Ukhti Mira pelan-pelan sambil wajahnya merah padam
turun dan mencium penis hitam orang itu. Pelan-pelan gadis berjilbab cantik
yang selalu santun dalam berperilaku itu menjilati dan mengemot kontol besar
berurat itu. Tukang parker kampus itu terlihat sangat nafsu, Dia mengocok
batang penisnya sambil menekan2 kepala Ukhti Mira. Mulut ukhti Mira terus
mengemut kepala penis orang itu..
Pagi itu kampus sepi. Aku sedang mengecek nilaiku yang
keluar ketika kudengar panggilan lembut dari belakangku.
“Ukhti Lely!” kata suara itu. Ternyata itu adalah Mas
Setya, ketua BEM yang juga seorang ikhwan yang tampan. Aku segera larut dalam
percakapan dengannya. Mas Setya adalah salah satu idola dikampusku. Banyak yang
mengidolakannya, baik dia akhwat atau cewek biasa. Mas Setya yang tampan,
putih, tinggi,d an kayak arena telah punya bisnis sukses dalam bidang internet
adalah seorang sosok suami impian. Aku bahkan sering masturbasi dengan membayangkan
mas Setya menyodok2 vaginaku.
Setelah selesai melihat nilai dan bercakap dengan mas
setya yang cakep, aku segera beranjak pulang ke kost/kontrakan, tapi didalam
perjalanan, aku merasa ingin buang air kecil.. segera aku beranjak ke toilet
pojok fakultas yangs edangs epi karena hamper semua mahasiswanya pulang kampong
karena liburan itu.
Sesampainya dikamar mandi, aku segera menyelesaikan
buang airku, namun ketika ingin beranjak keluar, tiba2 aku mendengar suara
mendesah dari toilet sudut yang tergantung tulisan “RUSAK”. Pelan2 aku mencuri
dengar dan suara desahan itu semakin jelas. Aku lalu beranjak ketoilet
sampingnya dan berusaha mengintip dari sela sekat toilet yang tidak begitu
rapat.
Aku sangat terkejut melihat pemandangan didalam toilet
itu. Kulihat seorang laki2 yang memakai seragam tukang parkir kampusku sedang
menjilati buah dada Ukhti Mira, seorang mahasiswi yang berjilbab lebar yang
juga menjadi salah satu rekanku di organisasi kemahasiswaan. Wajahnya cantik
dan putih berkacamata. Sikapnya yang lugu dan sangat santun serta sangat
berhati-hati berinteraksi dengan ikhwan membuatku sangat terkejut ketika
menjumpainya dalam keadaan begini.
Ukhti Mira, mengelijing ,dan mendesah “ashh.. Pak…
geli….” Suaranya pelan. Jilbabnya tersibak ke pundaknya, dan payudaranya yang
putih sekal terlihat jelas, sedang dijilati dengan ganas oleh orang itu.Tak
lama setelah puas Pak tukang parkir kampus itu menjilati buah dada Ukhti Mira,
Pak tukang parkir kampus itu membuka celananya. dan dia duduk di kloset. penisnya
terlihat ngaceng. Ternyata penis itu besar, lebih besar dari penis buatan yangs
erring aku, ukhti layla dan Ummi Dewi pakai untuk memuaskan birahi kami.
Ukhti Mira pelan-pelan sambil wajahnya merah padam
turun dan mencium penis hitam orang itu. Pelan-pelan gadis berjilbab cantik
yang selalu santun dalam berperilaku itu menjilati dan mengemot kontol besar
berurat itu. Tukang parker kampus itu terlihat sangat nafsu, Dia mengocok
batang penisnya sambil menekan2 kepala Ukhti Mira. Mulut ukhti Mira terus mengemut
kepala penis orang itu. Setengah sadar tanganku turun mengelus ngelus vaginaku
sendiri, ikut terangsang.
Setelah itu, Pak tukang parkir kampus itu berdiri,
lalu menyuruh ukhti mira berdiri menungging berpegangan atas kloset. Sambil
terengah-engah menahan nafsu, Pak tukang parkir kampus itu lalu menyibakkan
bagian bawah gamis merah Ukhti Mira dan memelorotkan celana dalam gadis
berjilbab itu yang juga berwarna merah sebatas lututnya.
Ukhti Mira merintih ketika pak tukang parker itu juga
membungkuk, sehingga nafasnya yang panas dan memburu mengenai vagina gadis
berjilbab yang terlihat lugu itu. Lalu tukang parker itu dengan ganas menjilati
vagina Ukhti Mira dengan penuh nafsu. Ukhti Mira mengelijing dan merintih.
matanya terpejam, terlihat menikmati jilatan Pak tukang parkir kampus itu. Pak
tukang parkir kampus itu dengan rakusnya menjilati vagina Ukhti Mira.
Aku mendengar samar-samar desahan Ukhti Mira “ahhh
paaaaaaak.., aaaaaaaaaahh udaaaaaaaah… gatel banget, paaaaakk.. Aku mau
keluaaaarr…..”. Tak lama Ukhti Mira mengejang. Tubuh mahasiswi berjilbab itu
bergetar hebat.
Jantungku berdegup keras, penis Pak tukang parkir
kampus yang besar itu mulai di masukan ke lobang vagina Ukhti Mira. “Ahhh,
pelan pelan mas, sakit…” kata Ukhti Mira merintih.
Dan Pak tukang parkir kampus itu mulai bergoyang
,dengan irama birahi yang mengebu, Ukhti Mira mengelijing. Ukhti Mira nampak
sangat menikmati penis besar Pak tukang parkir kampus itu. Kulit Pak tukang
parkir kampus itu yang Hitam, tampak kontras dengan ukhti Mira yang putih.
Aku terus saja mengelus elus sendiri vaginaku dari
balik gamis dan celana dalamku. Terasa sangat lembab
Pak tukang parkir kampus itu terus saja mengoyang
Ukhti Mira dengan nafsu. dan beberapa saat kemudian, Pak tukang parkir kampus
itu ejakulasi di liang vagina Ukhti Mira. Ukhti Mira menjerit tertahan
menggelepar hebat mendapatkan orgasmenya yang kedua, berbarengan dengan diriku,
yang juga menggelinjang kenikmatan karena cairan nikmatku keluar daari
vaginaku. Aku terduduk di kloset toilet kampusku itu. Terdengar sayup-sayup
desahan ukhti Mira, akhwat cantik berkulit putih berjilbab lebar yang kehabisan
tenaga setelah diperkosa tukang parker kampusku diruang sebelah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar