Kamis, 03 Januari 2013

Akhwat Kampus_Mufiatun


Kejantanan Parman mulai membongkar memek Mufiatun yang masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar itu ke memeknya. Gadis berjilbab itu dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan itu di memeknya, “Akh.. sakit paakhh.. besar sekali..” “Gimana non rasanya..? Nanti juga enak kok.. non… nanti pasti non malah ketagihan…” kata Parman sambil menyeringai.
 Mufiatun, adalah seorang gadis berjilbab yang sangat santun. Ia selalu memakai jilbab lebar, kemanapun ia pergi. Saat pergi kerumah teman, atau saat kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di jogjakarta. Wajahnya yang cantik, kulitnya putih mulus membuat banyak laki2 tergila-gila, apalagi tubuhnya yang semampai. namun karena ia benar2 menjaga diri, semua laki2 itu ia tolak secara halus. Sebenarnya tidak sedikit laki2 yang mendekatinya berniat serius dengannya, namun tidak sedikit pula yang hanya berniat jelek. Wajahnya yang cantik, kulit putih mulus sangatlah menggoda banyak laki2 hidung belang.

Pada suatu hari, Mufiatun jatuh sakit. Tubuhnya panas dan tak bertenaga. Pagi hari itu, ia sudah muntah2 tiga kali, dan semua menguras tenaganya. Kepalanya pusing sampai membuat matanya berkunang2. Gadis alim itu terpaksa ijin untuk tidak masuk kuliah, dan beristirahat di kamar kostnya, sendirian, karena semua teman kostnya sberangkat kuliah. Karena merasa lemas, Mufiatun memutuskan untuk tidur saja, namun Mufiatun tidak dapat tertidur akibat kepalanya pusing dan setengah jam kemudian Mufiatun merasakan mual ingin muntah, Mufiatun segera memaksakan tubuhnya bangun dan melangkah gontai menuju kamar mandi.

Diluar, ia bertemu dengan Parman, bapak kostnya yang memang tidak bekerja. Ia baru saja keluar dari tempatnya bekerja. Untung saat itu mufiatun memakai jilbab, sehingga auratnya tertutup. “Ada apa, non?” tanya parman, melihat Mufiatun kepayahan berjalan.  “tolong.. Pak.. saya mau muntah.” “Kemana.. Non..?” “Tolong.. ke kamar mandi..” Parman lalu menuntun Mufiatun ke kamar mandi. Sampai di sana Mufiatun pun langsung muntah.

Setelah selesai, Parman menuntun Mufiatun kembali. Mufiatun yang lemas hanya bisa berjalan mengikuti tuntunan parman, dan tanpa menyadari arah jalannya. Ternyata parman tidak membawa Mufiatun ke kamarnya, namun ia membawanya ke kamar belakang yang jauh dari rumah utama dan kosong, hanya berisi meja dan kursi. “kok kesini pak…” tanya Mufiatun bingung, dengan pikiran yang sangat sulit dikonsentrasikan. “bapak obatin mau ya, non…” Kata Parman sambil menyeringai. Pria 48 tahun itu memang sudah memendam hasrat untuk mencoba kenikmatan Mufiatun, gadis alim yang selalu berjilbab, yang sering ia intip kemontokan tubuhnya saat Mufiatun sedang mandi. “jangan paaakk…” kata Mufiatun memelas. Gadis alim itu tahu apa yang hendak bapak kostnya lakukan pada dirinya, namun ia tak mempunyai kekuatan untuk meronta, bahkan berteriak, saat sang bapak kostnya menariknya masuk kamar kosong itu, lalu menguncinya dari dalam. Parman pun langsung berubah menjadi buas dan kasar. Mufiatun dipepet di tembok kamar kosong yang remang2 dengan penerangan cahaya lampu 3 watt itu, dan sang bapak kost langsung menggosokan tangannya di paha Mufiatun yang putih mulus dan masih tertutup rok panjang. Memang saat itu, Mufiatun memakai baju yang tertutup, rok panjang hitam, kaos longgar putih lengan panjang, dan jilbab lebar putih yang berbahan kaus. Namun justru pakian yang terkesan tertutup itu membuat gairah Parman semakin memuncak untuk membuka dan mencicipi isi didalamnya. Tangan nista parman meremas2 Memek gaids alim itu dari luar roknya. Mufiatun hanya dapat mendesah dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolaknya, karena badannya yang lemas sehabis muntah. Terkadang terdengan rintihan lirih dan permohonan agar dilepaskan. Matanya mulai berair. Namun nafsu bejat sang bapak kost sudah tak bisa dibendung lagi.

Parman pun makin kasar. Mufiatun, gadis alim yang selali berjilbab itu direbahkan dengan paksa di lantai kotor kamar kosong itu, beralaskan terpal. Rok panjang Mufiatun disingkap, dan celana dalam Mufiatun langsung ditarik ke bawah hingga betis lalu jari-jarinya mulai dimainkan di memeknya. Mufiatun hanya dapat melengguh dan mendesah ketika jarinya dimainkan di memeknya. “Ahhh.. aahh.. janggaahhhn…sshh.. mmmhhh… sshhh.. awghh..” Jari-jari tangan Parman ditusukkan makin ke dalam memeknya. Mufiatun sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa terhadap apa yang Parman lakukan padanya karena pusing di kepalanya makin berat dan tubuhnya sama sekali tidak bertenaga. “jangaaan paaakhhh… mufiatun hanya bisa merintih2 lirih minta dilepaskan, tapi tak berguna melawan gairah sang bapak kost terhadap anak kostnya yang alim namun montok. Karena Mufiatun tidak dapat berpikir jernih, Parman makin menggila menguasai tubuhnya.

Parman mulai menjilati paha Mufiatun yang putih nan mulus, makin lama makin ke atas hingga liang memeknya terjilat oleh lidahnya yang agak kasar permukaannya. Gadis berjilbab itu tiba2 makin terbawa arus kenikmatan. Kini dari mulut indah gadis alim itu hanya keluar desahan dan intihan menahan birahi. Kepalanya yang tertutup jilbab menggeleng2 kekiri kanan, matanya mulai merem melek menahan kenikmatan yang tidak seharusnya ia nikmati. lebih-lebih ketika lidah parman menemukan biji klitorisnya dan disedot-sedot oleh lidahnya hingga Mufiatun pun melintir dan menggelinjang nikmat. “Arhh.. arghh.. sshh.. sshhh.. oohh.. mmmhhh..! Pak.. Parman.. jaangaaaannhh… oouughh…laagiihh… Pak.. oouughh..!” Mufiatun berceracau tidak karuan. Parman pun makin menyedot klitorisnya lebih gila mendengar desahan liar gadis alim itu.

Setelah hampir 15 menit lamanya memek Mufiatun disedot oleh Parman, gadis alim yang santun itu mengejang-kejang, kepala Parman yang ada di selangkangannya diremasnya dan keluarlah dari memeknya cairan yang langsung dijilat dan ditelan habis oleh Parman hingga tidak bersisa. Tubuh Mufiatun makin lemas setelah cairan yang keluar dari memek dengan banyak. Hal ini berbeda dengan Parman yang makin ganas, kaos longgar Mufiatun langsung disibakkan paksa hingga agak robek, BH-nya direnggut lepas. hingga kini, buah dada Mufiatun terlihat jelas menantang. Payudaranya yang 36B terbungkus kulit putih bersih nan mulus terbuka tanpa penutup, dan terus terang baru sekali ini Mufiatun bugil dilihat oleh seorang laki-laki seumur hidupnya, karena selama ini ia benar2 menjaga dirinya.

Parman yang belum puas menikmati klitorisnya tadi, langsung melepaskan baju dan celananya hingga bugil. Mata sayu Mufiatun langsung melihat batang kemaluan Parman yang panjang, besar dan hitam mengacung tegang dan keras di antara pahanya yang kulitnya hitam legam. Saking hitamnya tubuh Parman, sampai terlihat mengkilap karena keringatnya mulai menetes dari pori-porinya.

Parman lalu naik ke atas tubuh Mufiatun dan jongkok di perutnya, batang kejantanannya menggelantung tepat di wajahnya. Mufiatun mulai berontak, ia menggelengkan wajahnya, Mufiatun tidak mau menggulum kejantanannya, karena selain hitam dan besar, kontol Parman mengeluarkan bau yang agak aneh. Tapi Parman rupanya lebih pintar, hidung Mufiatun dibekap oleh tangannya sehingga Mufiatun sulit bernapas, mau tidak mau gadis alim itu harus bernapas dengan mulut.

Begitu mulut Mufiatun terbuka untuk bernapas, tangan parman yang memegangi kontolnya langsung menyodokkan kejantanannya masuk mulut gadis berjilbab itu. Mufiatun pun tersedak oleh batang parman yang ada di mulutnya. Mufiatun berusaha berontak, namun lagi-lagi hidungnya dibekap hingga disaat mulutnya terbuka makin lebar batangnya ditekan lagi lebih ke dalam mulutnya. Mufiatun makin tersedak karena batang Parman rasanya menyentuh amandelnya. Namun rupanya walau sudah menyentuh amandelnya, batang kejantanan Parman belum sepenuhnya masuk dalam mulutnya. Parman mencoba menyodokkan lebih ke dalam lagi batangnya dalam mulut Mufiatun hingga terasa sampai kerongkongannya hingga gadis berjilbab yang cantik itu terbatuk-batuk.

Parman lalu melonggarkan dengan menarik kemaluannya sehingga Mufiatun dapat bernapas, tapi lalu dia menyodokkan lagi kontolnya masuk ke dalam mulut Mufiatun hingga Mufiatun tersengal dan terbatuk-batuk lagi, sedangkan hidung Mufiatun tetap ditutup oleh tangannya. Air mata Mufiatun mengalir deras menahan rasa sakit di kerongkongannya, dan juga rasa kehinaan dan tidak berdaya. Parman terus melakukannya selama hampir 1 jam sampai cairan putih kental, rasanya aneh dan berbau memenuhi mulut gadis alim itu. Sungguh gadis alim itu sudah tak berdaya.

Mufiatun berusaha mengeluarkan cairan itu dari mulutnya dengan menahan napas agar cairan itu tidak masuk, tapi Parman menyodokkan lagi kemaluannya sehingga cairan yang bau dan rasanya aneh tertelan juga yang membuat gadis berjilbab itu terbatuk-batuk. “Nah.. gitu dong… non. Pejuhku… harus non telan. Gimana rasanya, enak.. khan..?” Mufiatun hanya bisa menangis, sembari berusaha memuntahkan cairan kontol Parman, namun tak bisa. Gadis alim itu merasa yterhina dan tak berdaya, apalagi karena sadar, ia juga terbuai permainan.

Namun Parman rupanya semakin gila dan ganas. Tubuh Mufiatun lalu kembali ditelentangkan, kaki Mufiatun direnggangkannya dan diletakkan di pundaknya. Batang kemaluannya ditempelkan pada memek gadis berjilbab itu, lalu dengan jarinya dibukanya memek Mufiatun dan dimasukkan kejantanannya ke dalam memeknya. Memek Mufiatun yang masih rapat karena belum pernah dimasuki kemaluan siapa pun merasa seperti dirobek. Mufiatun meringis kesakitan, “Akh.. akhh.. sakit paak.. sakit..!”

Kejantanan Parman mulai membongkar memek Mufiatun yang masih rapat dan sempit. Disodokkannya batangnya yang hitam, panjang dan besar itu ke memeknya. Gadis berjilbab itu dibuatnya menjerit-jerit menerima sodokan itu di memeknya, “Akh.. sakit paakhh.. besar sekali..” “Gimana non rasanya..? Nanti juga enak kok.. non… nanti pasti non malah ketagihan…” kata Parman sambil menyeringai.

Payudara Mufiatun yang ranum, terbungkus kulit yang putih bersih pun dan ukurannya 36B sudah dilahap oleh mulutnya, dicucup, disedot dan digigit putingnya. Mufiatun makin lama mulai kembali terbawa kenikmatan, makin menggelinjang mengikuti irama permainannya. Tangisan kecil gadis berjilbab itu kembali melirih. Tubuh Parman yang hitam legam sangat kontras, terlihat terus menyodok diatas tubuh Mufiatun yang putih mulus. Makin lama permainan mereka membuat tubuh Parman mengkilat karena keringat yang menimbulkan aroma bau yang tidak enak, yang membuat Mufiatun ingin muntah lagi, namun memeknya rasanya makin enak setelah semua batangnya masuk ke memeknya.

“Argh.. argh..!!mmmhhh…eeeiiihh… paaakkkhhh… ssuudaaahh… eemmhh.. eemmhh… enaakkkhh… eemmmmhhhh…” Mufiatun terus merintih dan mengerang nikmat. Parman terus menghujamkan kemaluannya ke dalam memek Mufiatun yang rapat dan kesat. Perasaan nikmat sama sekali belum pernah Mufiatun rasakan dalam hidupnya. Munfiatun semakin terhanyut, merintihd an menjerit tenggelam dalam genjotan kenikmatan bapak kostnya. Gadis yang biasanya alim itu menikmati perkosaan yang ia alami.

Parman pun juga terus melumatkan payudara Mufiatun dengan putingnya digigit-gigit, yang membuat Mufiatun makin menggelinjang. “edyan!! Hhh…hhh…enak banget memekmu mbak… nikmat banget..! Kontolku kayak diperas-peras..! Enak buanget.. mbak Mufiatun…” jawabnya sambil terus melakukan gerakan yang membuat Mufiatun terasa nikmat.

Hampir satu jam kemudian, memek Mufiatun terhujam batang kejantanannya Parman. Mufiatun pun memberontak dan mengelepar ke kiri dan kanan, sambil merintih dan mendesah. Memek Mufiatun terasa sakit luar biasa dengan mengeluarkan cairan putih kental dan berdarah, namun juga nikmat bukan kepalang. Cairan itu membasahi kemaluan Parman yang masih tertanam di memeknya. Saking banyaknya cairan itu sampai keluar hingga meluber ke paha.

“Argh.. arghh.. mmhh… eemmmhh… maauu pipiiisshh.. paakkkhh… aaiiiiihhh!!..aiihhhh!!! auuuugggh!!!” Mufiatun pun mengejang2 menggapai ledakan orgasme yang mengguncangnya. Tubuhnya serasa dilolosi tulang2nya, lalu melayang tinggi. Sungguh jkenikmatan yang sangat kontras, yang ia dapatkan dalam perkosaan itu. Setelah sekitar setengah menit terguncang2 orgasme, Tubuh Mufiatun pun lemas tidak berdaya dengan tetesan cairan putih kemerah-merahan di memek gadis berjilbab itu yang tumpah ke seprei, membuatnya agak panik karena menyadari bahwa keperawanan yang selama ini ia jaga telah direnggut paksa oleh bapak kostnya yang bejat. Namun ia juga marah pada dirinya sendiri, kenapa ikut menikmatinya. Tangisnya kembali terdengar, namun gadis alim yang cantk dan sekal itu tidak berbuat apa-apa ketika Parman memutar posisinya hingga Mufiatun menungging. Dan selama itu pun batang Parman masih tertanam pada memek Mufiatun sehingga terasa agak perih. Parman lalu mulai memompa Mufiatun lagi. Kemaluannya keluar masuk memek gadis alim itu. Makin lama rasa perih memeknya hilang karena rasa nikmat luar biasa yang Mufiatun rasakan pada memeknya. Mufiatun merasa kalau batang kejantanan Parman rasanya lebih tertusuk ke dalam lagi hingga terasa ke perutnya. Rintihan gadis alim itu kembali terdengar. Bajunya yang sudah awut2an, jilbab putih lembut yang sudah kusut masai, basah kuyup oleh peluhnya, dan rintihan serta tangisan pasrahnya menunjukkan bahwa Mufiatun sang gadis alim itu sudah benar2 tak berdaya.

Hampir 1 jam kemudian, Mufiatun pun mengeluarkan cairan lagi yang membuat dirinya makin lemas tidak berdaya, yang mana banyak sekali cairan putih kental seakan tidak habis-habisnya dari memeknya, tubuhnya menjadi lunglai. “Akh… akh.. mmaaaassshh….Mufiatun ppipis lagiiihhh…!! Aiiihhh!! Aihhh!!!”

Lima menit kemudian, akhirnya Parman pun sampai juga pada puncaknya. Namun karena posisi tubuhnya yang sudah loyo, sehingga Parman tidak dapat melepaskan batang kemaluannya dari memek Mufiatun dan secara otomatis cairan hangat pun mengalir dengan derasnya dari kontolnya membasahi rahimnya. “Mbak.., aku keluar nich..! Aku.. keluar.. argh.. argh.. tapi.. nggak bisa dicabut dari memek mbakk..aaarrghhh!!..” Mufiatun tidak bisa berbuat apa-apa atas tindakan Parman membuang sperma di rahimnya. Tangisnya semakin keras, menyadari bahwa ia bisa hamil karena tindakan baak kostnya itu. Namun saat sperma sang bapak kost muncrat memasuki liang memeknya, ada rasa hangat dan nikmat yang ia rasakan.

Setelah cairan sperma Parman membasahi memeknya, dan setelah dia mengubah posisi tubuhnya, akhirnya batang kejantanannya terlepas juga dari memeknya. Lalu ambruklah tubuh Parman di atas tubuh Mufiatun yang sangat lemas. Mereka pun lemas tidak berdaya. Kembali terdengar isak tangis Mufiatun, lemah karena perkosaan yang telah ia alami. Tak beberapa lama, sang bapak kost itu keluar kamar kosong itu, dan kembali membawa sebotol air minum kemasan. Ia langsung menenggak setengahnya, lalu mendudukkan Mufiatun agar mudah meminumnya. Mufiatun yang amat lelah dan memang haus karena perkosaan tadi langsung meminum air yang diberikan sang bapak kost. Air minum tadi seakan menyegarkan Mufiatun, walaupun isak tangisnya masih sesekali terdengar. Setelah beberapa saat mengambil nafas, sang bapak kost menciumnya, lalu kembali mendorong tubuh Mufiatun untuk terlentang. Ternyata sang bapak kost kembali terpacu birahinya. Mufiatun hanya pasrah. Airmatanya kembali mengalir, dan kembali ia menjerit kecil ketika kontol besar hitam bapak kostnya menyeruak lubang memek gadis alim itu. Sang bapak kostnya kembali menikmati tubuh lemah Mufiatun selama beberapa jam, sampai beberapa saat sebelum teman kost Mufiatun pulang, sekitar jam 1 siang. Gadis berjilbab itu berkali2 orgasme dalam genjotan sang bapak kost.

########################################

Gadis berjilbab itu melihat puting susunya baru saja ditindik dan ketika puting susu yang sebelah kanan juga dijepit oleh pria tadi, Mufiatun mengigit bibirnya menahan sakit yang kembali menyerang. Dan ketika jari-jari di anusnya masih terus bergerak keluar masuk, sebuah Anting logam dipasang ke masing-masing puting susu Mufiatun.

Mufiatun sama sekali tidak percaya apa yang sedang terjadi pada dirinya, pandangannya berkunang-kunang dan tubuhnya memar-memar, ia menatap tubuh-tubuh yang samar-samar dan perlahan melepaskan sisa-sisa pakaian yang ada di tubuhnya. Tatapan mata minta kasihan dari gadis alim itu tidak diperhatikan oleh sekitar 20 pria yang kost di tempat itu. Saat itu ia ada di dalam kamar tidur tantenya. Tantenya itu membuka tempat kost bagi karyawan di bagian belakang rumahnya, dan ada sekitar 20 pria dari berbagai kalangan yang kost di tempat itu. Sekarang ini tantenya sedang ada di luar negeri selama 3 bulan, dan Mufiatun diserahi tugas untuk mengawasi tempat itu bersama dua orang pegawai laki2nya. Mufiatun yang ingin melupakan kejadian perkosaan di tempat kost lamanya langsung mau menunggui rumah mewah tantenya. tapi tepat 1 hari setelah tantenya berangkat, gadis berjilbab itu memergoki para penghuni kostnya melakukan pesta seks. Segera ia marah dan melaporkannya ke pak RT. Para penghuni kost segera minta maaf dan berjanji tidak melakukannya lagi.

Namun, beberapa ahri kemudian ketika gadis alim yang cantik itu baru saja pulang dari rumah temannya sekiar pukul 2030 malam, tiba-tiba beberapa orang mendobrak masuk pintu penghubung rumah kost dan rumah mewah tantenya, menyeret Mufiatun langsung dari tempat tidur ke dalam kamar tidur tantenya yang besar. Di dalam kamar itu telah berkumpul seluruh pria yang kost di situ yang semua telah telanjang, dan gadis berjilbab itu juga langsung diperintahkan untuk melucuti bajunya kalau tidak ingin menderita. Jilbab lebar, kaus kaki, dan sepatu kets yang Mufiatun masih kenakan tetap dipakai. Kata pria2 tadi, semakin membuat mereka terangsang.

Sekarang di depan Mufiatun sudah berdiri seorang bertubuh kekar dan hitam, yang berkilat-kilat ditimpa cahaya. Bentuk kemaluan pria itu membuat Mufiatun panik. Bagaimana mungkin seorang pria mempunyai kontol yang demikian besar, hingga sekitar 30 senti dengan bentuk yang kekar dan berurat. Ia teringat perkosaan yang dialaminya di kost lamanya. Dari kegelapan muncul dua orang pria lagi yang telah telanjang juga dengan kontol lebih panjang dan besar dari apapun yang pernah Mufiatun lihat atau dengar. Apa yang ditakutkan Mufiatun akan segera terjadi dan tidak ada sesuatu yang bisa ia lakukan. “kamu kemarin sudah mengganggu pesta kami, non!” kata salah seorang dari mereka. “sekarang kamu harus mau jadi gantinya!”

Dua orang lagi maju, dan Mufiatun mengenalinya, dua orang karyawan tempat kost itu. Keduanya masing-masing membawa sebuah botol, yang setelah diamati oleh Mufiatun ternyata botol berisi baby oil. Cairan dingin itu kemudian dilulurkan ke seluruh tubuh gadis alim itu, mulai dari depan hingga belakang, dan kedua orang tadi mengusapi seluruh tubuh Mufiatun yang halus dan mulus itu dengan baby oil tadi. Jilbab panjang Mufiatun dililitkan ke lehernya, sehingga buah dadanya terlihat jelas, putih mulus menggairahkan.  Mufiatun menyadari seluruh pria di dalam kamar itu semakin bernafsu melihat pemandangan itu, terlebih ketika puting susu dara cantik berjilbab itu perlahan mengacung tegak karena usapan baby oil tadi.

Tiba-tiba tangan Mufiatun diikat oleh tali dan diikatkan pada rangka tempat tidur besi yang ada di kamar itu hingga terikat erat ke atas. Seseorang kemudian maju membawa sebuah silet cukur, ketakutan akan silet tadi Mufiatun mulai menjerit ketakutan. “Cuma mau bersihin badan lo, sayang. Kita nggak suka sama yang banyak rambutnya!”

Tubuh Mufiatun gemetar ketika dirasakannya pisau cukur itu bersentuhan dengan gundukan memeknya dan mencukur habis rambut memek Mufiatun. Baby oil tadi langsung membuat memek gadis berjilbab itu yang halus sekarang berkilat-kilat.

Ketika orang tadi berdiri ia memutar tubuh Mufiatun hingga setiap orang sekarang bisa melihat punggung Mufiatun yang putih dan indah dengan pantat yang bulat sempurna. Seseorang mengulurkan tangannya dan menjepit puting susu gadis berjilbab itu keras-keras. Jerit kesakitan Mufiatun membuat kerumunan pria itu langsung bersorak senang. Kemudian dua buah jari masuk ke dalam anus Mufiatun yang telah dilumuri baby oil juga. Membuat tubuh Mufiatun mengejang kesakitan. Ini membuat puting susu Mufiatun yang masih dijepit tadi tertarik. Gadis lugu yang berjilbab itu terus dipermainkan oleh mereka.

Kemudian sebuah benda tajam terasa menempel ke puting susu Mufiatun, kemudian rasa sakit yang amat sangat menyerang puting susu Mufiatun hingga ke seluruh tubuhnya. Gadis berjilbab itu melihat puting susunya baru saja ditindik dan ketika puting susu yang sebelah kanan juga dijepit oleh pria tadi, Mufiatun mengigit bibirnya menahan sakit yang kembali menyerang. Dan ketika jari-jari di anusnya masih terus bergerak keluar masuk, sebuah Anting logam dipasang ke masing-masing puting susu Mufiatun. Ketika pandangan Mufiatun makin berkunang dan ia akan pingsan kembali rasa nyeri menyerang dan sekarang ke clitorisnya yang kembali ditindik oleh pria tadi. Dan sebuah Anting logam kembali dipasang ke clitorisnya.

Ketika Mufiatun merasakan Anting di clitorisnya ditarik, rasa sakit membuat ia kembali sadar, dan ia melihat Anting di clitorisnya dihubungkan dengan rantai logam halus ke Anting yang ada di kedua puting susunya, hingga rantai itu membuat bentuk huruf V dengan ujung menyambung ke masing-masing Anting di puting susu Mufiatun. Sekarang Mufiatun harus berusaha keras tidak membusungkan dadanya agar rantai itu tidak tertarik dan membuat clitorisnya makin terluka.

Kemudian Mufiatun merasakan ikatan di tangannya dilepaskan. Gadis alim itu langsung jatuh ke lantai. Penyiksaan itu membuatnya semakin takut dan terhina. “Sekarang lo merangkak!” Mufiatun menurut, tapi dengan rantai di clitoris yang tersambung ke puting susunya, Mufiatun hanya bisa tengkurap di atas lutut dan sikunya, membuat pantat Mufiatun terangkat ke atas. Mufiatun menyadari seseorang ada di belakangnya, dengan kontol mengacung tegang bersentuhan dengan pantat Mufiatun. Dan ketika kepala kontol itu mulai membuka jalan masuk ke anus Mufiatun, gadis berjilbab itu berusaha bangun membuat Anting di clitorisnya tertarik dan ia menjerit kesakitan. Air mata mengalir dari mata Mufiatun ketika dubur Mufiatun dipaksa membuka lebih dari yang yang seharusnya. Gadis alim itu merasakan perih ketika senti demi senti kontol itu merobek masuk anus Mufiatun. Anus Mufiatun seperti terbakar ketika pria tadi mulai bergerak keluar masuk anus Mufiatun, sedangkan Mufiatun diam tak bergerak puting susu yang tertindih ke lantai dan pantat yang menungging menghadap ke arah pria yang sedang melakukan sodomi terhadap dirinya.

Mufiatun merasakan anusnya mengeluarkan darah dan anusnya telah terbuka lebih lebar lagi ketika setengah dari pria tadi berhasil masuk ke anusnya. Dan tanpa aba-aba lagi cairan kental menyembur masuk ke anus gadis berjilbab itu yang membuatnya makin perih. Dan merasakan kontol itu bergetar dan berusaha masuk lebih dalam lagi. Mufiatun tak bisa berbuat apa-apa selain mendongakkan kepalanya dengan kesakitan yang membuat Anting di clitorisnya tertarik kembali, dan membuat Mufiatun jatuh pingsan kesakitan.

Sepercik air membasahi wajah dan jilbab cklat muda Mufiatun, membuat gadis lugu berjlbab itu kembali tersadar dan menyadari dirinya telah bebas dari ikatan rantai tadi dan sekarang berbaring telentang di atas lantai. Ketika ia bangun dan memandang kerumunan pria tadi ia melihat beberapa hal. Sekarang ia bisa melihat wajah-wajah yang mengerumuni dirinya, semuanya adalah pria yang kost di tempat itu, dan semuanya telanjang bulat dengan kontol mengacung siap menunggu giliran memperkosa Mufiatun. Gadis alim itu saat itu memutuskan untuk menuruti kemauan mereka agar ia bisa hidup. Jadi ia kembali berbaring di lantai kamar itu dan membuka kakinya memperlihatkan memeknya yang botak dengan sebuah Anting di clitorisnya.

“Silakan kalau kalian mau meniduri saya, ya.., silakan perkosa saya.” Rasa malu dan terhina terlihat dari sinar mata Mufiatun yang bulat, yang membuat kerumunan itu makin bersemangat. “Lo sekarang masturbasi dulu aja sayang, dan mohon supaya kita tidurin lo, siapa tau kita mau nanti.” Seseorang dari mereka menyahut.

Mufiatun tidak percaya pada pendengarannya dan ia perlahan menurutinya. Tangan halus agdis berjilbab itu merabai puting susunya yang mengacung dengan Anting yang berkilauan, dan merasakan sensasi aneh ketika tangannya yang lain mengusapi memeknya yang tidak berambut. Air mata malu kembali mengalir ketika tanpa bisa menahan lagi Mufiatun mengerang. “Saya mohon, saya mohon perkosa saya, perkosa saya sekarang. Saya sudah tidak tahan lagi. Perkosa saya bajingan!” Mufiatun menangis ketika pria pertama maju dan menancapkan kontolnya ke memek gadis alim itu, memperkosanya hingga orgasme kemudian pria yang lain maju dan terus bergantian, sementara Mufiatun terus menangis dalam rasa malu dan terhina. Jilbab coklat mudanya basah kuyup terkena peluh dan baby oil. Sunnguh pemandangan yang erotis, seorang gadis berjilbab dengan tubuh putih mulus berkilat2 karena baluran baby oil, digilir oleh orang2 yang memperkosanya.

Tiba-tiba telepon berdering dan sebuah lampu langsung dinyalakan, tepat sesudah pria yang terakhir memperkosa Mufiatun. Seorang mengangsurkan cordless telepon pada Mufiatun dan memperingatkannya untuk tidak melakukan sesuatu yang bodoh. “Ha.., halo.?”, Mufiatun berusaha bersuara tenang. “Oh, semua beres tante, ya, semuanya tenang dan nggak ada masalah tante. Ya, ya, tante, ya, makasih tante, bye.”

Telepon tadi langsung dijauhkan dari mulut Mufiatun dan terasa sepasang tangan mencengkeram kepalanya yang tertutup jilbab. Bersamaan dengan sebuah kontol mendekat ke mulutnya. Mufiatun membuka mulutnya dan memasukan kontol itu tanpa berpikir lagi. Lidahnya membasahi batang kontol tadi hingga bisa bergerak dengan lancar dalam mulutnya. Seorang yang lain mendorong gadis alim itu hingga menungging lagi dan memasukan kontolnya ke dalam anus Mufiatun yang terluka. Tangan pria itu meremas buah dada Mufiatun hingga ia seperti sedang menunggangi Mufiatun dari belakang. Kemudian pria itu berhenti dan yang lain mendorong agar sekarang tubuh Mufiatun yang ada di atas tubuh pria tadi. Seorang pria maju lagi dan mengarahkan kontolnya ke memek Mufiatun yang sudah berlumuran sperma. Sebelum Mufiatun sadar apa yang sedang terjadi, kontol itu telah masuk dan sekarang tubuh sang dara lugu berjilbab itu terjepit diantara ke dua pria tadi.

Lebih dari dua puluh kontol masuk ke dalam memek dan anus Mufiatun, dan sekitar tujuh atau delapan lagi masuk ke dalam mulutnya hingga mereka berhenti mengeluarkan sperma mereka ke dalam tubuh gadis alim itu. .

Mufiatun dipergunakan oleh mereka semau mereka, sebagian memukuli tubuhya, sebagian besar memperkosa memek dan anusnya. Yang lain mengocok kontol mereka di depan wajah cantik Mufiatun dan yang lain masuk ke dalam mulut Mufiatun membuat gadis alim itu menelan seluruh sperma mereka. Tubuh Mufiatun tak bisa lagi dikendalikan oleh Mufiatun, kesakitan demi kesakitan terus menerus menngalir tanpa henti membuat ia terus menjerit minta ampun sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Lebih dari dua puluh kontol masuk ke dalam memek dan anus Mufiatun, dan sekitar tujuh atau delapan lagi masuk ke dalam mulutnya hingga mereka berhenti mengeluarkan sperma mereka ke dalam tubuh Mufiatun. Mufiatun masih pingsan ketika mereka membasuh tubuhnya dengan air di kamar mandi dan memakaikan kembali pakaiannya.

Ketika gadis berjilbab itu sadar seluruh pria itu mengancamnya agar tutup mulut kalau ia mau hidup lebih lama lagi. Dan setelah itu Mufiatun duduk sendiri di atas ranjangnya ia melihat wajahnya yang sembab dan memar dan ia masih bisa merasakan ketiga Anting yang menggantung di puting susu dan clitorisnya. Sungguh penyiksaan yang membuat gadis alim itu merasa kesakitan dan terhina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar