Kamis, 03 Januari 2013

Akhwat Kampus_Mira


Ukhti Mira pelan-pelan sambil wajahnya merah padam turun dan mencium penis hitam orang itu. Pelan-pelan gadis berjilbab cantik yang selalu santun dalam berperilaku itu menjilati dan mengemot kontol besar berurat itu. Tukang parker kampus itu terlihat sangat nafsu, Dia mengocok batang penisnya sambil menekan2 kepala Ukhti Mira. Mulut ukhti Mira terus mengemut kepala penis orang itu..

Pagi itu kampus sepi. Aku sedang mengecek nilaiku yang keluar ketika kudengar panggilan lembut dari belakangku.

“Ukhti Lely!” kata suara itu. Ternyata itu adalah Mas Setya, ketua BEM yang juga seorang ikhwan yang tampan. Aku segera larut dalam percakapan dengannya. Mas Setya adalah salah satu idola dikampusku. Banyak yang mengidolakannya, baik dia akhwat atau cewek biasa. Mas Setya yang tampan, putih, tinggi,d an kayak arena telah punya bisnis sukses dalam bidang internet adalah seorang sosok suami impian. Aku bahkan sering masturbasi dengan membayangkan mas Setya menyodok2 vaginaku.

Setelah selesai melihat nilai dan bercakap dengan mas setya yang cakep, aku segera beranjak pulang ke kost/kontrakan, tapi didalam perjalanan, aku merasa ingin buang air kecil.. segera aku beranjak ke toilet pojok fakultas yangs edangs epi karena hamper semua mahasiswanya pulang kampong karena liburan itu.

Sesampainya dikamar mandi, aku segera menyelesaikan buang airku, namun ketika ingin beranjak keluar, tiba2 aku mendengar suara mendesah dari toilet sudut yang tergantung tulisan “RUSAK”. Pelan2 aku mencuri dengar dan suara desahan itu semakin jelas. Aku lalu beranjak ketoilet sampingnya dan berusaha mengintip dari sela sekat toilet yang tidak begitu rapat.

Aku sangat terkejut melihat pemandangan didalam toilet itu. Kulihat seorang laki2 yang memakai seragam tukang parkir kampusku sedang menjilati buah dada Ukhti Mira, seorang mahasiswi yang berjilbab lebar yang juga menjadi salah satu rekanku di organisasi kemahasiswaan. Wajahnya cantik dan putih berkacamata. Sikapnya yang lugu dan sangat santun serta sangat berhati-hati berinteraksi dengan ikhwan membuatku sangat terkejut ketika menjumpainya dalam keadaan begini.

Ukhti Mira, mengelijing ,dan mendesah “ashh.. Pak… geli….” Suaranya pelan. Jilbabnya tersibak ke pundaknya, dan payudaranya yang putih sekal terlihat jelas, sedang dijilati dengan ganas oleh orang itu.Tak lama setelah puas Pak tukang parkir kampus itu menjilati buah dada Ukhti Mira, Pak tukang parkir kampus itu membuka celananya. dan dia duduk di kloset. penisnya terlihat ngaceng. Ternyata penis itu besar, lebih besar dari penis buatan yangs erring aku, ukhti layla dan Ummi Dewi pakai untuk memuaskan birahi kami.

Ukhti Mira pelan-pelan sambil wajahnya merah padam turun dan mencium penis hitam orang itu. Pelan-pelan gadis berjilbab cantik yang selalu santun dalam berperilaku itu menjilati dan mengemot kontol besar berurat itu. Tukang parker kampus itu terlihat sangat nafsu, Dia mengocok batang penisnya sambil menekan2 kepala Ukhti Mira. Mulut ukhti Mira terus mengemut kepala penis orang itu. Setengah sadar tanganku turun mengelus ngelus vaginaku sendiri, ikut terangsang.

Setelah itu, Pak tukang parkir kampus itu berdiri, lalu menyuruh ukhti mira berdiri menungging berpegangan atas kloset. Sambil terengah-engah menahan nafsu, Pak tukang parkir kampus itu lalu menyibakkan bagian bawah gamis merah Ukhti Mira dan memelorotkan celana dalam gadis berjilbab itu yang juga berwarna merah sebatas lututnya.

Ukhti Mira merintih ketika pak tukang parker itu juga membungkuk, sehingga nafasnya yang panas dan memburu mengenai vagina gadis berjilbab yang terlihat lugu itu. Lalu tukang parker itu dengan ganas menjilati vagina Ukhti Mira dengan penuh nafsu. Ukhti Mira mengelijing dan merintih. matanya terpejam, terlihat menikmati jilatan Pak tukang parkir kampus itu. Pak tukang parkir kampus itu dengan rakusnya menjilati vagina Ukhti Mira.

Aku mendengar samar-samar desahan Ukhti Mira “ahhh paaaaaaak.., aaaaaaaaaahh udaaaaaaaah… gatel banget, paaaaakk.. Aku mau keluaaaarr…..”. Tak lama Ukhti Mira mengejang. Tubuh mahasiswi berjilbab itu bergetar hebat.

Jantungku berdegup keras, penis Pak tukang parkir kampus yang besar itu mulai di masukan ke lobang vagina Ukhti Mira. “Ahhh, pelan pelan mas, sakit…” kata Ukhti Mira merintih.

Dan Pak tukang parkir kampus itu mulai bergoyang ,dengan irama birahi yang mengebu, Ukhti Mira mengelijing. Ukhti Mira nampak sangat menikmati penis besar Pak tukang parkir kampus itu. Kulit Pak tukang parkir kampus itu yang Hitam, tampak kontras dengan ukhti Mira yang putih.

Aku terus saja mengelus elus sendiri vaginaku dari balik gamis dan celana dalamku. Terasa sangat lembab

Pak tukang parkir kampus itu terus saja mengoyang Ukhti Mira dengan nafsu. dan beberapa saat kemudian, Pak tukang parkir kampus itu ejakulasi di liang vagina Ukhti Mira. Ukhti Mira menjerit tertahan menggelepar hebat mendapatkan orgasmenya yang kedua, berbarengan dengan diriku, yang juga menggelinjang kenikmatan karena cairan nikmatku keluar daari vaginaku. Aku terduduk di kloset toilet kampusku itu. Terdengar sayup-sayup desahan ukhti Mira, akhwat cantik berkulit putih berjilbab lebar yang kehabisan tenaga setelah diperkosa tukang parker kampusku diruang sebelah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar