang menancap ketat dalam jepitan lubang kemaluan Rika terasa menggesek nikmat
seluruh dinding lubang kemaluan Rika yang terus berdenyut-denyut meremas apa
saja yang menyumpalnya.
Tubuh Rika terasa menggigil bergetar saat mulut pakdhe
tak tinggal diam. Mulut pakdhe dengan rakusnya melumat kedua puting payudara
Rika bergantian. Mulut pakdhe menyedot buah dada Gadis santun berjilbab
bertubuh sekal itu sepenuhnya. Gerakan Rika menjadi kian liar. Desakan gejolak
birahi semakin mendesak. Rika mempercepat gerakan Rika naik turun dengan
diselingi sedikit memutar saat seluruh batang kemaluan pakdhe masuk hingga ke
pangkalnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Rika.
Karena tak tahan lagi tanpa sadar Rika dorong tubuh
pakdhe hingga terbaring telentang di kasur dengan kedua kaki menjuntai ke
lantai. Tubuh Rika yang tadi di pangku pakdhe menjadi duduk seperti seorang
joki yang sedang naik kuda balap berpacu dalam birahi dengan menduduki pakdhe
yang berbaring telentang. Gerakan Rika kian bebas. Dengan tangan bertumpu pada
dada pakdhe yang bidang Rika terus menggerakan pantat Rika memutar dan maju
mundur. Kelentiti Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu kian ketat tergesek
batang kemaluan pakdhe. Gadis yang biasanya alim dan santun itu berubah liar
dan binal, disetubuhi pakdhe.
Tangan pakdhe yang memegang kedua pantat Rika semakin
ketat mencengkeram dan membantu mempercepat gerakan Rika. Rika merasa tubuh
Rika kembali mulai mengawang. Gerakan Gadis mahasiswi santun berjilbab itu kian
tak terkendali. Mata Rika mulai membeliak dan mulut Rika menceracau tak karuan.
Puncak pendakian kian dekat..
Dan akhirnya dengan merintih panjang tubuh Gadis alim
yang manis itu berkejat-kejat seperti sedang terkena aliran listrik. Lubang
kemaluan Rika berdenyut-denyut saat ada sesuatu yang pecah di dalam sana..
Tubuh Rika berkejat-kejat beberapa saat lalu ambruk di atas perut pakdhe.
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu benar-benar tak bertenaga. Ya akibat
batang kontol pakdhe Rika mencapai orgasme yang kesekian kalinya. Luar biasa
pakdhe Rika ini. Walaupun sudah tua namun mampu membuat Rika yang masih muda
bertekuk lutut.
pakdhe yang rupanya belum mencapai orgasme segera
membalikkan tubuh Rika dengan tanpa melepaskan batang kemaluannya yang masih
menancap dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Sekarang tubuh Gadis santun
berjilbab bertubuh sekal itu yang telentang gantian digenjot pakdhe. Rika yang
sudah tak bertenaga hanya pasrah. pakdhe dengan semangat juang terus menggenjot
selangkangan Rika dengan tusukan-tusukan batang kemaluan pakdhe. Batang kontol
pakdhe tanpa ampun menghajar lubang kemaluan Gadis berkulit putih berjilbab
lebar itu.
Perlahan-lahan napsu Rika mulai bangkit lagi menerima
tusukan-tusukan batang kontol pakdhe. Dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada
Rika berusaha menyambut setiap tusukan batang kontol dengan menggoyangkan pantat
Rika ke kanan dan kiri.
Napas pakdhe semakin memburu dan terdengar menggemuruh
menghembus ke payudara Rika yang dilumat bibir rakus pakdhe. Genjotan pakdhe
semakin kuat dan bertubi-tubi. Desakan gejolak yang mendesak dalam tubuh Gadis
manis alim itu semakin menguat. Rika sudah hampir tak kuat lagi menahan desakan
itu. Tubuh Akhwat manis alim itu kembali mengejang. Pantat Rika terangkat dan
dengan merintih panjang Rika mencapai puncak pendakian yang sangat melelahkan.
Tubuh Rika terhempas di tempat kosong dan pandangan
mata Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu makin nanar. Rika merasa betapa
di saat-saat itu tubuh pakdhe yang menindih perut Rika mulai bergetar. Mulut
pakdhe menggeram dahsyat dan pantatnya menekan kuat-kuat menghunjamkan batang
kontolnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Tubuh pakdhe berkejat-kejat
lalu Rika merasa ada semprotan cairan hangat menyiram di dalam lubang kemaluan
Rika. Ada rasa berdesir menyergap Rika saat semprotan itu menyembur ke liang
rahim Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu. Tubuh pakdhe tersentak-sentak
lalu ambruk di atas perut Rika.
Sungguh melelahkan pergumulan di hari itu. Akhirnya
pakdhe tertidur karena terlalu lelah, sementara Rika segera berpakaian dan
memakai jilbabnya lalu keluar kamar dan masuk ke kamar mandi, membersihkan
lubang memeknya yang berlepotan sperma pakdhe. sementara itu William sudah
pulang dengan perasaan menang karena mendapat mangsa baru, sembari menimang2
handphone berkameranya yang tadi ia gunakan untuk merekam adegan ranjang Rika dan
pakdhenya.
############################################
..Tubuh Akhwat manis alim itu yang duduk di sisi bak
mandi hampir saja terjatuh karena menggelinjang saat lidah pakdhe mulai
menggesek-gesek dinding lubang kemaluan Rika. Tanpa sadar tangan Rika
mencengkeram rambut pakdhe dan menekankan kepala pakdhe agar lebih ketat
menekan bukit kemaluan Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu..
Akhirnya hari itu tiba. Rika terlihat menunggu dengan
resah di terminal. Sudah satu jam ia menunggu, namun bus yang ditumpangi pakdhe
belum terlihat. Akhirnya, setelah lima belas menit ia menunggu, gadis alim
berjilbab yang manis itu melihat bus yang membawa pakdhenya maemasuki terminal.
” pakdhe.” Kata Rika menyambut sang bapak yang ada
dihadapannya. Rasa canggung berusaha ia tutupi, namun pandangannya secara
refleks melihat selangkangan pakdhe, dimana terdapat benda yang dulu pernah
membuatnya mabuk kepayang. Ia berusaha menghilangkan pikiran itu namun tidak
sanggup. Segera gadis alim itu mencium tangan pakdhenya, dan memimpinnya ke
parkiran. Hujan rintik mulai turun.
Sesampainya di parkiran, hujan turun semakin deras.
Rika yang tidak mau basah kuyub segera membuka mantel hujannya dan
mengenakannya. Segera dia memboncengkan pakdhe pergi dari terminal itu.
Sebersit terlintas senyum samar pakdhe yang penuh arti, namun sang gadis manis
berjilbab itu tidak mampu menerkanya.
Tiba-tiba ditengah perjalanan, Rika tersentak
merasakan sentuhan pada buahdadanya yang tertutup baju biru langit longgar,
jilbab putih dan jaket. Ternyata pakdhe nekat merangsang dirinya ditengah hujan
itu, tertutup oleh mantel hujan yang tebal. Terus tangan pakdhe menelusup masuk
kedalam jaket dan jilbab lebarnya, lalu sekali sentil terbukalah satu kancing
bagian dadanya. Gadis manis berjilbab itu mendesah tertahan saat ia merasakan
tangan kekar dan kasar pakdhe menyentuh buahdadanya, lalu meremas-remasnya
lembut. Ternyata pakdhe Mitro sudah tidak tahan dengan kemolekan tersembunyi
dari keponakannya yang cantik namun alim ini, dan merangsangnya agar nanti
lebih mudah mendapatkan tubuh sekal sang mahasiswi berjilbab lebar itu. Rika
memekik pelan ketika ia merasa tangan pakdhe yang satunya turun lalu meremas
memeknya. Ia menggigit bibirnya, agar pekikan dan rintihannya tidak terdengar.
Perasaan malu, marah, takut namun juga terangsang membuatnya bingung dan tak
mampu berbuat apa-apa, sampai mereka tiba di kontrakan.
Didepan kontrakan, ternyata Rika melihat salah satu
teman dari Mbak Laras sedang menunggu di teras. Memang Laras sedang pergi
kuliah, sementara Tata belum kembali dari kampung, jadi Rika sekarang
dikontrakan sendiri bersama dua orang pria. Yang satu adalah pakdhenya, yang
satu adalah William, teman Laras. Tanpa diketahui Rika, sebenarnya William
sudah tahu kalau Laras sedang kuliah, William sengaja datang ketika Rika
sendirian di kontrakan, untuk menikmati tubuhnya. Lelaki ambon itu kecewa
melihat Rika pulang bersama seorang lelaki, namun di atidak bisa berbuat
apa-apa, begitu pula ketika Gadis manis berjilbab lebar itu, yang dengan wajah
masih merah padam karena birahi, mengenalkan sang pakdhe, lalu mempersilahkan
William masuk ke ruang depan, sementara ia dan pakdhenya masuk ke ruang dalam.
Rika mempersilahkan pakdhe duduk diruang tengah, didepan televisi dimana dulu
tanpa sepengetahuan Rika, pernah digunakan William untuk menyetubuhi Laras yang
montok. Rika yang masih agak syok dengan perlakuan pakdhe segera pergi tanpa
permisi menuju kamar mandi. Namun tanpa Rika ketahui, pelan-pelan pakdhe yang
sudah tidak tahan oleh kecantikan dan kesekalan tubuh keponakannya yang alim
dan berjilbab lebar itu mengikutinya ke kamar mandi dari belakang.
Baru saja mau menutup pintu kamar mandi, tiba-tiba
tangan pakdhe mengganjal pintu kamar mandi dan menyerobot masuk. Rika tidak
sempat berteriak karena tiba-tiba pakdhe sudah memeluk Rika. Tubuh pakdhe yang
kekar berpakaian lengkap sudah basah penuh keringat nafsu, memeluk Rika
erat-erat. Gadis manis berjilbab lebar itu tidak berani berteriak karena malu
terhadap William. Dengan air mata yang Rika tahan Gadis manis berjilbab lebar
itu pasrah akan apa yang dilakukan pakdhe pada Rika.
Tanpa membuang waktu pakdhe segera melepas seluruh
bajunya dan telanjang bulat. Batang kemaluan pakdhe yang berwarna hitam
kecoklatan masih mengkerut dan menggantung lunglai, namun tetap membuat Gadis
berkulit putih berjilbab lebar itu berdebar-debar. Kemudian pakdhe duduk di
tepi bak mandi keramik dengan kaki yang terbuka. Ditariknya tubuh Rika yang
masih berpakaian lengkap ke dalam pelukannya dan dilumatnya bibir Gadis alim
yang manis itu dengan rakusnya.
Mulut Rika masih tertutup saat lidah pakdhe mulai
mencoba menerobos masuk ke dalam mulut Rika. Karena tidak tahan dengan
sapuan-sapuan lidah pakdhe yang mendesak-desak bibir Rika, akhirnya bibir Gadis
berkulit putih berjilbab lebar itu pun terbuka. pakdhe segera menyusupkan
lidahnya ke dalam mulut Rika dan mendorong-dorong lidah Rika. Mula-mula Rika
diam saja, namun lama-kelamaan Gadis mahasiswi santun berjilbab itu jadi
terangsang juga. Apalagi batang kemaluan pakdhe yang tadinya mengkerut
perlahan-lahan mulai mengembang dan mengganjal perut Rika yang nasih tertutup
baju dan jilbab. Rika mulai bereaksi. Lidah Mahasiswi berjilbab berwajah cantik
itu tanpa sadar membalas dorongan lidah pakdhe.
Tubuh Rika mulai menggerinjal dalam pelukan pakdhe
saat tangan pakdhe mulai menggerayangi buah pantat Gadis manis alim itu dari
luar rok panjangnya. Tangan pakdhe dengan gemas meremas dan memijat buah pantat
Rika lalu ditariknya tubuh Gadis alim yang manis itu hingga semakin ketat
lengket dalam pelukannya.
Setelah puas memainkan lidahnya dalam mulut Rika,
tangan pakdhe menekan kepala Rika hingga Gadis mahasiswi santun berjilbab itu
disuruhnya berlutut di depan selangkangannya. Batang kemaluan pakdhe yang sudah
keras nampak mengacung tegak di depan wajah Rika yang putih dan halus itu.
Ditariknya wajah Rika ke selangkangannya dan disuruhnya mulut Rika menciumi
batang kemaluannya itu. Awalnya Rika berusaha menolak, namun karena cengkeraman
tangan pakdhe begitu kua, Gadis lugu yang berjilbab lebar itu tak bisa
menghindar. Apalagi akdhe terus menepuk-nepukkan batang kontolnya yang besar
dan coklat juga keras itu kewajah Rika sehingga membuat Mahasiswi berjilbab
berwajah cantik itu semakin terangsang. Dengan pelan Rika membuka mulutnya dan
mulai menciumi batang kemaluan pakdhe yang sudah mengeluarkan sedikit cairan.
Kepala Rika didorong maju mundur oleh tangan pakdhe
yang mencengkeram kepala Akhwat manis alim itu yang masih terbungkus jilbab
hingga batang kemaluannya mulai bergeser keluar masuk dalam mulut Rika.
Kerongkongan Rika tersodok-sodok ujung kepala kemaluan pakdhe yang keluar masuk
dalam mulut Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu. Rika dengar napas pakdhe
mulai menggebu. Batang kemaluan pakdhe semakin mengeras dalam kuluman mulut
Gadis alim yang manis itu.
Mungkin karena tak tahan, pakdhe segera menarik tubuh
Rika agar berdiri lalu mendudukan Gadis manis alim itu di sisi bak mandi.
Tangan pakdhe dengan kasar menyampirkan jilbab lebar Rika kesamping, membuka
baju longgar Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu, dan memelorotkan bra
Rika kebawah, membuat payudara putih bersih kenyal milik Mahasiswi berjilbab
berwajah cantik itu terpampang jelas. pakdhe langsung membuka Mulutnya dan
segera mencecar payudara Rika kanan dan kiri silih berganti. Rika menggelinjang
hebat manakala mulut pakdhe dengan rakusnya mempermainkan kedua puting payudara
Gadis mahasiswi santun berjilbab itu. Tangan pakdhe pun tak tinggal diam.
Tangan pakdhe mulai merayap ke selangkangan Rika yang masih tertutup rok hitam
dan mulai meremas gundukan bukit kemaluan Gadis berkulit putih berjilbab lebar
itu. Lalu dengan kasar pakdhe menyingkap rok Rika ke pinggang dan merenggut
lepas celana dalam Gadis alim yang manis itu, dan kembali meremas gundukan
bukit kemaluan Rika.
Rika sampai megap-megap mendapat rangsangan seperti
itu. Gadis manis alim itu semakin tersiksa oleh gejolak nafsu. Mulut pakdhe
lalu merayap menyusuri perut Rika dan mulai menjilati gundukan bukit kemaluan
Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu. Dikuakkanya kedua bibir kemaluan
Rika dengan jari-jarinya lalu disusupkannya lidahnya ke dalam lubang kemaluan
Gadis lugu yang berjilbab lebar itu.
Tubuh Akhwat manis alim itu yang duduk di sisi bak
mandi hampir saja terjatuh karena menggelinjang saat lidah pakdhe mulai menggesek-gesek
dinding lubang kemaluan Rika. Tanpa sadar tangan Rika mencengkeram rambut
pakdhe dan menekankan kepala pakdhe agar lebih ketat menekan bukit kemaluan
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu.
Rika semakin blingsatan menahan rangsangan yang dibeRikan
pakdhe di selangkangan Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu. Tanpa sadar
mulut Rika mendesis-desis dan duduk Gadis alim yang manis itu bergeser tak
karuan. Perut Rika mulai mengejang menahan desakan gejolak yang meledak-ledak.
Tubuh Rika terasa mulai mengawang dan pandangan mata Gadis mahasiswi santun
berjilbab itu nanar. Akhirnya dengan diiringi rintihan panjang Rika mencapai
orgasme Rika.
Belum sempat Rika mengatur napas tiba-tiba pakdhe
sudah berdiri di hadapan Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu. Batang
kemaluan pakdhe yang keras dicocokkan ke bibir kemaluan Rika dan
digesek-gesekkannya ujung kepala kemaluannya ke bibir kemaluan Gadis manis alim
itu yang sudah basah dan licin. Rika menggelinjang lagi saat benda hangat itu
mulai menerobos masuk ke dalam bibir kemaluan Rika. Bibir pakdhe Mitro dengan
rakusnya mulai melumat bibir Rika sambil mendorong pantatnya hingga batang
kemaluannya semakin melesak ke dalam jepitan bibir kemaluan Rika.
Rika masih duduk di bibir bak mandi sementara pakdhe
Mitro menggenjot lubang kemaluan Rika sambil berdiri. Mungkin karena kesulitan
bergerak, dicabutnya batang kemaluannya dari jepitan bibir kemaluan Rika. Tubuh
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu lalu diturunkan dari bibir bak mandi.
Dengan kasar pakdhe melepas semua baju Rika, tanpa ada perlawanan yang berarti
dari Rika yang sudah sangat terangsang. Akhirnya terlepas semualah baju longgar
Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu, kecuali jilbab yang memang dibiarkan
pakdhe tetap dipakai Rika. Segera pakdhe membalik tubuh Rika hingga Gadis manis
alim itu berdiri dengan tangan bertumpu bak mandi. Lalu pakdhe menempatkan diri
di belakang Rika dan mulai mencoba memasukan batang kemaluannya ke dalam bibir
kemaluan Rika dari celah bongkahan pantat Gadis manis alim itu.
Punggung Rika didorong pakdhe agar sedikit membungkuk
hingga setengah menungging. Dipentangkanya kedua kaki Gadis alim yang manis itu
lebar-lebar lalu dicucukannya batang kemaluannya ke gundukan bukit kemaluan
Rika. Setelah arahnya tepat, pakdhe mulai mendorong pantatnya hingga kembali
batang kemaluannya menerobos masuk dalam jepitan bibir kemaluan Rika.
Kembali Rika mulai merasa ada suatu benda hangat
menyeruak ke dalam lubang kemaluan Gadis lugu yang berjilbab lebar itu.
Dinding-dinding lubang kemaluannya serasa dikilik-kilik. Batang kemaluan pakdhe
yang terjepit ketat dalam lubang kemaluan Rika berdenyut-denyut. pakdhe yang
napasnya mulai memburu semakin kuat mengayunkan pantatnya maju mundur hingga
gesekan batang kemaluan pakdhe pada dinding lubang kemaluan Akhwat manis alim
itu semakin cepat.
Pinggul Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu yang
dipegang pakdhe terasa agak sakit karena jari-jari pakdhe mulai mencengkeram.
Pinggul Rika ditarik dan didorong oleh tangan kuat pakdhe seiring dengan ayunan
pantatnya. Tubuh Rika mulai terhentak dan Rika mulai limbung. Kembali Mahasiswi
berjilbab berwajah cantik itu merasa melayang karena desakan gejolak yang
meledak-ledak. pakdhe semakin kuat mengayunkan pantatnya dan napas pakdhe
semakin menderu.
Pantat Rika yang ditarik dan didorong pakdhe maju
mundur semakin cepat bergerak. Cengkeraman jari-jari pakdhe semakin terasa di
pinggul Rika. Gerakan ayunan pantat pakdhe semakin tak terkendali. Tak lama
kemudian Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu kembali mencapai orgasme
Rika. pakdhe pun Rika kira mencapai puncak kenikmatannya karena Rika merasa ada
semburan cairan hangat yang menyemprot dari batang kemaluan pakdhe ke dalam
lubang kemaluan Rika dengan diiringi geraman yang keluar dari mulut pakdhe.
pakdhe tetap membiarkan batang kemaluannya terjepit
dalam lubang kemaluan Rika selama beberapa saat. Napas pakdhe yang mulai
teratur terasa hangat menerpa kulit pipi Gadis mahasiswi santun berjilbab itu.
Tulang kemaluan pakdhe menekan kuat di bukit buah pantat Rika. Rika merasa
sedikit geli karena rambut kemaluan pakdhe menempel ketat dan menggesek buah
pantat Rika. Batang kemaluan pakdhe yang masih keras terasa berdenyut-denyut
dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Setelah menyemprotkan sisa-sisa air maninya
batang itu mulai mengendur dan terlepas dengan sendirinya.
Tubuh Gadis alim yang manis itu sudah terasa lemas tak
bertenaga. Rika hanya memejamkan mata karena lemas dan malu karena untuk kedua
kalinya Gadis manis alim itu berhasil digagahi pakdhe Rika sendiri. Rika
membiarkan saja saat pakdhe memandikan Rika seperti bayi. Tangan pakdhe yang
kokoh menyibak lepas jilbab Rika, membuat rambut lurus sebahu Rika tergerai
lepas terlihat indah. segera pakdhe menyabuni seluruh lekuk tubuh Gadis manis
alim itu. Tubuh Rika kembali menggerinjal saat tangan pakdhe yang kokoh mulai
menyabuni payudara Rika yang baru mulai tumbuh. Puting Gadis manis alim itu
yang mencuat dipermainkan pakdhe dengan gemas.
Tubuh Rika semakin menggelinjang saat tangan pakdhe
mulai menyentuh perut Rika lalu meluncur turun dan mulai menyabuni gundukan
bukit kemaluan Rika yang baru mulai ditumbuhi rambut satu-satu. Jari-jari
pakdhe menyisir celah sempit di tengah gundukan bukit kemaluan Rika dan
berlama-lama menyabuni daerah itu.
Rika tak berani memandang pakdhe saat ia mengangsurkan
sabun ke tangan Rika dan menyuruh Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu
menyabuninya. Dengan agak kaku tangan Rika mulai menyabuni punggung pakdhe yang
kekar. Tangan Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu bergerak hingga seluruh
punggung pakdhe Rika gosok merata dengan sabun. Lalu pakdhe membalikkan
tubuhnya menghadap Rika. Tangan pakdhe mengelus-elus kedua payudara Rika
sementara Rika disuruhnya menyabuni tubuh bagian depannya.
Tangan Rika bergerak dari dada terus turun ke arah
perut. Napas pakdhe mulai memburu saat tangan Rika yang dilumuri busa sabun
mulai menggosok bagian bawah perutnya. Batang kemaluan pakdhe yang tadi kendur
sudah mulai mengembang. Tangan Gadis lugu yang berjilbab lebar itu yang agak
ragu dipegang pakdhe dan diarahkan untuk menyabuni daerah kemaluan pakdhe.
Rambut kemaluan pakdhe sangat lebat tumbuh di pangkal batang kemaluannya yang
mulai berdiri setengah tegak dan mengeras.
pakdhe yang sudah mulai terangsang segera menyuruh
Rika menyelesaikan acara saling memandikan. Hanya dengan berbalut handuk, tubuh
Rika yang masih agak basah ditarik pakdhe dari kamar mandi dan diseret masuk ke
kamar Rika. pakdhe pun hanya mengenakan kolornya yang tadi dipakainya hingga
batang kemaluan pakdhe yang sudah setengah keras tampak membusung di balik
kolornya.
Baru saja pintu ditutup, tubuh Akhwat manis alim itu
sudah langsung disergap pakdhe. Diloloskannya handuk yang melilit tubuh Rika
hingga Gadis alim yang manis itu telanjang bulat. pakdhe segera melepas
kolornya dan bugil dihadapan Rika. Mulut pakdhe segera menyergap bibir Rika dan
melumatnya dengan rakus. Kedua payudara Rika segera menjadi bulan-bulanan
remasan tangan pakdhe hingga tubuh Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu
menggelinjang dalam dekapannya.
Tangan Rika segera dibimbing pakdhe dan dipegangkannya
ke batang kemaluan pakdhe yang sudah semakin mengembang. Bibir pakdhe yang
rakus meulai bergeser turun dari bibir Rika ke dagu, lidahnya menjilat-jilat
dagu Rika terus turun ke leher Rika hingga Gadis mahasiswi santun berjilbab itu
semakin menggelinjang karena kumis pakdhe yang pendek dan kasar menggaruk-garuk
batang leher Rika.
Rika semakin mendesis karena kini bibir pakdhe sudah
mulai melumat kedua puting payudara Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu
kanan dan kiri secara bergantian. Tangan Rika secara tak sadar bergerak
mengurut dan meremas batang kontol pakdhe. Napas pakdhe pun semakin menderu dan
semakin keras menghembus di kedua payudara Rika. Jilatan pakdhe semakin liar di
seluruh bukit payudara Gadis manis alim itu tanpa terlewatkan sejengkalpun.
Batang kemaluan pakdhe yang semakin keras mulai
berdenyut-denyut dalam genggaman tangan Rika. Sementara tangan pakdhe mulai
bergerak liar menyusuri penggung Rika dan turun ke bawah lalu berhenti di kedua
pantat Rika dan meremas-remas kedua buah pantat Mahasiswi berjilbab berwajah
cantik itu dengan gemasnya. Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu sangat
terangsang. Ya.. Mungkin daerah kelemahan Rika adalah pada buah pantat Rika dan
pada kedua puting payudara Rika. Tubuh Gadis manis alim itu sudah mulai
mengawang dan sudah pasrah bersandar dalam pelukan pakdhe.
Mengetahui kalau tubuh Rika sudah tersandar sepenuhnya
dalam pelukan pakdhe, pakdhe segera mendorong tubuh Rika ke kasurnya hingga
Gadis alim yang manis itu berbaring telentang. Ditindihnya tubuh telanjang Rika
oleh tubuh kekar pakdhe. Dibentangkannya kedua kaki Rika lebar-lebar dan Rika
kembali digumuli pakdhe Rika. Lidah pakdhe kembali menyerbu bibir Rika lalu
bergeser ke leher Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu.
batang kontol pakdhe yang sudah sangat keras
mengganjal di perut bagian bawah Rika. Rambut kemaluan pakdhe yang gombyok
sangat terasa menggesek-gesek perut Rika menimbulkan rasa geli.
Lidah pakdhe menjilat-jilat seluruh batang leher Rika
hingga Gadis manis alim itu mendesis-desis kegelian. Tubuh Rika semakin
menggelinjang menahan geli saat lidah pakdhe mulai bergeser turun dan
menyapu-nyapu sekeliling bukit payudara Rika di sekitar puting Rika. Tubuh Rika
semakin menggerinjal saat lidah pakdhe yang panas mulai menyapu-nyapu puting
payudara Rika. Tubuh Gadis lugu yang berjilbab lebar itu serasa semakin
melayang.
Lidah pakdhe terus bergeser ke bawah. Pusar Rika
dijilatnya dengan rakus lalu lidah pakdhe mulai bergerak turun ke perut bagian
bawah Rika. Otot-otot perut Rika terasa seperti ditarik-tarik saat bibir pakdhe
menyedot-nyedot daerah sekitar perut bagian bawah Rika di atas pangkal paha
Rika. Geli sekali rasanya, apalagi kumis pakdhe yang pendek dan kasar menyeruduk-nyeruduk
kulit perut Gadis santun berjilbab bertubuh sekal itu yang halus.
pakdhe lalu membalik tubuhnya. Wajah pakdhe menghadap
selangkangan Rika sementara batang kontol pakdhe dihadapkan ke wajah Rika.
Diturunkannya pantat pakdhe hingga batang kemaluannya menempel bibir Gadis alim
yang manis itu. Dibimbingnya batang kontolnya ke mulut Rika. Rika tahu Rika
harus membuka mulut Rika menyambut batang kontol pakdhe yang dijejalkan ke
dalam mulut Rika. Dengan terpaksa Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu mulai
mengulum batang kontol pakdhe dan menjilati seluruh ujung topi bajanya yang
mengkilat.
Tubuh Rika terhentak saat mulut pakdhe mulai melumat
bibir kemaluan Rika. Kedua tangan pakdhe menarik kedua bibir lubang kemaluan
Rika dan membukanya lebar-lebar lalu lidah pakdhe yang panas didorong keluar
masuk kedalam lubang kemaluan Rika. Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu
semakin mendesis-desis menahan nikmat. Napas pakdhe yang semakin menggebu
sangat terasa meniup-niup lubang kemaluan Rika yang terbuka lebar.
Tanpa sadar pantat Rika terangkat ke atas seolah
menyambut dorongan lidah pakdhe yang menggesek-gesek kelentit Rika. Gerakan
lidah pakdhe yang liar seolah membuat Rika semakin gila. Tanpa dapat Rika cegah
lagi, mulut Gadis mahasiswi santun berjilbab itu merintih dan mendesis menahan
gejolak kenikmatan yang meledak-ledak. Batang kemaluan pakdhe yang menyumpal
mulut Rika tak mampu menahan desisan yang keluar dari mulut Akhwat manis alim
itu.
Mata Gadis lugu yang berjilbab lebar itu kembali nanar.
Perut Rika terasa kejang.. Dorongan gejolak liar yang mendesak di perut bagian
bawah Rika sudah hampir tak dapat Rika tahan lagi. Lalu dengan diiringi
rintihan panjang tubuh Rika menggelepar dan berkelojotan seperti ayam
disembelih. Tubuh Gadis manis alim itu lalu melayang dan terhempas di tempat
kosong. Akhirnya tubuh Rika terdiam beberapa saat. Rika telah mencapai orgasme
yang ke sekian di pagi itu.
Tubuh Rika terasa lemas tak bertenaga. Mahasiswi
berjilbab berwajah cantik itu hanya pasrah saat pakdhe yang telah mencabut
batang kemaluannya dari kuluman mulut Rika bangkit dan duduk di sisi
pembaringan mengangkat tubuh Rika dan mendudukan Gadis santun berjilbab
bertubuh sekal itu di pangkuannya. Tubuh Rika dihadapkan pakdhe ke dirinya dan
kaki Rika dipentangkannya hingga Gadis alim yang manis itu terduduk mengangkang
dipangkuan pakdhe dengan saling berhadapan. Kemudian tangan pakdhe mengarahkan
batang kemaluannya ke celah bukit kemaluan di selangkangan Rika.
Bless!! Rika terhenyak saat pantat Rika diturunkan dan
ada suatu benda keras dan hangat mengganjal di lubang kemaluan Rika. Nikmat
sekali rasanya. Seluruh dinding lubang kemaluan Gadis mahasiswi santun
berjilbab itu terasa berdenyut-denyut. Kelentiti Rika yang sudah membengkak
tergesek nikmat pada pangkal batang kemaluan pakdhe. Lain sekali rasanya
bersetubuh dengan posisi begini. Rika merasa sangat terangsang! Kelentit
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu serasa tergesek penuh pada batang
kemaluan pakdhe.
Dengan dibantu kedua tangan pakdhe yang menyangga
kedua buah pantat Rika tubuh Rika bergerak naik turun di pangkuan pakdhe.
Payudara Rika yang baru tumbuh bergetar bergoyang-goyang seiring dengan naik
turunnya tubuh Gadis manis alim itu di pangkuan pakdhe. Batang kemaluan pakdhe
yang menancap ketat dalam jepitan lubang kemaluan Rika terasa menggesek nikmat
seluruh dinding lubang kemaluan Rika yang terus berdenyut-denyut meremas apa
saja yang menyumpalnya.
Tubuh Rika terasa menggigil bergetar saat mulut pakdhe
tak tinggal diam. Mulut pakdhe dengan rakusnya melumat kedua puting payudara
Rika bergantian. Mulut pakdhe menyedot buah dada Gadis santun berjilbab
bertubuh sekal itu sepenuhnya. Gerakan Rika menjadi kian liar. Desakan gejolak
birahi semakin mendesak. Rika mempercepat gerakan Rika naik turun dengan
diselingi sedikit memutar saat seluruh batang kemaluan pakdhe masuk hingga ke
pangkalnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Rika.
Karena tak tahan lagi tanpa sadar Rika dorong tubuh
pakdhe hingga terbaring telentang di kasur dengan kedua kaki menjuntai ke
lantai. Tubuh Rika yang tadi di pangku pakdhe menjadi duduk seperti seorang
joki yang sedang naik kuda balap berpacu dalam birahi dengan menduduki pakdhe
yang berbaring telentang. Gerakan Rika kian bebas. Dengan tangan bertumpu pada
dada pakdhe yang bidang Rika terus menggerakan pantat Rika memutar dan maju
mundur. Kelentiti Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu kian ketat tergesek
batang kemaluan pakdhe. Gadis yang biasanya alim dan santun itu berubah liar
dan binal, disetubuhi pakdhe.
Tangan pakdhe yang memegang kedua pantat Rika semakin
ketat mencengkeram dan membantu mempercepat gerakan Rika. Rika merasa tubuh
Rika kembali mulai mengawang. Gerakan Gadis mahasiswi santun berjilbab itu kian
tak terkendali. Mata Rika mulai membeliak dan mulut Rika menceracau tak karuan.
Puncak pendakian kian dekat..
Dan akhirnya dengan merintih panjang tubuh Gadis alim
yang manis itu berkejat-kejat seperti sedang terkena aliran listrik. Lubang
kemaluan Rika berdenyut-denyut saat ada sesuatu yang pecah di dalam sana..
Tubuh Rika berkejat-kejat beberapa saat lalu ambruk di atas perut pakdhe.
Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu benar-benar tak bertenaga. Ya akibat
batang kontol pakdhe Rika mencapai orgasme yang kesekian kalinya. Luar biasa
pakdhe Rika ini. Walaupun sudah tua namun mampu membuat Rika yang masih muda
bertekuk lutut.
pakdhe yang rupanya belum mencapai orgasme segera
membalikkan tubuh Rika dengan tanpa melepaskan batang kemaluannya yang masih
menancap dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Sekarang tubuh Gadis santun
berjilbab bertubuh sekal itu yang telentang gantian digenjot pakdhe. Rika yang
sudah tak bertenaga hanya pasrah. pakdhe dengan semangat juang terus menggenjot
selangkangan Rika dengan tusukan-tusukan batang kemaluan pakdhe. Batang kontol
pakdhe tanpa ampun menghajar lubang kemaluan Gadis berkulit putih berjilbab
lebar itu.
Perlahan-lahan napsu Rika mulai bangkit lagi menerima
tusukan-tusukan batang kontol pakdhe. Dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada
Rika berusaha menyambut setiap tusukan batang kontol dengan menggoyangkan
pantat Rika ke kanan dan kiri.
Napas pakdhe semakin memburu dan terdengar menggemuruh
menghembus ke payudara Rika yang dilumat bibir rakus pakdhe. Genjotan pakdhe
semakin kuat dan bertubi-tubi. Desakan gejolak yang mendesak dalam tubuh Gadis
manis alim itu semakin menguat. Rika sudah hampir tak kuat lagi menahan desakan
itu. Tubuh Akhwat manis alim itu kembali mengejang. Pantat Rika terangkat dan
dengan merintih panjang Rika mencapai puncak pendakian yang sangat melelahkan.
Tubuh Rika terhempas di tempat kosong dan pandangan
mata Gadis berkulit putih berjilbab lebar itu makin nanar. Rika merasa betapa
di saat-saat itu tubuh pakdhe yang menindih perut Rika mulai bergetar. Mulut
pakdhe menggeram dahsyat dan pantatnya menekan kuat-kuat menghunjamkan batang
kontolnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Rika. Tubuh pakdhe berkejat-kejat
lalu Rika merasa ada semprotan cairan hangat menyiram di dalam lubang kemaluan
Rika. Ada rasa berdesir menyergap Rika saat semprotan itu menyembur ke liang
rahim Mahasiswi berjilbab berwajah cantik itu. Tubuh pakdhe tersentak-sentak
lalu ambruk di atas perut Rika.
Sungguh melelahkan pergumulan di hari itu. Akhirnya
pakdhe tertidur karena terlalu lelah, sementara Rika segera berpakaian dan
memakai jilbabnya lalu keluar kamar dan masuk ke kamar mandi, membersihkan
lubang memeknya yang berlepotan sperma pakdhe. sementara itu William sudah
pulang dengan perasaan menang karena mendapat mangsa baru, sembari menimang2
handphone berkameranya yang tadi ia gunakan untuk merekam adegan ranjang Rika
dan pakdhenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar