Kejantanan Parman mulai membongkar memek Mufiatun yang
masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar
itu ke memeknya. Gadis berjilbab itu dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan
itu di memeknya, “Akh.. sakit paakhh.. besar sekali..” “Gimana non rasanya..?
Nanti juga enak kok.. non… nanti pasti non malah ketagihan…” kata Parman sambil
menyeringai.
Mufiatun,
adalah seorang gadis berjilbab yang sangat santun. Ia selalu memakai jilbab
lebar, kemanapun ia pergi. Saat pergi kerumah teman, atau saat kuliah di sebuah
perguruan tinggi swasta di jogjakarta. Wajahnya yang cantik, kulitnya putih
mulus membuat banyak laki2 tergila-gila, apalagi tubuhnya yang semampai. namun
karena ia benar2 menjaga diri, semua laki2 itu ia tolak secara halus.
Sebenarnya tidak sedikit laki2 yang mendekatinya berniat serius dengannya,
namun tidak sedikit pula yang hanya berniat jelek. Wajahnya yang cantik, kulit
putih mulus sangatlah menggoda banyak laki2 hidung belang.
Pada suatu hari, Mufiatun jatuh sakit. Tubuhnya panas
dan tak bertenaga. Pagi hari itu, ia sudah muntah2 tiga kali, dan semua
menguras tenaganya. Kepalanya pusing sampai membuat matanya berkunang2. Gadis
alim itu terpaksa ijin untuk tidak masuk kuliah, dan beristirahat di kamar
kostnya, sendirian, karena semua teman kostnya sberangkat kuliah. Karena merasa
lemas, Mufiatun memutuskan untuk tidur saja, namun Mufiatun tidak dapat
tertidur akibat kepalanya pusing dan setengah jam kemudian Mufiatun merasakan
mual ingin muntah, Mufiatun segera memaksakan tubuhnya bangun dan melangkah
gontai menuju kamar mandi.
Diluar, ia bertemu dengan Parman, bapak kostnya yang
memang tidak bekerja. Ia baru saja keluar dari tempatnya bekerja. Untung saat
itu mufiatun memakai jilbab, sehingga auratnya tertutup. “Ada apa, non?” tanya
parman, melihat Mufiatun kepayahan berjalan.
“tolong.. Pak.. saya mau muntah.” “Kemana.. Non..?” “Tolong.. ke kamar
mandi..” Parman lalu menuntun Mufiatun ke kamar mandi. Sampai di sana Mufiatun
pun langsung muntah.
Setelah selesai, Parman menuntun Mufiatun kembali.
Mufiatun yang lemas hanya bisa berjalan mengikuti tuntunan parman, dan tanpa
menyadari arah jalannya. Ternyata parman tidak membawa Mufiatun ke kamarnya,
namun ia membawanya ke kamar belakang yang jauh dari rumah utama dan kosong,
hanya berisi meja dan kursi. “kok kesini pak…” tanya Mufiatun bingung, dengan
pikiran yang sangat sulit dikonsentrasikan. “bapak obatin mau ya, non…” Kata
Parman sambil menyeringai. Pria 48 tahun itu memang sudah memendam hasrat untuk
mencoba kenikmatan Mufiatun, gadis alim yang selalu berjilbab, yang sering ia
intip kemontokan tubuhnya saat Mufiatun sedang mandi. “jangan paaakk…” kata
Mufiatun memelas. Gadis alim itu tahu apa yang hendak bapak kostnya lakukan
pada dirinya, namun ia tak mempunyai kekuatan untuk meronta, bahkan berteriak,
saat sang bapak kostnya menariknya masuk kamar kosong itu, lalu menguncinya
dari dalam. Parman pun langsung berubah menjadi buas dan kasar. Mufiatun
dipepet di tembok kamar kosong yang remang2 dengan penerangan cahaya lampu 3
watt itu, dan sang bapak kost langsung menggosokan tangannya di paha Mufiatun
yang putih mulus dan masih tertutup rok panjang. Memang saat itu, Mufiatun
memakai baju yang tertutup, rok panjang hitam, kaos longgar putih lengan
panjang, dan jilbab lebar putih yang berbahan kaus. Namun justru pakian yang
terkesan tertutup itu membuat gairah Parman semakin memuncak untuk membuka dan
mencicipi isi didalamnya. Tangan nista parman meremas2 Memek gaids alim itu
dari luar roknya. Mufiatun hanya dapat mendesah dan tidak dapat berbuat apa-apa
untuk menolaknya, karena badannya yang lemas sehabis muntah. Terkadang
terdengan rintihan lirih dan permohonan agar dilepaskan. Matanya mulai berair.
Namun nafsu bejat sang bapak kost sudah tak bisa dibendung lagi.
Parman pun makin kasar. Mufiatun, gadis alim yang
selali berjilbab itu direbahkan dengan paksa di lantai kotor kamar kosong itu,
beralaskan terpal. Rok panjang Mufiatun disingkap, dan celana dalam Mufiatun langsung
ditarik ke bawah hingga betis lalu jari-jarinya mulai dimainkan di memeknya.
Mufiatun hanya dapat melengguh dan mendesah ketika jarinya dimainkan di
memeknya. “Ahhh.. aahh.. janggaahhhn…sshh.. mmmhhh… sshhh.. awghh..” Jari-jari
tangan Parman ditusukkan makin ke dalam memeknya. Mufiatun sama sekali tidak
dapat berbuat apa-apa terhadap apa yang Parman lakukan padanya karena pusing di
kepalanya makin berat dan tubuhnya sama sekali tidak bertenaga. “jangaaan
paaakhhh… mufiatun hanya bisa merintih2 lirih minta dilepaskan, tapi tak
berguna melawan gairah sang bapak kost terhadap anak kostnya yang alim namun
montok. Karena Mufiatun tidak dapat berpikir jernih, Parman makin menggila
menguasai tubuhnya.
Parman mulai menjilati paha Mufiatun yang putih nan
mulus, makin lama makin ke atas hingga liang memeknya terjilat oleh lidahnya
yang agak kasar permukaannya. Gadis berjilbab itu tiba2 makin terbawa arus
kenikmatan. Kini dari mulut indah gadis alim itu hanya keluar desahan dan
intihan menahan birahi. Kepalanya yang tertutup jilbab menggeleng2 kekiri
kanan, matanya mulai merem melek menahan kenikmatan yang tidak seharusnya ia
nikmati. lebih-lebih ketika lidah parman menemukan biji klitorisnya dan
disedot-sedot oleh lidahnya hingga Mufiatun pun melintir dan menggelinjang
nikmat. “Arhh.. arghh.. sshh.. sshhh.. oohh.. mmmhhh..! Pak.. Parman..
jaangaaaannhh… oouughh…laagiihh… Pak.. oouughh..!” Mufiatun berceracau tidak
karuan. Parman pun makin menyedot klitorisnya lebih gila mendengar desahan liar
gadis alim itu.
Setelah hampir 15 menit lamanya memek Mufiatun disedot
oleh Parman, gadis alim yang santun itu mengejang-kejang, kepala Parman yang
ada di selangkangannya diremasnya dan keluarlah dari memeknya cairan yang
langsung dijilat dan ditelan habis oleh Parman hingga tidak bersisa. Tubuh
Mufiatun makin lemas setelah cairan yang keluar dari memek dengan banyak. Hal
ini berbeda dengan Parman yang makin ganas, kaos longgar Mufiatun langsung
disibakkan paksa hingga agak robek, BH-nya direnggut lepas. hingga kini, buah dada
Mufiatun terlihat jelas menantang. Payudaranya yang 36B terbungkus kulit putih
bersih nan mulus terbuka tanpa penutup, dan terus terang baru sekali ini
Mufiatun bugil dilihat oleh seorang laki-laki seumur hidupnya, karena selama
ini ia benar2 menjaga dirinya.
Parman yang belum puas menikmati klitorisnya tadi,
langsung melepaskan baju dan celananya hingga bugil. Mata sayu Mufiatun
langsung melihat batang kemaluan Parman yang panjang, besar dan hitam mengacung
tegang dan keras di antara pahanya yang kulitnya hitam legam. Saking hitamnya
tubuh Parman, sampai terlihat mengkilap karena keringatnya mulai menetes dari
pori-porinya.
Parman lalu naik ke atas tubuh Mufiatun dan jongkok di
perutnya, batang kejantanannya menggelantung tepat di wajahnya. Mufiatun mulai
berontak, ia menggelengkan wajahnya, Mufiatun tidak mau menggulum
kejantanannya, karena selain hitam dan besar, kontol Parman mengeluarkan bau
yang agak aneh. Tapi Parman rupanya lebih pintar, hidung Mufiatun dibekap oleh
tangannya sehingga Mufiatun sulit bernapas, mau tidak mau gadis alim itu harus
bernapas dengan mulut.
Begitu mulut Mufiatun terbuka untuk bernapas, tangan
parman yang memegangi kontolnya langsung menyodokkan kejantanannya masuk mulut
gadis berjilbab itu. Mufiatun pun tersedak oleh batang parman yang ada di
mulutnya. Mufiatun berusaha berontak, namun lagi-lagi hidungnya dibekap hingga
disaat mulutnya terbuka makin lebar batangnya ditekan lagi lebih ke dalam
mulutnya. Mufiatun makin tersedak karena batang Parman rasanya menyentuh amandelnya.
Namun rupanya walau sudah menyentuh amandelnya, batang kejantanan Parman belum
sepenuhnya masuk dalam mulutnya. Parman mencoba menyodokkan lebih ke dalam lagi
batangnya dalam mulut Mufiatun hingga terasa sampai kerongkongannya hingga
gadis berjilbab yang cantik itu terbatuk-batuk.
Parman lalu melonggarkan dengan menarik kemaluannya
sehingga Mufiatun dapat bernapas, tapi lalu dia menyodokkan lagi kontolnya
masuk ke dalam mulut Mufiatun hingga Mufiatun tersengal dan terbatuk-batuk
lagi, sedangkan hidung Mufiatun tetap ditutup oleh tangannya. Air mata Mufiatun
mengalir deras menahan rasa sakit di kerongkongannya, dan juga rasa kehinaan
dan tidak berdaya. Parman terus melakukannya selama hampir 1 jam sampai cairan
putih kental, rasanya aneh dan berbau memenuhi mulut gadis alim itu. Sungguh
gadis alim itu sudah tak berdaya.
Mufiatun berusaha mengeluarkan cairan itu dari
mulutnya dengan menahan napas agar cairan itu tidak masuk, tapi Parman
menyodokkan lagi kemaluannya sehingga cairan yang bau dan rasanya aneh tertelan
juga yang membuat gadis berjilbab itu terbatuk-batuk. “Nah.. gitu dong… non.
Pejuhku… harus non telan. Gimana rasanya, enak.. khan..?” Mufiatun hanya bisa
menangis, sembari berusaha memuntahkan cairan kontol Parman, namun tak bisa.
Gadis alim itu merasa yterhina dan tak berdaya, apalagi karena sadar, ia juga
terbuai permainan.
Namun Parman rupanya semakin gila dan ganas. Tubuh
Mufiatun lalu kembali ditelentangkan, kaki Mufiatun direnggangkannya dan
diletakkan di pundaknya. Batang kemaluannya ditempelkan pada memek gadis
berjilbab itu, lalu dengan jarinya dibukanya memek Mufiatun dan dimasukkan
kejantanannya ke dalam memeknya. Memek Mufiatun yang masih rapat karena belum
pernah dimasuki kemaluan siapa pun merasa seperti dirobek. Mufiatun meringis kesakitan,
“Akh.. akhh.. sakit paak.. sakit..!”
Kejantanan Parman mulai membongkar memek Mufiatun yang
masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar
itu ke memeknya. Gadis berjilbab itu dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan
itu di memeknya, “Akh.. sakit paakhh.. besar sekali..” “Gimana non rasanya..?
Nanti juga enak kok.. non… nanti pasti non malah ketagihan…” kata Parman sambil
menyeringai.
Payudara Mufiatun yang ranum, terbungkus kulit yang
putih bersih pun dan ukurannya 36B sudah dilahap oleh mulutnya, dicucup,
disedot dan digigit putingnya. Mufiatun makin lama mulai kembali terbawa
kenikmatan, makin menggelinjang mengikuti irama permainannya. Tangisan kecil
gadis berjilbab itu kembali melirih. Tubuh Parman yang hitam legam sangat
kontras, terlihat terus menyodok diatas tubuh Mufiatun yang putih mulus. Makin
lama permainan mereka membuat tubuh Parman mengkilat karena keringat yang
menimbulkan aroma bau yang tidak enak, yang membuat Mufiatun ingin muntah lagi,
namun memeknya rasanya makin enak setelah semua batangnya masuk ke memeknya.
“Argh.. argh..!!mmmhhh…eeeiiihh… paaakkkhhh…
ssuudaaahh… eemmhh.. eemmhh… enaakkkhh… eemmmmhhhh…” Mufiatun terus merintih
dan mengerang nikmat. Parman terus menghujamkan kemaluannya ke dalam memek
Mufiatun yang rapat dan kesat. Perasaan nikmat sama sekali belum pernah
Mufiatun rasakan dalam hidupnya. Munfiatun semakin terhanyut, merintihd an
menjerit tenggelam dalam genjotan kenikmatan bapak kostnya. Gadis yang biasanya
alim itu menikmati perkosaan yang ia alami.
Parman pun juga terus melumatkan payudara Mufiatun
dengan putingnya digigit-gigit, yang membuat Mufiatun makin menggelinjang.
“edyan!! Hhh…hhh…enak banget memekmu mbak… nikmat banget..! Kontolku kayak
diperas-peras..! Enak buanget.. mbak Mufiatun…” jawabnya sambil terus melakukan
gerakan yang membuat Mufiatun terasa nikmat.
Hampir satu jam kemudian, memek Mufiatun terhujam
batang kejantanannya Parman. Mufiatun pun memberontak dan mengelepar ke kiri
dan kanan, sambil merintih dan mendesah. Memek Mufiatun terasa sakit luar biasa
dengan mengeluarkan cairan putih kental dan berdarah, namun juga nikmat bukan
kepalang. Cairan itu membasahi kemaluan Parman yang masih tertanam di memeknya.
Saking banyaknya cairan itu sampai keluar hingga meluber ke paha.
“Argh.. arghh.. mmhh… eemmmhh… maauu pipiiisshh..
paakkkhh… aaiiiiihhh!!..aiihhhh!!! auuuugggh!!!” Mufiatun pun mengejang2
menggapai ledakan orgasme yang mengguncangnya. Tubuhnya serasa dilolosi
tulang2nya, lalu melayang tinggi. Sungguh jkenikmatan yang sangat kontras, yang
ia dapatkan dalam perkosaan itu. Setelah sekitar setengah menit terguncang2
orgasme, Tubuh Mufiatun pun lemas tidak berdaya dengan tetesan cairan putih
kemerah-merahan di memek gadis berjilbab itu yang tumpah ke seprei, membuatnya
agak panik karena menyadari bahwa keperawanan yang selama ini ia jaga telah
direnggut paksa oleh bapak kostnya yang bejat. Namun ia juga marah pada dirinya
sendiri, kenapa ikut menikmatinya. Tangisnya kembali terdengar, namun gadis
alim yang cantk dan sekal itu tidak berbuat apa-apa ketika Parman memutar
posisinya hingga Mufiatun menungging. Dan selama itu pun batang Parman masih
tertanam pada memek Mufiatun sehingga terasa agak perih. Parman lalu mulai
memompa Mufiatun lagi. Kemaluannya keluar masuk memek gadis alim itu. Makin
lama rasa perih memeknya hilang karena rasa nikmat luar biasa yang Mufiatun
rasakan pada memeknya. Mufiatun merasa kalau batang kejantanan Parman rasanya
lebih tertusuk ke dalam lagi hingga terasa ke perutnya. Rintihan gadis alim itu
kembali terdengar. Bajunya yang sudah awut2an, jilbab putih lembut yang sudah
kusut masai, basah kuyup oleh peluhnya, dan rintihan serta tangisan pasrahnya
menunjukkan bahwa Mufiatun sang gadis alim itu sudah benar2 tak berdaya.
Hampir 1 jam kemudian, Mufiatun pun mengeluarkan
cairan lagi yang membuat dirinya makin lemas tidak berdaya, yang mana banyak
sekali cairan putih kental seakan tidak habis-habisnya dari memeknya, tubuhnya
menjadi lunglai. “Akh… akh.. mmaaaassshh….Mufiatun ppipis lagiiihhh…!!
Aiiihhh!! Aihhh!!!”
Lima menit kemudian, akhirnya Parman pun sampai juga
pada puncaknya. Namun karena posisi tubuhnya yang sudah loyo, sehingga Parman
tidak dapat melepaskan batang kemaluannya dari memek Mufiatun dan secara
otomatis cairan hangat pun mengalir dengan derasnya dari kontolnya membasahi
rahimnya. “Mbak.., aku keluar nich..! Aku.. keluar.. argh.. argh.. tapi.. nggak
bisa dicabut dari memek mbakk..aaarrghhh!!..” Mufiatun tidak bisa berbuat
apa-apa atas tindakan Parman membuang sperma di rahimnya. Tangisnya semakin
keras, menyadari bahwa ia bisa hamil karena tindakan baak kostnya itu. Namun
saat sperma sang bapak kost muncrat memasuki liang memeknya, ada rasa hangat
dan nikmat yang ia rasakan.
Setelah cairan sperma Parman membasahi memeknya, dan
setelah dia mengubah posisi tubuhnya, akhirnya batang kejantanannya terlepas
juga dari memeknya. Lalu ambruklah tubuh Parman di atas tubuh Mufiatun yang
sangat lemas. Mereka pun lemas tidak berdaya. Kembali terdengar isak tangis
Mufiatun, lemah karena perkosaan yang telah ia alami. Tak beberapa lama, sang
bapak kost itu keluar kamar kosong itu, dan kembali membawa sebotol air minum
kemasan. Ia langsung menenggak setengahnya, lalu mendudukkan Mufiatun agar
mudah meminumnya. Mufiatun yang amat lelah dan memang haus karena perkosaan
tadi langsung meminum air yang diberikan sang bapak kost. Air minum tadi seakan
menyegarkan Mufiatun, walaupun isak tangisnya masih sesekali terdengar. Setelah
beberapa saat mengambil nafas, sang bapak kost menciumnya, lalu kembali
mendorong tubuh Mufiatun untuk terlentang. Ternyata sang bapak kost kembali
terpacu birahinya. Mufiatun hanya pasrah. Airmatanya kembali mengalir, dan
kembali ia menjerit kecil ketika kontol besar hitam bapak kostnya menyeruak
lubang memek gadis alim itu. Sang bapak kostnya kembali menikmati tubuh lemah
Mufiatun selama beberapa jam, sampai beberapa saat sebelum teman kost Mufiatun
pulang, sekitar jam 1 siang. Gadis berjilbab itu berkali2 orgasme dalam
genjotan sang bapak kost.
########################################
Gadis berjilbab itu melihat puting susunya baru saja
ditindik dan ketika puting susu yang sebelah kanan juga dijepit oleh pria tadi,
Mufiatun mengigit bibirnya menahan sakit yang kembali menyerang. Dan ketika
jari-jari di anusnya masih terus bergerak keluar masuk, sebuah Anting logam
dipasang ke masing-masing puting susu Mufiatun.
Mufiatun sama sekali tidak percaya apa yang sedang
terjadi pada dirinya, pandangannya berkunang-kunang dan tubuhnya memar-memar,
ia menatap tubuh-tubuh yang samar-samar dan perlahan melepaskan sisa-sisa
pakaian yang ada di tubuhnya. Tatapan mata minta kasihan dari gadis alim itu
tidak diperhatikan oleh sekitar 20 pria yang kost di tempat itu. Saat itu ia
ada di dalam kamar tidur tantenya. Tantenya itu membuka tempat kost bagi
karyawan di bagian belakang rumahnya, dan ada sekitar 20 pria dari berbagai
kalangan yang kost di tempat itu. Sekarang ini tantenya sedang ada di luar
negeri selama 3 bulan, dan Mufiatun diserahi tugas untuk mengawasi tempat itu
bersama dua orang pegawai laki2nya. Mufiatun yang ingin melupakan kejadian
perkosaan di tempat kost lamanya langsung mau menunggui rumah mewah tantenya.
tapi tepat 1 hari setelah tantenya berangkat, gadis berjilbab itu memergoki
para penghuni kostnya melakukan pesta seks. Segera ia marah dan melaporkannya
ke pak RT. Para penghuni kost segera minta maaf dan berjanji tidak melakukannya
lagi.
Namun, beberapa ahri kemudian ketika gadis alim yang
cantik itu baru saja pulang dari rumah temannya sekiar pukul 2030 malam, tiba-tiba
beberapa orang mendobrak masuk pintu penghubung rumah kost dan rumah mewah
tantenya, menyeret Mufiatun langsung dari tempat tidur ke dalam kamar tidur
tantenya yang besar. Di dalam kamar itu telah berkumpul seluruh pria yang kost
di situ yang semua telah telanjang, dan gadis berjilbab itu juga langsung
diperintahkan untuk melucuti bajunya kalau tidak ingin menderita. Jilbab lebar,
kaus kaki, dan sepatu kets yang Mufiatun masih kenakan tetap dipakai. Kata
pria2 tadi, semakin membuat mereka terangsang.
Sekarang di depan Mufiatun sudah berdiri seorang
bertubuh kekar dan hitam, yang berkilat-kilat ditimpa cahaya. Bentuk kemaluan
pria itu membuat Mufiatun panik. Bagaimana mungkin seorang pria mempunyai
kontol yang demikian besar, hingga sekitar 30 senti dengan bentuk yang kekar
dan berurat. Ia teringat perkosaan yang dialaminya di kost lamanya. Dari
kegelapan muncul dua orang pria lagi yang telah telanjang juga dengan kontol
lebih panjang dan besar dari apapun yang pernah Mufiatun lihat atau dengar. Apa
yang ditakutkan Mufiatun akan segera terjadi dan tidak ada sesuatu yang bisa ia
lakukan. “kamu kemarin sudah mengganggu pesta kami, non!” kata salah seorang
dari mereka. “sekarang kamu harus mau jadi gantinya!”
Dua orang lagi maju, dan Mufiatun mengenalinya, dua
orang karyawan tempat kost itu. Keduanya masing-masing membawa sebuah botol,
yang setelah diamati oleh Mufiatun ternyata botol berisi baby oil. Cairan
dingin itu kemudian dilulurkan ke seluruh tubuh gadis alim itu, mulai dari
depan hingga belakang, dan kedua orang tadi mengusapi seluruh tubuh Mufiatun
yang halus dan mulus itu dengan baby oil tadi. Jilbab panjang Mufiatun
dililitkan ke lehernya, sehingga buah dadanya terlihat jelas, putih mulus
menggairahkan. Mufiatun menyadari
seluruh pria di dalam kamar itu semakin bernafsu melihat pemandangan itu,
terlebih ketika puting susu dara cantik berjilbab itu perlahan mengacung tegak
karena usapan baby oil tadi.
Tiba-tiba tangan Mufiatun diikat oleh tali dan
diikatkan pada rangka tempat tidur besi yang ada di kamar itu hingga terikat
erat ke atas. Seseorang kemudian maju membawa sebuah silet cukur, ketakutan
akan silet tadi Mufiatun mulai menjerit ketakutan. “Cuma mau bersihin badan lo,
sayang. Kita nggak suka sama yang banyak rambutnya!”
Tubuh Mufiatun gemetar ketika dirasakannya pisau cukur
itu bersentuhan dengan gundukan memeknya dan mencukur habis rambut memek
Mufiatun. Baby oil tadi langsung membuat memek gadis berjilbab itu yang halus
sekarang berkilat-kilat.
Ketika orang tadi berdiri ia memutar tubuh Mufiatun
hingga setiap orang sekarang bisa melihat punggung Mufiatun yang putih dan
indah dengan pantat yang bulat sempurna. Seseorang mengulurkan tangannya dan
menjepit puting susu gadis berjilbab itu keras-keras. Jerit kesakitan Mufiatun
membuat kerumunan pria itu langsung bersorak senang. Kemudian dua buah jari
masuk ke dalam anus Mufiatun yang telah dilumuri baby oil juga. Membuat tubuh
Mufiatun mengejang kesakitan. Ini membuat puting susu Mufiatun yang masih
dijepit tadi tertarik. Gadis lugu yang berjilbab itu terus dipermainkan oleh
mereka.
Kemudian sebuah benda tajam terasa menempel ke puting
susu Mufiatun, kemudian rasa sakit yang amat sangat menyerang puting susu
Mufiatun hingga ke seluruh tubuhnya. Gadis berjilbab itu melihat puting susunya
baru saja ditindik dan ketika puting susu yang sebelah kanan juga dijepit oleh
pria tadi, Mufiatun mengigit bibirnya menahan sakit yang kembali menyerang. Dan
ketika jari-jari di anusnya masih terus bergerak keluar masuk, sebuah Anting
logam dipasang ke masing-masing puting susu Mufiatun. Ketika pandangan Mufiatun
makin berkunang dan ia akan pingsan kembali rasa nyeri menyerang dan sekarang
ke clitorisnya yang kembali ditindik oleh pria tadi. Dan sebuah Anting logam
kembali dipasang ke clitorisnya.
Ketika Mufiatun merasakan Anting di clitorisnya
ditarik, rasa sakit membuat ia kembali sadar, dan ia melihat Anting di
clitorisnya dihubungkan dengan rantai logam halus ke Anting yang ada di kedua
puting susunya, hingga rantai itu membuat bentuk huruf V dengan ujung menyambung
ke masing-masing Anting di puting susu Mufiatun. Sekarang Mufiatun harus
berusaha keras tidak membusungkan dadanya agar rantai itu tidak tertarik dan
membuat clitorisnya makin terluka.
Kemudian Mufiatun merasakan ikatan di tangannya
dilepaskan. Gadis alim itu langsung jatuh ke lantai. Penyiksaan itu membuatnya
semakin takut dan terhina. “Sekarang lo merangkak!” Mufiatun menurut, tapi
dengan rantai di clitoris yang tersambung ke puting susunya, Mufiatun hanya
bisa tengkurap di atas lutut dan sikunya, membuat pantat Mufiatun terangkat ke
atas. Mufiatun menyadari seseorang ada di belakangnya, dengan kontol mengacung
tegang bersentuhan dengan pantat Mufiatun. Dan ketika kepala kontol itu mulai
membuka jalan masuk ke anus Mufiatun, gadis berjilbab itu berusaha bangun
membuat Anting di clitorisnya tertarik dan ia menjerit kesakitan. Air mata
mengalir dari mata Mufiatun ketika dubur Mufiatun dipaksa membuka lebih dari
yang yang seharusnya. Gadis alim itu merasakan perih ketika senti demi senti
kontol itu merobek masuk anus Mufiatun. Anus Mufiatun seperti terbakar ketika
pria tadi mulai bergerak keluar masuk anus Mufiatun, sedangkan Mufiatun diam
tak bergerak puting susu yang tertindih ke lantai dan pantat yang menungging
menghadap ke arah pria yang sedang melakukan sodomi terhadap dirinya.
Mufiatun merasakan anusnya mengeluarkan darah dan
anusnya telah terbuka lebih lebar lagi ketika setengah dari pria tadi berhasil
masuk ke anusnya. Dan tanpa aba-aba lagi cairan kental menyembur masuk ke anus
gadis berjilbab itu yang membuatnya makin perih. Dan merasakan kontol itu
bergetar dan berusaha masuk lebih dalam lagi. Mufiatun tak bisa berbuat apa-apa
selain mendongakkan kepalanya dengan kesakitan yang membuat Anting di
clitorisnya tertarik kembali, dan membuat Mufiatun jatuh pingsan kesakitan.
Sepercik air membasahi wajah dan jilbab cklat muda
Mufiatun, membuat gadis lugu berjlbab itu kembali tersadar dan menyadari
dirinya telah bebas dari ikatan rantai tadi dan sekarang berbaring telentang di
atas lantai. Ketika ia bangun dan memandang kerumunan pria tadi ia melihat
beberapa hal. Sekarang ia bisa melihat wajah-wajah yang mengerumuni dirinya,
semuanya adalah pria yang kost di tempat itu, dan semuanya telanjang bulat
dengan kontol mengacung siap menunggu giliran memperkosa Mufiatun. Gadis alim
itu saat itu memutuskan untuk menuruti kemauan mereka agar ia bisa hidup. Jadi
ia kembali berbaring di lantai kamar itu dan membuka kakinya memperlihatkan
memeknya yang botak dengan sebuah Anting di clitorisnya.
“Silakan kalau kalian mau meniduri saya, ya.., silakan
perkosa saya.” Rasa malu dan terhina terlihat dari sinar mata Mufiatun yang
bulat, yang membuat kerumunan itu makin bersemangat. “Lo sekarang masturbasi
dulu aja sayang, dan mohon supaya kita tidurin lo, siapa tau kita mau nanti.”
Seseorang dari mereka menyahut.
Mufiatun tidak percaya pada pendengarannya dan ia
perlahan menurutinya. Tangan halus agdis berjilbab itu merabai puting susunya
yang mengacung dengan Anting yang berkilauan, dan merasakan sensasi aneh ketika
tangannya yang lain mengusapi memeknya yang tidak berambut. Air mata malu
kembali mengalir ketika tanpa bisa menahan lagi Mufiatun mengerang. “Saya
mohon, saya mohon perkosa saya, perkosa saya sekarang. Saya sudah tidak tahan
lagi. Perkosa saya bajingan!” Mufiatun menangis ketika pria pertama maju dan
menancapkan kontolnya ke memek gadis alim itu, memperkosanya hingga orgasme
kemudian pria yang lain maju dan terus bergantian, sementara Mufiatun terus
menangis dalam rasa malu dan terhina. Jilbab coklat mudanya basah kuyup terkena
peluh dan baby oil. Sunnguh pemandangan yang erotis, seorang gadis berjilbab
dengan tubuh putih mulus berkilat2 karena baluran baby oil, digilir oleh orang2
yang memperkosanya.
Tiba-tiba telepon berdering dan sebuah lampu langsung
dinyalakan, tepat sesudah pria yang terakhir memperkosa Mufiatun. Seorang
mengangsurkan cordless telepon pada Mufiatun dan memperingatkannya untuk tidak
melakukan sesuatu yang bodoh. “Ha.., halo.?”, Mufiatun berusaha bersuara
tenang. “Oh, semua beres tante, ya, semuanya tenang dan nggak ada masalah
tante. Ya, ya, tante, ya, makasih tante, bye.”
Telepon tadi langsung dijauhkan dari mulut Mufiatun
dan terasa sepasang tangan mencengkeram kepalanya yang tertutup jilbab.
Bersamaan dengan sebuah kontol mendekat ke mulutnya. Mufiatun membuka mulutnya
dan memasukan kontol itu tanpa berpikir lagi. Lidahnya membasahi batang kontol
tadi hingga bisa bergerak dengan lancar dalam mulutnya. Seorang yang lain
mendorong gadis alim itu hingga menungging lagi dan memasukan kontolnya ke
dalam anus Mufiatun yang terluka. Tangan pria itu meremas buah dada Mufiatun
hingga ia seperti sedang menunggangi Mufiatun dari belakang. Kemudian pria itu
berhenti dan yang lain mendorong agar sekarang tubuh Mufiatun yang ada di atas
tubuh pria tadi. Seorang pria maju lagi dan mengarahkan kontolnya ke memek
Mufiatun yang sudah berlumuran sperma. Sebelum Mufiatun sadar apa yang sedang
terjadi, kontol itu telah masuk dan sekarang tubuh sang dara lugu berjilbab itu
terjepit diantara ke dua pria tadi.
Lebih dari dua puluh kontol masuk ke dalam memek dan
anus Mufiatun, dan sekitar tujuh atau delapan lagi masuk ke dalam mulutnya
hingga mereka berhenti mengeluarkan sperma mereka ke dalam tubuh gadis alim
itu. .
Mufiatun dipergunakan oleh mereka semau mereka,
sebagian memukuli tubuhya, sebagian besar memperkosa memek dan anusnya. Yang
lain mengocok kontol mereka di depan wajah cantik Mufiatun dan yang lain masuk
ke dalam mulut Mufiatun membuat gadis alim itu menelan seluruh sperma mereka.
Tubuh Mufiatun tak bisa lagi dikendalikan oleh Mufiatun, kesakitan demi
kesakitan terus menerus menngalir tanpa henti membuat ia terus menjerit minta
ampun sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Lebih dari dua puluh kontol masuk ke
dalam memek dan anus Mufiatun, dan sekitar tujuh atau delapan lagi masuk ke
dalam mulutnya hingga mereka berhenti mengeluarkan sperma mereka ke dalam tubuh
Mufiatun. Mufiatun masih pingsan ketika mereka membasuh tubuhnya dengan air di
kamar mandi dan memakaikan kembali pakaiannya.
Ketika gadis berjilbab itu sadar seluruh pria itu
mengancamnya agar tutup mulut kalau ia mau hidup lebih lama lagi. Dan setelah
itu Mufiatun duduk sendiri di atas ranjangnya ia melihat wajahnya yang sembab
dan memar dan ia masih bisa merasakan ketiga Anting yang menggantung di puting
susu dan clitorisnya. Sungguh penyiksaan yang membuat gadis alim itu merasa
kesakitan dan terhina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar