Senin, 31 Desember 2012

Birahi Buta sang Ustadzah 2


 Aku tak tahu apa maksud Teh Ninih membawakan ke luar kota Bandung arah Padalarang, aku sangat menghormati Teh Ninih yang sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, walau selama ini pertentangan kami bisa dirukunkan. Aku tak menyadari ternyata ajakan Teh Ninih padaku merupakan curhat yang tidak pernah kubayangkan. Aku tidak mau dicap perebut suami orang, akan kujelaskan pada Teh Ninih apa yang ada dihatiku.

 Teh Ninih mengatakan ini pertemuan rahasia, ketika kutanyakan lebih jauh, Teh Ninih hanya tersenyum saja, jadilah aku menurut, walau aku harus bersaing mendapatkan perhatian lebih dari Aa Gym. Mobil yang kustir itu aku diarahkan masuk ke villa, Teh Ninih sendiri yang membuka gerbang kemudian mengunci gerbang itu. Aku pun keluar dari mobilku. Aku diajaknya masuk.

 “Mari Teh Rini .. kita masuk ya .. hawa dingin sih .. dah sholat Azar belum ? “tanya Teh Ninih padaku dengan senyum sumringah.

 “Alhamdulillah … Sudah Teh .. aku tak pernah lupa sholat .. “jawabku singkat dengan mengikuti Teh Ninih masuk ke ruangan depan villa itu. Ketika aku hendak duduk, aku justru diajaknya ke ruangan tengah karena Teh Ninih ingin bicara di dalam saja, aku pun menurut, ketika aku masuk duluan itu, aku kaget dan terperanjat ketika ada tangan membekapku.

 “Mmmmmmmmmmmmmhhh …….. “ aku hanya bisa bersuara demikian, aku semakin marah karena yang membekapku itu semakin kurang ajar meremas remas dadaku, terdengar suara yang membuatku tergidik.
 “Teh Rini memang seksi habis .. aku pengin mengkontoli dirimu .. “ suara itu sampai membuatku shock luar biasa, aku sangat ketakutan, aku sampai mau pingsan ketika melihat Teh Ninih hanya tersenyum saja berlalu ke arah depan membuka kamar.

 Aku berontak dengan kuat, aku tak mengira, Teh Ninih benar benar biadab padaku, kukira hatinya bersih namun malah menjadi iblis. Aku tetap berontak namun aku kalah tenaga, dengan santai Teh Ninih bicara. Aku sampai tercengang merasakan ada benda keras menempel ke pantatku, bentuk besar dan sampai membuatku semakin merinding, aku berdoa jangan sampai aku jatuh dalam cobaan ini.

 “Bawa ke dalam sayaaaaaaang .. silakan kontoli Teh Rini sepuasmu .. “ sahut Teh Ninih dengan santai. Mataku sampai melotot mendengar Teh Ninih bicara sangat vulgar. Aku masih belum bisa melihat lelaki yang membekapku, suara yang sangat asing bagiku. Aku tak mengira mendapatkan cobaan sangat berat, aku hendak diperkosa lelaki. Ternyata Teh Ninih mempunyai selingkuhan.
 Aku dilemparkan ke ranjang, ketika aku berdebam di ranjang itu barulah.

 “Teh .. apa apaan ini .. tolong Teh .. kenapa Teteh berubah seratus delpan puluh derajat .. ingat neraka Teh .. jangan lakukan .. tolong .. tolong ! “ keluhku dengan menatap bergantian ke Teh Ninih dan lelaki itu. Teh Ninih hanya tersenyum saja, mendekati, aku melayangkan tanganku, namun ketika tanganku menampar lelaki itu menahan tanganku.

 “Malam ini Teh Rini akan menjadi istriku kedua suami gelapku .. suami yang hanya khusus urusan kontol dan memek .. “ sahut Teh Ninih dengan tersenyum simpul dan menarik gamisku, aku berontak karena Teh Ninih tidak hanya menarik namun merobeknya.

 “Jangaaaaaaaaaaan “ tolakku ketakutan ketika lelaki itu mendekati aku dan memelukku.

 “Kenalkan suamiku Teh .. namanya Burhan .. dia sudah berkali kali memberikan kepuasan batiniah padaku .. aku adalah betina muslimah yang utama .. dan kau Teh Rini .. kau adalah istri kedua baginya ..kau adalah betina muslimah yang kedua .. porsimu yang menentukan aku “ sahut Teh Ninih dengan buas merobek robek gamisku. Aku tak mengira, Teh Ninih yang kukenal kini berubah sangat bengis dan benci padaku.

 “Kau telah membuatku menderita Teh .. menderita .. kini aku ingin kau juga menderita .. TIDAK ! kau akan senang memekmu di kontoli Burhan .. “ sahut Teh Ninih sampai membuatku terpana, aku mengenal Teh Ninih sebagai seorang muslimah yang alim, taat, religius, namun kini sudah berubah total, bicaranya tidak mencerminkan seorang hajjah atau muslimah, tapi seorang pelacur.

 “Dasar pelacur “ makiku tak terima, aku merasa yang berada di hadapanku bukan teh rini sebenarnya, namun Teh Ninih yang sudah dikendalikan oleh lelaki bernama Burhan itu.

 “Aku memang lonte Teh .. dan kau juga lonte malam ini .. “ dengus Teh Ninih dengan nada kesal. Aku hendak berontak namun Burhan sudah memelukku, meremas remas buah dadaku dan menggelitik di kemaluanku. Aku menangis, menyesali mengapa mau diajak bertemu dengan Teh Ninih namun justru aku dikorbankan pada selingkuhan Teh Ninih ini.

 “Kau apakan dia “ teriakku dengan parah pada Burhan. Aku tak menyangka, Teh Ninih kemudian membuka gamisnya sendiri, kemudian dengan cepat membuang celana dalam dan branya, aku baru kali melihat tubuh polos teh rini. Haram bagi hukum Islam jika dua istri satu ranjang

 aku terpikat dengan Burhan .. aku tetap Teh Ninih yang kukenal .. namun aku tidak bisa mengengkang birahiku .. aku puas dikontoli pacarku itu .. dan sekarang .. dia meminta dirimu .. “

 “Insyaf Teh .. Insyaf .. ingat  … kenapa dengan Teh Ninih .. “ kataku dengan perasaan kalut luar biasa, aku tak mengerti jalan pikiran Teh Ninih yang nyatanya berselingkuh itu, sejenak kuamini memang semenjak aku dinikahi Aa Gym, Teh Ninih merasa kesepian. Burhan semakin nakal memeluk, aku hendak melawan, namun aku malah diancam Teh Ninih.

 “Akan kuijinkan kau memiliki AA Gym .. namun malam ini kau harus menghadapi ujian batin .. kontol Burhan harus masuk memekmu “ ancam Teh Ninih dengan tersenyum padaku.

 Habis berkata dengan Teh Ninih menari celana dalamku, aku bertahan berontak, kakiku menendang nendang, namun kakiku tidak bisa bebas karena Burhan tenaganya kuat, aku menangis sejadi jadinya. Habis itu Burhan menindihku, melumat bibirku dengan rakus, aku tidak menanggapi lumatan itu, aku merasa najis terhadap lelaki kurang ajar ini, enak aja menggeluti istri orang. Apalagi istri milik ustad terkenal.

 “Bangga ya jadi istri Aa Gym .. merasa menjadi manusia istimewa “ sahut Burhan sehabis menyerbu bibirku, aku langsung meludahi mukanya

 “Ccuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
 Ludah itu mengena muka Burhan, namun Burhan tidak marah, Teh Ninih kemudian ke belakang kepalaku, mencekal kedua tanganku

 “Jangaaaaaaaaan Teeh .. ampuni akuu .. Laknatullah ada padamu “ ancamku pada Teh Ninih.
 “Oh ya ?” sahut Teh Ninih dengan enteng kemudian tertawa.

 “Segera rangsang Teh Rini sayaaaaaaaaaang .. buat dia mengerang erang puas kau kontoli .. “ sahut Teh Ninih dengan tergelak, aku menjadi ketakutan ketika lelaki ini membuka celana kolornya. Penis besar itu teracung di atasku. Aku tidak kuat memandang benda ngaceng besar itu, kontol itu pelan pelan ditempelkan ke pipiku, aku masih berjilbab namun bagian bawahku sudah tidak karuan, hanya menyisakan bra dan celana dalam, gamisku sudah terlepas akibat disobek sobek Teh Ninih, istri pertama dari suamiku Aa Gym. Aku sampai takut luar biasa, aku mau diperkosa.

 “Cara enak atau kasar lonteku, Hajjah Ninihku sayaaaaaaaaaang .. pilih donk “sahut Burhan dengan mesra pada Teh Ninih. Aku sampai tergidik, Burhan memanggil Teh Ninih dengan istilah lonte, dan Teh Ninih hanya tersenyum saja, aku sampai hendak pingsan.

 “Lontemu .. pilih yang enak saja .. aku tidak mau Teh Rini dikasari .. dia milikmu sayaaang .. silakan kau kontoli .. “ sahut Teh Ninih dengan memegang kedua tanganku kuat.

 “Kontoli dulu cepaaaaaaaat “ sambung Teh Ninih dengan gemas. Burhan langsung mundur dan memegang kedua kakiku yang berontak, Burhan langsung menjilati kemaluanku, aku berontak kuat, berkali kali aku menggeliat

 “Teeeeeeeeeh .. aaaaaaaampuuuuuuuun .. jangaaaaaaaaaaan .. jangaaaaaaaaaaaaan ..  biadaaaaaab kau Teeeeh .. dasaar wanita iblis “ makiku pada Teh Ninih. Teh Ninih hanya tersenyum saja.

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh jangaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaah .. pleaseeeeeeee .. bajingan kau .. bangsat kau .. “ makiku pada Burhan yang sangat kurang ajar menjilati kemaluanku, aku menjadi cepat basah, lidah itu menjulur julur membuka jalur auratku.
 Burhan dengan rakus menjilati auratku, aku lama lama semakin kehabisan tenaga, percuma melawan, tak lama lagi batang besar itu akan mengoyak auratku.

 “jangan biarkan aku menderita “ keluhku dalam hati, namun akibat jilatan itu aku merasakan hal yang berbeda, aku selalu diperlakukan lembut oleh Aa Gym.. dalam berhubungan badan dengan Aa Gym masih saja ceramah yang diberikan. Namun kini aku akan merasakan hubungan badan dengan kata kata vulgar.
 Aku menggeliat tak karuan merasakan jilatan dan sedotan itu.

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. “ erangku ketika Burhan menaikan cup braku dan meremas buah dadaku dengan nakal, aku menjadi tak karuan, aku menjadi habis tenaga, aku menggelinjang didada menghidanri remasan nakal itu. Kedua tanganku terkunci dipegang Teh Ninih. Aku merasa harga diriku dijual pada lelaki ini, istri pertama suamiku yang menjualku. Aku dijadikan budak olehnya. Aku terpejam merasakan rasa itu, pelan pelan aku merasakan nikmat, namun aku tetap membenci kedua makhluk terkutuk ini. Aku tak menyadari ketika lidah dan bibir itu menjauh dari auratku, tiba tiba aku membuka mataku, merasakan ada benda tumpul menekan ke auratku

 “Aaaaaaaaaaaah .. jangaaaaaaaan … “ tolakku dengan berusaha menghindar namun aku tak kuasa.
 “Teh Rini memang montok … memekmu benar benar sempit .. “ kata Burhan dengan menekan dan membuatku kesakitan, penis ketiga yang berhasil masuk dalam tubuhku. Kurasakan benda itu menekan dengan kuat, dinding auratku terasa tergesek, aku menjadi terpejam, aku tidak bisa melawan, aku harus mengalah, tak ada gunanya. Aku akan melaporkan kedua iblis ini pada polisi, tapi kalo ketahuan publik aku dijual sama Teh Ninih apalagi jadinya, Aa Gym akan sangat malu.

 Kedua pahaku dipegang dengan kuat, Burhan menarik kemaluannya kemudian mendorong lagi, aku sampai menggeleng geleng. Aku sudah tidak punya tenaga lagi, pelan pelan tanganku lemas tidak mengcengkeram kuat lagi, Teh Ninih melepaskan kedua tanganku, Burhan langsung menindihku.

 Penis besar itu mendesak paksa masuk ke dalam auratku, kurasakan sakit bercampur nikmat, aku langsung dilumat bibirku, aku tetap tidak menanggapi lumatan itu, namun Burhan terus merangsangku

 “Ssssssssssssssssssshh hhhhhhhhhh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh jangaaaaaaaaaan .. jangaaaaaaaann .. berhenti .. jangaaaaan perkosaa aaaaaaaaaakuu “ keluhku dengan suara berat.

 “Kita akan pesta seks sayaaaaaaaang .. nikmatilah sayaaaaaaang .. Teh Rini sayang .. sudah lama aku mengidamkan dirimu .. “sahut Burhan dengan mendesakkan lagi penisnya sehingga menabrak dinding terdalam auratku.

 “Ayo genjotin aja sayaaaaaaaaaaaang .. ntar gantian memek Bu Hajjah Ninih .. “ ucap Teh Ninih pada Burhan yang kini sudah mulai menggenjotku, aku masih berusaha berontak namun tetap sia sia, genjotan demi genjotan itu menggesek gesek dinding auratku.

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaauh sssssssssshhh hhh .. “ erangku, aku merasa heran kenapa jilbabku tidak dicopot juga, namun melihat Teh Ninih yang masih berjilbab aku merasa paham, Burhan menyukai muslimah yang disetubuhi masih berjilbab, benar benar menghina kaum muslimah.

 Aku luar biasa sakit, auratku dicoblos benda besar itu, terasa panas dalam kemaluanku, aku terbawa genjotan itu, aku malah mendapatkan nikmat

 “Aaaaaaaaaaaaauh aaaaaaauh jangaaaan .. jangaaaaaaaaan .. berhenti .. berhenti “ racauku tidak karuan merasakan genjotan nakal itu, aku kini merem melek tidak tahan, aku membiarkan saja lelaki ini menyetubuhiku, yang aku takutkan lelaki ini menyemburkan air maninya, aku bisa hamil. Namun aku sangat kaget ketika Teh Ninih justru malah berkata nekad

 “Hamili diaaaaaaaaa “ sahut Teh Ninih dengan mengelus elus kepala Burhan yang merem keenakan menyetubuhiku, genjotan demi genjotan itu semakin kuat, aku malah mendapatkan hal yang nikmat, belum pernah kurasakan sepanjang aku bersetubuh, kata kata vulgar itu semakin meracuniku, apalagi Teh Ninih tak pernah berhenti bilang kontol dan memek. Baaaaaaaah !

 Kurasakan aku semakin panas, aku merasakan tubuhku gemetar diperkosa seperti itu, bibirku kembali dilumat dan disedot, aku tak sadar membuka bibirku dan Burhan merasa aku mengalah, bibir Burhan kembali melahap bibirku.

 Genjotan demi genjotan itu membuatku sampai tidak tahan, nikmat sekali, gesekan dalam dinding auratku semakin lama lama semakin cepat, ada kenikmatan yang sering kuterima dari Aa Gym, namun rasanya beda, yang sekarang kurasakan serasa menggaruk dinding auratku. Aku pengin segera berakhir, kugerakan selakanganku

 “Ayyooo Teeeh ..aku suka goyangan Teh Rini aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaaaaaaaaaaak “ erang Burhan menyetubuhi naik turun, Burhan kemudian meremas buah dadaku, melumat bibirku dan tetap bergerak menggenjotku, luar biasa lelaki ini, ketiga bagian sensitif tubuhku dirangsang hebat, aku menjadi terhipnotis

 “Aaaaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssssssssshh hhh .. teruuuuuuuuuuus “ lenguhku tak sadar keenakan.
 Kurasakan dinding aurat seakan menyempit, aku tidak tahan lagi, aku hendak mencapai klimaks, genjotan itu semakin gencar dan liar membuatku orgasme, aku menegang kaku dengan mata terpejam erat.
 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang

 Kurasakan memekku muntah cairan banyak, aku kemudian berklonjotan dengan tubuh penuh keringat. Burhan kemudian berhenti menggenjotku, menindih dan merapikan jilbabku yang berantakan. Kurasakan benda panas itu tertanam dalam dalam di auratku, aku masih sesengukan menangis merapati nasibku, jika aku tidak dinikahi Aa Gym pastilah aku tidak bernasib seperti sekarang.

 Burhan membiarkan aku menangis sesengukan, namun pipiku dielus elus, aku dibuai dengan kata kata yang belum pernah kuucapkan

 “Memek Teh Rini masih sempit .. kontolku untuk Teh Rini .. marilah Teh .. nikmati saja kontolku .. nggak usah make etika .. kalo mau bilang kontol .. ucap saja kontol ..” sahut Burhan dengan nafas memburu.
 “Tolong ampuni aku .. jangan teruskan ,.,.. ini dosa besaaaaaaar “ keluhku memprotes, namun Teh Ninih yang menjawab

 “Ini nikmat sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. kau sudah merasakan kontolnya bukan . kini saatnya Teh Rini mengulum kontol Burhaaan .. ayo sayaaaaaaaaaaang ..cabut kontolmu . ajak Teh Rini .. lontemu itu ngemut kontol .. dia pernah bilang suka mengulum kontol .. “ ledek Teh Ninih padaku, aku menjadi kecut dibuka aibku. Pelan pelan Burhan menggeliat dan menarik tubuhnya, dengan paksa menarik penisnya. Teh Ninih menarik tanganku agar bangun.

 “Saaatnya Teh Rini merasakan kontol besaaaaaaaar .. nikmatilah sayaaaaaaaaaang .. aku rela diceraikan Aa Gym demi Teh Rini .. namun syaratnya .. Teh Rini harus bercinta dengan pacarku .. lakukan dengan rela Teh .. aku akan sangat rela menjadi istri yang kesepian .. biarlah Teh .. Aa Gym menjadi milikmu sepenuhnya .. “ ucap Teh Ninih dengan mata menatapku tajam.

 Aku tak habis mengerti jalan pikiran istri pertama Aa Gym ini, berubah menjadi wanita nakal. Aku memandang ke penis basah itu, terasa besar bagiku, belum pernah aku melihat sebesar itu, akankan kusebut dengan istilah kontol. Aku gemetar ketika tanganku ditarik Teh Ninih diarahkan ke kontolnya

 “Ayoo pegang sayaaaaaaaaaaaaaang .. nikmatilaaaaaaah .. masak diberi kenikmatan menolak .. mana rasa sukronmuu .. “ sahut Teh Ninih dengan memaksaku, aku menolak namun tanganku lemah, tanganku menyentuh penis itu. Burhan berbisik di telingaku

 “Isi kepala Teh Rini dengan istilah kontol .. kontol namanya .. bukan penis, bukan aurat, bukan batang .. kontol namanya .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol “ bisik Burhan seperti teriakan yang menyayat telingaku, aku terasa terhipnotis, aku menjadi hilang kendali, lelaki ini mulai mengendalikan tubuhku, tak sadar aku pun mengucap pelan kata jorok itu

 “Kontoool “
 Teh Ninih tertawa gemas.
 “Bisa saja Teh Rini menyebut kontol .. “ ejek Teh Ninih, aku merasa panas diejek tua bangka ini, rupanya wanita tersesat ini mengajakku berlomba dalam urusan birahi.

 “Kita buktikan .. siapa lebih jalan antara aku dengan Teh Rini .. ayo emut sayaaaaaaaaang .. apa Teh Ninih ajarin dulu bagaimana cara menjilati kontol, mengulum kontol dan menyepong kontol “
 Luar biasa lancar dan tanpa risih, Teh Ninih yang seorang hajjah telah berubah menjadi seorang pelacur murahan. Namun aku terkesiap, Burhan mencekal kepalaku dan menekan menempelkan kontol eh penisnya ke bibirku yang kututup rapat.

 “Buka Teh Rini .. enaaaaaaaak kok .. ayo sayaaaaaaaaaaaaang .. kau bisa lah .. ayo emut .. kontol dia enak lho .. djilati .. ayooo .. aku tidak akan rela kau dinikahi Aa Gym kalo belum merasakan kontol di depanmu itu .. ini cuma seks sayaaaaaaaaaaang …“ Teh Ninih semakin berapi api mendorongku mengulum kontol eeeh ..aduuuh .. masak aku mulai keracunan kata kontol itu.

 Kupejamkan mataku memguatkan diriku, pelan pelan kubuka mulutku, untuk membuktikan kata kata Teh Ninih itu, Teh Ninih sampai tersenyum ketika mulutku membuka menerima kontol itu, kumasukan dengan rasa risih, baunya sangat menyengat namun sudah biasa bagiku, namun kontol itu sesak masuk dalam mulutku. Masak Teh Ninih sanggup menelan kontol itu, aku pun harus bisa mengulum kontol ini.

 Aku mulai mengikuti permainan Burhan dan Teh Ninih, kata kata yang selama ini kupegang untuk menyebut kontol dan memek dengan satu kata : AURAT, kini aku menggantinya dengan dua kata yang vulgar, aku harus mengikuti permainan gila ini. Ah .. masak .. aku merasa ini merupakan cobaan terberat, kuisi otakku dengan kata vulgar : KONTOL dan MEMEK.

 Belum kontol yang tertelan di dalam mulutku benar benar sesak, pantasan Teh Ninih ketagihan. Kurasakan sejenak kontol besar itu dalam mulutku, benar benar rasanya beda, gigiku sampai menggigit pelan membuat Burhan meringgis keenakan, sedangkan Teh Ninih hanya mengelus elus punggungku dan meremas buah dadaku.

 Aku percaya Teh Ninih tidak lesbi, dia melakukan itu hanya sekedar merangsangku, membangkitkan gairahku. Aku sebenarnya lebih montok dan lebih menarik di banding tua bangka istri pertama suamiku itu, namun aku kalah kenakalan dan kebinalan, awalnya aku tak percaya itu Teh Ninih, namun lambat laun, aku mulai yakin, Teh Ninih melakukan selingkuh ini karena merasa sakit hati padaku. Kukeluarkan kontol itu dari mulutku, kupandang kontol besar yang telah menggenjot memekku.

 “Teh Ninih .. aku boleh bicara sebentar berduaaa .. “ pintaku dengan hati hati, aku tidak mau menyinggggung perasaan istri tua suamiku. Teh Ninih memandangku.

 “Pergi sebentar, sayaaaaaaaaang .. aku pengin bicara berdua .. janjilah sayaaang .. kau harus bercinta dengan Teh Rini berdua .. “ sahut Teh Ninih dengan tersenyum padanya, Teh Ninih langsung melumat mesra bibir Burhan itu, aku merasa ini, Teh Ninih memang benar benar piawai memperlakukan lelaki, bukan hanya sekedar melumat bibir Burhan, namun juga meremas kontolnya dengan nakal. Burhan beranjak pergi, namun tangannya mencekal kepalaku dan langsung melumat bibirku, aku tak menyangka, kubalas pagutan itu namun tidak begitu rakus dibanding Teh Ninih.

 “Teh .. apakah kau benar benar Teh Ninih yang selama ini kukenal ?” tanyaku dengan memandangnya dengan kecewa karena berubah
 “Ya .. aku Teh Ninih yang kau kenal, istri pertama dari Aa Gym .. apakah yang kau ragukan, sayaaang “
 “Aku harus mengikuti kalian .. aku tak mau disakiti .. maafkan aku Teh .. aku yang membuat Teh Ninih menderita .. seharusnya aku menolak pinangan Aa .. “ kataku sesal dengan memandang Teh Ninih yang mulai nampak kesal mendengar uraianku.

 “Aku memaafkan Teh Rini .. tapi ada syaratnya “ sahut Teh Ninih dengan nada sedikit lebih tinggi menaikan intonasi suaranya

 “Apa Teh ? aku akan melakukan .. tapi Teh Ninih harus janji tidak kecewa, sekalipun Aa menceraikan Teteh .. “ tanyaku dengan kawatir, namun karena Teh Ninih tersenyum aku merasa plong.

 “Teh Rini harus bercinta dengan pacarku .. kita berdua harus mau dikontoli kapan saja .. itu saja syaratnya “ sahut Teh Ninih dengan enteng, aku menggigit bibirku sendiri, syarat yang sangat berat. Namun aku harus mencari selamat, besok bisa aku pikir.

 “Baiklah Teh .. aku akan melakukan .. panggil pacar Teteh .. “ sahutku dengan kesimpulan mengambil yang terbaik dari yang terburuk.

 “Kedua Teh .. ketika Teh Rini dikontoli tidak boleh melepaskan jilbab, jika kontol dia berlendir, kau harus mengelap kontolnya dengan jilbab Teh Rini .. “ sahut Teh Ninih dengan meninggalkan aku hendak keluar kamar, luar biasa beratnya, aku sudah diajar etika muslimah, kini jilbabku harus dinodai dengan sperma. Tak mungkin aku menjadi pengkhianat yang mempercayai jilbab lambang kesalehan.

 “Sanggup Teh .. jika tidak sanggup .. kita akan ulangi .. akan kuikat tanganmu .. memekmu agar dihajar sampai bengkak “ ancam Teh Ninih dengan nada tegas.

 “Dan .. nasibmu dalam rumah tangga kita .. ada padaku .. jika kau pengin mendapatkan Aa Gym, ambillah .. aku bersumpah tidak akan dendam pada kalian .. tapi kau tetap harus menjalin cinta dengan Burhan .. itu saja yang harus kau patuhi .. silakan lapor polisi .. resikonya Aa Gym akan murka .. menceraikan kita berdua .. ingat anak anak Teh, aku mencintai dia Teh .. “ sahut Teh Ninih dengan membuka pintu kamar, Burhan masih kembali. Kuberikan senyum padanya, sebelum menutup pintu Teh Ninih memberikan ucapan salam

 “Walaiukum salam Teh Rini . silakan saling mengkontoli dan memekin “ ucap Teh Ninih dengan nada yang tidak dibuat buat

 “Walaikum salam Teh .. aku siap .. “

 Burhan merasa senang melihat perubahanku yang tersenyum.
 “Kontolmu besar Han, sayaaaang .. tadi aku merasakan hal yang berbeda “ ucapku dengan nada jorok.
 “Teh Rini kurang jorok .. “ ucap Burhan dengan memelukku erat dan memagut bibirku, kubalas pagutan itu dengan mesra.

 “Apa yang harus kulakukan agar memuaskanmu sayaaaaaaaaang “ tanyaku padanya.
 “Teh Rini tidak boleh menyebut dirinya dengan nama aku, harus menyebut nama Teh Rini .. Teh Rini suka kontolmu .. Teh Rini mau dikontoli .. “ buai Burhan dengan melepaskan pelukanku, dan tangannya nakal mengelus elus memekku yang membasah.

 “Baik sayaang .. Teh Rini pengin mengulum kontolmuu .. tadi belum puas merasakan kontol besar itu “ sahutku dengan meremas kontol yang sudah ngaceng besar itu.
 Belum sempat Burhan menjawab aku sudah memotongnya

 Akan kulakukan mengelap kontolmu dengan jilbab Teh Rini .. “ ucapku dengan mengibaskan jilbabku ke muka lelaki nan ganteng ini. Aku mulai kepencut pemuda ini, nafsunya benar benar kuat, sanggup menghajar Teh Ninih. Aku suka dengan senyumnya itu, sangat membuatku terpikat. Wajahnya bersih tanpa janggut. Tak sadar sebelum Burhan naik ke ranjang aku mengucapkan doa

 “Bagus .. itu benar benar betina muslimah .. sebelum kita bersetubuh itu wajib diucapkan Teh .. jangan pernah sungkan mengucapkan doa itu sebelum Teh Rini dikontoli .. “ ucap Burhan dengan naik dan duduk di depanku. Aku sampai melotot mendengar kata betina muslimah. Benar benar lelaki ini lebih vulgar dan jorok dibanding Teh Ninih. Bahkan Teh Ninih berani menyebut dirinya lonte, hajjah berlonte untuk menggugah gairah birahi.

 “Apa yang kau tunggu Teh .. emut kontolku .. telan air maniku segera .. ayo sayaaaaaaaaaaang “ ajak Burhan. Aku tersenyum padanya, kontol ngaceng itu kupegang, aku membungkuk dan langsung menjilati kontol itu dengan rakus.

 “Uuuuuuuuuuh .. benaar benaaar nakal Teh Rini ini aaaaaaaaaaaaaauh teruuus Teeeh .. “ erang Burhan merasakan jilatanku yang rakus naik turun, aku menjilati kontol itu sangat nikmatnya, Burhan memegang kepalaku untuk membetulkan letak jilbabku itu, selepas itu langsung meremas pantatku di mana aku mengulum kontolnya dengan menungging. Kurasakan remasan yang nakal itu, mengorek memekku dengan jarinya. Kujilati kontol pemuda itu sampai di pangkal kontolnya, habis itu aku menjilati buah zakarnya.

 “Ssssssssssssh .. nikmaaaaaaaaaat Teeeh .. sayaaang .. Teh Rini sayaaaaaaaaaaaaang .. “ ucap Burhan dengan mata merem melek menikmati nakalku mempermainkan kontolnya, kuremas kontol itu dan kukocok, aku memandangnya dengan tersenyum padanya

 “Teh Rini memang cantik .. seksi dan mulus .. aku sayang Teh Rini “ sahut Burhan agar membuatku semakin bergairah

 “Teh Rini juga sayaang padamu .. sayang sama kontolmuu “ sahutku dengan mengedipkan mataku.
 Habis berkata demikian aku membuka mulutku lebar lebar, aku pengin menikmati kontol itu dalam mulutku dan kukeluarkan masukan, aku semakijn tenggelam dalam lautan birahi terlarang ini, dua istri Aa Gym bertekuk lutut pada lelaki ini.

 “Teeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaah .. Teeh Riniii … hot banget … tubuh Teh Rini memang segeeeeeeeer .. aku suka sama body montok dirimu Teeeeeeh .. ayo .. sayaaaaaaaaaang sepong kontolkuuu “ sahut Burhan yang keenakan kontolnya kukeluar masukan dalam mulutku, aku sangat rakus mempermainkan kontol itu. Aku menyukai gesekan kontol itu dalam mulutku, kurasakan bau khas kontol yang menyengat menambah gairahku untuk menikmati perselingkuhanku itu.

 “Aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssh sssssssssshh hhh .. teruuuuuuuuus Teeeeeeeeh .. teruuuuuuuus ,… enaaaaknyaaaa .. Teh Rini tak beda dengan bu Hajjah lonteku itu ……….. aaaaaaaaaaaaaah sssssssssssshh uuuuuuuuuuuuuuh ..mmmmmmmmmmmmhhh “ desis dan erang Burhan dengan tengadah merasakan kuluman dan permainan lidahku yang semakin menggila itu.

 Kumainkan lidahku dengan menggoyang goyang kepala kontol itu dalam mulutku, kemudian aku keluarkan kontol itu, bagian kepala kontol itu aku sepong dengan kuat, Burhan langsung mengerang keenakan, aku tersenyum merasakan lelaki itu menikmati kuluman, sedotan dan seponganku, akan kubuktikan aku bisa menyaingi Teh Ninih, pacar Burhan ini.

 “Hhmmmm .. haaaaaaaaaaaah … uuuuuuuuuuuuuuh .. Teh Rini memang piawai mainin kontol .. ayoo Teh .. kocok lagi .. dikit lagi muncraaaaaaaaat “ ucap Burhan dengan nafas memburu, matanya menatap ke buah dadaku yang montok itu, aku tersenyum senang dipandangi dengan penuh nafsu seperti. Seperti Aa Gym ketika pertama kali menyetubuhi aku bilang tidak tahan kemolekan tubuhku, namun aku harus menutupi semua itu karena aku juga senang dengan Aa Gym, namun kini kebersamaanku dengan Aa Gym menjadi berbeda, kontol Burhan lebih besar dari pada Aa Gym, belum lagi Burhan lebih muda dibanding suamiku itu .. andai Aa Gym semuda Burhan .. aaaaaaaaaah .. aku harus menikmati kenikmatan surgawi ini. Kusingkirkan dalil dalil yang membuatku sesat. Aku melakukan demi menyenangkan Teh Ninih agar aku bisa berduaan terus dengan Aa Gym. Tapi kini aku mendapatkan godaan yang tidak bisa kucegah, aku mulai ketagihan kontol pemuda ini.

 “Jangan munafik Teh .. aku yakin Teh Rini menyukai kontolku bukaaaaaaan ?” kata Burhan dengan menghembuskan nafasnya panjang. Aku tak menjawab dan langsung kembali memasukan kontol itu dalam mulutku, kukulum dengan rakus keluar masuk. Luar biasa nikmat kontol itu, aku sangat beruntung mendapatkan kenikmatan yang sangat beda ini.

 “Ooooooooooooh Teeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh Burhan dengan mata memejam, kutarik kontol itu keluar dari mulutku dengan kusepong. Barulah aku menjawab
 “Jadikan Teh Rini menjadi lontemu, sayaaaaaaaaaang .. Teh Rini siap menjadi betina muslimahmuu .. sayaaaaaaaaang .. maafkan Teh Rini yang munafik .. tolong jangan buat kekerasan padaku .. aku mau bercinta denganmu dengan suka sama suka .. tapi ijinkan aku menjadi lontemu, menjadi betina muslimah .. aku akan selalu melayani birahimu .. juga birahiku .. kontolmu membuatku puas .. “ sahutku dengan wajah sedikit malu dengan menunduk. Burhan menaikan daguku

 “Trim Teh .. Teh Rini kujadikan lonteku .. kau adalah betina muslimahku .. setelah kita puas bercinta bersama .. kita akan threesome dengan Bu Hajjah Ninih .. “ sahut Burhan dengan meremas buah dadaku dan mempermainkan puntingku, aku menjadi terangsang, kukocok kontol itu dengan gemas, tanganku kukatubkan keduanya akan kontol itu bisa kupegang sampai membulat, habis itu kukocok dengan cepat

 “Woooooooooooooooowwwww ..aaaaaaaaaaaaaaaauh Teeeeeeeeeh .. jangan nafsu gitu aaaaaaaaaah “ erang Burhan tidak tahan aku mengocoknya dengan liar, kupelan kocokan kedua tanganku itu, aku tersenyum nakal padanya.

 “Maafin Teh Rini .. maafin betina muslimahmuu ini .. aku tidak akan melakukan lagi “ ucapku dengan menjilati kontol itu, kemudian kukocok kocok lagi

 Burhan mengerang erang, kontol itu aku masukan lagi dalam mulutku, kali ini aku menikmati dengan nikmat kontol itu, kusedot, kukulum, kujilati dan kuremas, Burhan sudah menunjukan tanda tanda menuju puncak pendakian.

 “Yaa aaaaaaauh Teeh aaaaaaaaaauh ssssssssssshh ..enaaaaaak sayaaaaaaaaaang .. ayoo lonteku .. Teh Rini lonteku sayaaaaaaaaaaang .. betina muslimaaahku .. kau lebih baik dari pada Teh Ninih “ sahut Burhan dengan menyenderkan punggungnya dengan bantal, aku senang diangap demikian, aku siap bersaing lagi dengan Teh Ninih memperebutkan perhatiannya, aku pengin kembali mengkadali Teh Ninih, jika perlu aku akan menyingkirkan Teh Ninih dari Burhan, biar kunikmati sendiri Burhan. Namun aku terkesiap, pemuda ini ternyata mengetahu apa yang ada dalam pikiranku

 “Kau tak bisa memonopoli aku seperti Teh Rini memiliki Aa Gym ..uuuuuuuuuu” ucap pemuda dengan melenguh kemudian, kubiarkan kata kata itu dan kusedot lagi lebih kuat membuat Burhan mulai tak karuan. Kuluman demi kuluman dan kocokanku dengan gemas membuat pemuda itu kakinya sudah gemetar.
 “Teeeeeeeeeeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang Burhan untuk kesekian kalinya.
 Aku terus menyedot nyedot ketika Burhan menegang kaku mendapatkan orgasmenya, tubuhnya menegang kaku, dan teriakan panjang menggema di kamar villa ini

 “Teeeeeeeeeeeeeeeh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. lonteeeeeeeeee kaaaaaauuuuuuuuuu “ erang Burhan menyebutku lonte, Burhan memuncratkan spermanya masuk ke dalam tenggorokanku.
 “Craaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “ kurasakan sperma Burhan menembak dalam mulutku

 Burhan berkelonjotan, kulihat banyak sperma meleleh dari bibirku, menetes ke bawah, aku sampai terpana merasakan sperma itu masuk keluar dari kontolnya. Aku kemudian menjilati bibirku, kurasakan spermanya sangat gurih, Aa Gym melarangku menelan sperma, namun kini aku membuktikan menelan sperma sangat nikmat.

 Burhan ngos ngosan di ranjang, sisa sisa sperma ada yang menempel di kontolnya itu, kulepas jilbabku dan aku kemudian mengelap kontol itu tanpa ragu, Burhan membuka matanya, baru kali ini Burhan bisa melihat rambutku yang panjang itu. Burhan tersenyum padaku, kubalas senyuman itu dengan memegang kontol yang kubungkus dengan jilbabku

 “Teh Rini benar benar lonte .. aku cinta betina muslimahku .. sayaaaaaaaaang .. ada hadiah untuk Teh Rini malam ini .. aku akan memuaskan Teh Rini bak suami istri .. tidak ada kekerasan lagi, sayaaang .. maukah Teh Rini aku kontoli dan aku hamili ?” tanya Burhan membuatku terdiam tak bisa menjawab, karena aku takut dicemarkan, akupun menjawab tanpa sadar

 “Teh Rini mau dikontoli dan dihamili “ ucapku ceplas ceplos, namun aku menyadari, kututup mulutku itu, aku sudah salah bicara.

 “Baik Teh .. kita istirahat dulu .. sebentar lagi aku pengin menghamili Teh Rini .. “ ucap Burhan dengan tenang, dia tahu kalo aku sangat takut bisa hamil karena hubungan gelap ini, kembali pemuda itu mendikteku
 “Serahkan diri Teh Rini bulat bulat padaku .. Teh Rini bersedia melakukan apa saja .. asal diberi kenikmatan .. diewein, dientotin, dikontoli, dispermain dan dihamili .. “ dikte Burhan membuatku tak berkutik, aku diam sejenak, melawan tak ada gunanya, aku mulai menikmati persetubuhan sangat nikmat ini, semoga aku tidak hamil, sepulang dari villa aku akan berusaha mengakali agar tidak hamil dikontoli Burhan.

 Ah .. nikmatnya malam ini berdua dengan pacar Teh Ninih Muthmainah, aku langsung membuang prasangka jelek, aku akan menghargai Teh Ninih mulai sekarang, jika Teh Ninih mau membagi keperkasaan pacarnya padaku, masak aku menyingkirkan, aku tidak mau culas lagi. Terima kasih Teh Ninih, kau telah memberikan kepuasan batiniah padaku lewat pacarmu. Kutarik jilbab itu karena merasakan kontol Burhan bergerak lagi, kembali ngaceng lagi. Ya Alloh .. cepat sekali kontol ini berdiri ngaceng. Batinku sambil mengeleng geleng, kemudian kutatap Burhan dan kuberikan senyum nakalku.

 “Teh Rini menyerahkan bulat bulat padamu, Teh Rini bersumpah menjadi menjadi milikmu yang harus kau kontoli .. dimanapun aku akan bersedia “ jawabku dengan tersenyum kemudian memeluk Burhan dan kutindih.

 “Teh Rini sayang kamuuu .. kontoli ya sayaaaaaaaaaaang “ rajukku manja padanya.

 Aku benar benar puas dan ketagihan kontol besar yang telah kuoral itu, kupagut bibir Burhan itu dan aku menikmati pagutan kami. Tanganku nakal memegang kontolnya, Burhan aku tindih, Burhan sampai menjerit kecil ketika aku memaksakan masuk kontol itu, namun belum sempat masuk lebih dalam, Burhan mendorong dadaku, mendorongku sampai rebah telentang, kontol itu lepas dari memekku, aku kecewa karena pengin sekali lagi diperlakukan sebagai seorang istri. Burhan menggeleng geleng padaku, aku tidak tahu maksudnya. Dipandangnya tubuhku yang sudah tanpa busana itu, dari kepalaku sampai turun menuju ke dadaku, ketika mata itu memandang ke selakanganku, ku buka pahaku untuk merangsangnya

 “Sayaaaaaaaang .. Han sayaaaaaaaaang .. apa yang kurang dari Teh Rini “ kataku parau dan kubuat mendesah agar lelaki ini semakin terpikat padaku.

 “Aku tak suka Teh Rini tanpa jilbab .. “ sahut Burhan, aku menyadari kesalahanku, kutarik jilbabku itu.
 Burhan keluar dari ranjang ketika aku memakai jilbabku. Terdengar suara plastik disobek dengan paksa, aku memandang pemuda itu yang berdiri di samping ranjang, tangannya kini memegang jilbab warna hijau. Aku tersenyum senang, Burhan menyedikan banyak jilbba, berwarna warni, kucopot jilbabku. Kuterima jilbab itu dengan tersenyum, sejenak kugenggam kontol besar itu.

 “Subhanalloh .. kamu tahu juga selera Teh Rini .. “ sahutku dengan memakai jilbab warna hijau itu.
 “Aku tak sudi mengkontoli betina muslimah tanpa jilbab .. Teh Ninih saja pasti mengerti mauku “ ledek Burhan padaku.

 “lelaki ini benar benar sangat jorok .. “ batinku berteriak. Namun aku kemudian duduk dan menarik tangan pemuda itu, aku kemudian langsung menduduki selakangan Burhan, kuletakkan tanganku di pundaknya, kuberikan senyum mesra padanya.

 “Teh Rini benar nakaaaaaaaal .. aku tak suka sikap Teh Rini memusuhi Teh Ninih .. kalian betina muslimah harus rukun .. tidak boleh ada yang iri, aku tidak mau dimonopoli oleh kalian berdua .. jangan sekali kali merebutku dalam Teh Ninih .. dia idamanku .. dialah betina muslimahkuu yang paling jorok, nakal, tak pernah bosan dikontoli .. “ ujar Burhan dengan mengelus elus pahaku yang mulus itu, aku merasa terangsang akibat elusan nakal itu.

 “Sayaaaaaaaaang maafin Teh Rini… Teh Rini siap seperti Teh Ninih .. menjadi betina muslimahmu .. “ sahutku dengan kubuat semesra mungkin, akan kuperlihatkan kenakalan seorang muslimah, aku mantan model pasti akan tahu gaya bagaimana membuat lelaki bertekuk lutut padaku. Akan kubuat Burhan terjerat nafsuku, dia sudah berhasil menjeratku, aku kini akan membalas dengan menjeratnya agar sering mengkontoli aku.
 “Teh .. apa benar Teh Ninih sudah cerai ?” tanya Burhan, aku menatapnya dengan mesra.

 “Maafkan Teh Rini sayaaaaaaaaang .. secara hukum Islam memang sudah bercerai .. tapi itu belum final .. karena sedang dijajaki kembali bersama .. aaaaaaaaah .. aku tidak perduli itu .. aku sakit sayaaaaaaang .. aku telah menyakiti Teh Ninih .. Teh Rini akan membayar semua itu dengan melayanimu dengan segenap jiwa ragaku .. Teh Ninih pengin aku selalu dikontoli kamu .. Teh Ninih banyak berkorban untukku .. tapi aku begitu serakah .. apa yang Teh Ninih punya selalu dibagi padaku, rela dimadu, kemudian rela pacarnya dipakai kontolnya oleh Teh Rini .. aku tidak tahu diri .. aku munafik “ kataku dengan menunduk karena membuka aibku sendiri dengan lelaki yang baru kukenal namun sudah memberikan kepuasan birahi tiada batas.

 “Pegang janjimu Teh .. sekarang aku pengin menyemburkan spermaku di dalam rahim Teh Rini .. Teh Rini harus kembali mengoral kontolku .. buat aku jangan sampai orgasme .. aku suka dengan kuluman dan sepongan Teh Rini ..” ajak Burhan dengan meremas buah dadaku itu, aku merasakan nikmat, kurasakan benar remasan lembut tangan Burhan itu, aku memejamkan mataku penuh keenakan sambil merem melek, tangan Burhan sangat piawai bermain di buah dadaku, susuku diremas dengan pelan pelan memutar

 “Oooh aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang nikmaaaaaaaaaaat .. “ erangku dengan mendongak, Burhan meremas buah dadaku dengan mencekal ekor jilbab warna hijau itu, benar benar luar biasa pria idamanku ini.
 “.. sayaaaaaaaaang aaaaaaaaaah .. nakaaaaaaaaaaal nakaaaaaaaaaaaaaal “ ucapku dengan mengerang merasakan jari Burhan menusuk memekku yang basah itu.

 Aku memiringkan tubuhku ke belakang, tangan itu nakal mempermainkan bukit kembarku bergantian, diremas remas dengan lembut, aku sampai merinding merasakan kenikmatan itu. Kini aku menyadari, pacar Teh Ninih ini benar benar bisa memuaskan wanita. Kubuka mataku, Burhan tersenyum melihatku keenakan memekku dicolek colek keluar masuk

 “Aaaaduuuh sayaaaaaaaaang .. kamu sangaaat nakaaaaaaaal .. teruus sayaaaaaaang enaaaak aaaaaaaaaah .. aaauuuh .. kalo sejak dulu tahu kamu .. aku nggak bakalan nikah sama Aa Gym, ssssssssssh sssssssshh hhh “ ucapku dengan mendesis, aku mendesah desah untuk memberikan kepuasan tiada tara pada lelaki yang sedang merangsangku itu. Kakiku mulai gemetar merasakan semua itu, berkali kali aku komat kami mengucapkan doa, kupejamkan mataku

 “Kalo komat kamit . mendingan ucapin, kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! “ ucap Burhan sampai membuatku tergangga, aku tersenyum padanya

 “Teh Ninih aja bisaaa .. mosok Teh Rini nggak bisaa “ ejek Burhan, aku benar benar sangat iri dengan Teh Ninih yang benar benar menjadi wanita idamannya. Berkali kali Burhan mengatakan Teh Ninih memuaskan dirinya, aku benar benar tersipu malu, aku akan membuktikan bahwa aku bisa seperti Teh Ninih.
 “kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! “ ucapku dengan nada pelan, namun kemudian kusambung dengan kata kata lain.

 “Kontoli ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! kontolin ! genjotin ! “ kataku berulang ulang merasakan kenakalan tangan itu, tangan kiri meremas susuku, tangan kanannya mencolek colek memekku keluar masuk. Benar benar menggairahkan, pengalaman yang luar biasa dalam urusan bersetubuh.

 “Muncratin ! hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin ! hamilin ! muncratin ! hamilin ! “ kataku lagi dengan komat kamit namun dengan suara yang jelas agar Burhan merasa puas akan kenakalanku sebagai seorang betina muslimahnya yang baru. Aku komat kamit bak berzikir, kurasakan mendapatkan kekuatan baru, benar benar luar biasa, setan mana yang memberikan kekuatan padaku.

 Burhan kemudian melepaskan remasan di buah dadaku, menarik tanganku untuk memegang kontolnya, kupegang kontol besar itu. Kukocok dengan pelan pelan untuk memberikan kenikmatan yang berbeda, aku pengin memberikan kepuasan, bahwa aku bisa lembut atau liar.

 “Teriaklah .. ucapkan kontol dengan keras “ ajak Burhan
 “KOOOOOOOOOOOOONTOOOOOOOOOOL “ teriakku kuat tanpa tertawa, Burhan tersenyum padaku.
 “Teh Rini benar benar sudah jadi betina muslimah .. ayo lanjutin lemburmu mengocok kontolku sayaaaaaaang“ sahut Burhan memujiku.

 “Terima kasih, sayaaaaaaaaang .. Teh Rini bangga bisa dikontoli oleh kontol besaaar .. aku isep ya sayaaaaaaaaang “ ajakku dengan gemas membungkuk, memasukan kontol itu kembali dalam mulutku, kali ini kulakukan dengan lembut, Burhan tengadah, jilbabku mulai basah lagi. Burhan menaikan jilbabku yang menganggu aksiku mengulum kontolnya dengan pelan pelan

 “Yaaaaaaa aaaaaaaaaaah Teteh pintaaaaaaar .. betina muslimaaaaaah .. aaaaaauh ayoo Teeeh .. Teeteeh bisaaaaaaaaa .. “ erang Burhan merasakan lidahku menggoyang dalam mulutku, lidahku kutekan pada kepala penis, kutekan ke bawah agar kontol itu tertekan

 “Aaaaaaaaaaauh .. lidah nakaaaaaaaaaaal .. Teeeeeeeeeeh Rini .. aaaaaaaaaauh .. aku suka sama Teh Rini .. kau mulai mengalahkan Teh Ninih .. Hajjah lonteku.. “ sahut Burhan, aku tak percaya lelaki itu mengucapkan hal itu, aku bisa mulai mengalahkan Teh Ninih dalam memuaskan pria idamanku ini.

 Kusepong kontol itu dengan pelan, Burhan mendongak merasakan seponganku itu.
 “Aaaaaaaaaauh Teeeeeeh ssssssssssssssh ssssssshhh .. aaaku suka sepongan lontekuuuu .. ayo Betina muslimaaahku .. lagi .. sepong kontolkuuu lagiiiii “ pinta Burhan dengan merem melek keenakan aku sepong itu, aku kemudian memasukan kontol itu lagi dalam mulutku, kusepong dengan sedikit lebih keras.

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaah sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. benaar benaaaaaar lonte Teh Rini … aaaaaaaaaaauh ssssssssshh .. terima kasih Teeeh .. terima kasih .. aku saayang Teh Rini .. jadilah lonteku … jadikan betina muslimahku yang sejajar dengan Hajjah Ninih lonteku itu .. “ sahut Burhan meremas kepalaku yang berjilbab.
 Kutarik kepalaku sedikit ke atas, bibirku penuh dengan air liur, wajahku penuh dengan keringat birahi.

 “Baik sayaaaaaaaaang .. aku telah berniat buruk ingin merebutmu dari Teh Ninih .. aku khilaf .. aku bersedia sejajar dengan Teh Ninih untuk dikontoli .. maafkan aku sayaaang .. aku banyak bersalah pada Teh Ninih .. hati dia memang baik .. banyak memberikan kesempatan padaku menikmati indahnya dikontoli .. “ sahutku dengan kembali menjilati kontol itu, pelan pelan kujilati kontol itu naik turun dengan lembut, kusapu batang kontol menjulang tegak ke atas itu, besarnya memang benar benar membuatku menjadi gila dan ketagihan, benar benar kontol yang paling nikmat kurasakan.

 Luar biasa Teh Ninih bisa mendapatkan lelaki seperti ini.

 “Terima kasih Teh Ninih .. terima kasih telah menghadiahkan aku kontol yang nikmat “ ucapku dengan sungguh sungguh, Kini aku merasa tidak dizolimi lagi, malah kurasakan sebaliknya, aku diberi kenikmatan bersetubuh luar biasa sampai kalbuku tergetar.
 Sepongan demi sepongan itu aku lakukan membuat Burhan semakin nikmat merasakan sedotan itu dikontolnya

 “Kocok Teeeeeeeeh .. kocooooook .. “ ajak Burhan, aku pun mengocok kontol dengan gemas, tanganku mulai gemetar karena rasanya nikmat sekali, begitu sangat indahnya kontol itu dalam kocokanku. Burhan sampai mendesis tak karuan.

 “Sudaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaaah … jilatin .. jilatiin “ rengek Burhan keenakan, aku pengin tergelak melihat pemuda ini blingsatan akan permainan lidah, bibir dan tanganku di kontolnya itu.
 Aku kemudian menjilati kontol itu dengan pelan pelan walau tidak pelan amat, lidahku menekan nekan ke kontolnya, tanganku sendiri kini meremas remas buah zakarnya, luar biasa nikmat apa yang ada di selakangannya. Kusudahi rangsanganku karena Burhan mencekal kepalaku, menarik kepalaku kemudian memagut bibirku dengan mesra, kunikmatan pagutan itu mili demi mili. Aku sampai terhipnotis, pagutan kami akhirnya terlepas secara menimbulkan suara tarikan bibir kami.

 “Sayaaaaaaaaaaaang .. kamu gantian oral memek Teh Rini .. kamu sudah merasakan .. namun itu terpaksa .. sekarang kamu harus benar benar menikmati memek Teh Rini .. rasakan sayaaaaaaaaang .. memekku masih oke khan ? “ godaku dengan nakal, aku sendiri juga tidak tahan untuk segera disetubuhi, dikontoli, dientotin. Aku kemudian merebahkan diri, Burhan memberikan bantal padaku, setelah aku nyaman bersandar itu, kubuka pahaku lebar, kulihat memekku sangat basah, lubang memerah akibat sodokan paksa saat aku diperdaya oleh Teh Ninih dan Burhan, kekasih idamanku yang telah membuatku sangat puas dikontoli.
 Burhan mengelus elus pahaku dengan pelan, aku sampai meriding, kembali aku komat kamit dengan kata kata

 “kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! “ suara semakin kubuat mendesah membuat lelaki ini berhenti mengelus elus pahaku yang berisi dan mulus itu.

 “Aku suka desahan Teh Rini sayaaaaaaaaang .. betina muslimahku benar benar luar biasa, tubuh Teh Rini benar benar montok .. aku suka Teh .. aku suka sama tubuh Teh Rini .. “

 “Iya sayaaaaaaaaaang .. nikmatilah Teh Rini .. “ sahutku dengan menekan kepala Burhan agar segera menjilati memekku, lidah Burhan langsung tertempel di memekku, menjilati daging memekku yang memerah itu akan colekan nakal tangan Burhan.

 “Oooooooooouh sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang .. teruuuuuuuuuuuuus “ erangku merasakan nikmatnya lidah itu menyelusup ke dalam belahan memekku yang basah, aku benar benar kini merasakan jilatan nakal, pelan pelan dan tidak bernafsu, aku tengadah ke atas, mataku terpejam erat merasakan jilatan dan kemudian bibir Burhan ditempelkan, luar biasa nikmat, tanganku sampai meremas sprei sekuat mungkin.
 “nikmaaaaaaaaaaaaaat “ seruku dengan suara mendesah lagi, kurasakan jilatan demi jilatan itu.

 “Klitorisku sayaaaaaaaaaaang “ ajakku
 “Itiiiiiiiiiiiiil “ sahut Burhan menjilati itilku.
 “Iyaaaaaaaaaaaaa .. itil .. itilku mainin .. jilatin aaaaaaaaaauh ssssssssssssssh ssssssssssshh aakuu nggaak tahaaaaaaaaaaan ,… jangan lama lamaaaaaaaa .. jangan buat Teh Rini orgasmeeeeeee .. berikan spermamu dalam rahimkuu sayaaaaaaaaaaaang .. uuuuuuuuuuuh .. “ aku sampai menggeleng geleng tak karuan, ekor jilbabku berterbangan ke kanan dan kekiri, kadang aku menggeleng ke atas bawah naik turun merasakan jilatan sangat nakal itu, aku bisa orgasme, kutahan kepalanya

 “Sudaaaaaaaaaaaaaaah .. nggaaaaaaaak kuaaaaaaaaaaaat “ sergahku agar Burhan tidak membuatku orgasme lagi.

 “Baik .. lonteku sayaaaaaaaaaaaang “ sahut Burhan dengan meremas buah dadaku pelan, kumajukan dadaku
 “Saaatnya Teh Rini menumpakin kamu .. belum khan kamu Teh Rini genjot ? rasakan goyangan ala muslimah, rasakan goyangan betina nakal Teh Rinimu .. Teh Rini pengin menjadi betina nakalmuuu .. Teh Rini masukin ya sayaaaaaaaaaaaaaaaaang .. sudah nggak tahan pengin dikontoli lagi “ sahutku dengan tak sabaran memegang kontol itu dan kuarahkan ke memekku yang jembutnya tak begitu lebat.

 Pelan pelan benda keras daging itu mulai masuk, kepala penisnya membelah lubang memekku, aku memejam sebentar merasakan kontol itu, terasa beda ketika pertama kali aku dikontoli dengan paksa, ada rasa nikmat yang berbeda, aku menyukai gesekan itu, menggesek dinding memekku. Burhan dengan tenang memandangku yang merem melek keenakan. Kontol itu kutekan dengan selanganku sehingg masuk lebih dalam, benar benar sesak dalam memekku

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh uuuuuuuuuh .. rasaaanyaaa aaaaaaaaaaaah .. mana tahaaaaaaaan sayaaaaaaaang .. Teh Rini mana tahaaaaaaaaan tidak dikontoli lagiii ……. uuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku tak karuan merasakan kontol itu masuk lebih separo, kulihat bagian atas memekku yang menggelembung dimasukin kontol besar.

 Kutarik pelan dan kutekan lagi, sehingga kontol itu lebih dalam, menggesek memekku lagi, sesak sekali dalam memekku. Gila .. aku yakin memek Teh Ninih juga sempit, namun kontol ini sanggup masuk ke dalam memek Teh Ninih.

 Kutekan dan kuhujamkan dengan kuat membuat kontol itu membentur jalan buntu disertai teriakan kami
 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang kami berdua, aku sampai terpejam, kupegang kepalaku, kurapikan jilbabku.

 “Genjot Teh .. genjot ! “ ajak Burhan.
 Aku kemudian menggenjotnya, kurasakan gesekan di dinding memekku luar biasa enaknya, rasanya dua kali lipat aku merasakan kontol lain, benar benar kontol ini beda, kontol besar keras itu lancar sekali keluar masuk memekku, aku naik turun dengan penuh kenikmatan, aku hanya bisa mengerang erang.
 Pantatku diremas remas kedua tangan Burhan, merasakan aku semakin nikmat luar biasa, kurasakan pantatku itu.

 “Uuuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaak sayaaaaaaaaaaaaaang aaaaaaaaduuuuuuuuuuh ssssssssssssh ssssssssssshh Ooooooooouuhh oooooooooooughhhh .. sayaaaaaaaaang aaaaaaaaaah ..ayoooooo sayaaaaaaaang .. kamu ikut geraaaaaaaaaaaak “ajakku kepada Burhan yang keenakan dengan memandangku penuh birahi.
 Genjotan demi genjotan aku lakukan, kedua tanganku merangkul pundak pacarku ini

 “Jadikan Teh Rini pacarmu juga sayaaaaaaaaaang “ pintaku
 “Teh Rini pacarku sekaraaaaaaaaang “ sahut Burhan keenakan.
 “sayaaaaaaaaang terima kasih “ ucapku dengan senang. Kami terus saling berpacu gerakan kami lebih cepat, kupegang kepalanya kulumat bibirnya, dan kami pun berlumatan dengan saling menggenjot
 “Sekarang rasakan goyangan betina muslimahmuu ..kamu diam sajaaaaaaaa “ sahutku dengan menahan kepala Burhan.

 Aku kemudian menggoyang memutar, Burhan sampai melenguh
 “Uuuuuuuuuuuh .. muslimah nakaaaaaaaaal .. benar benar betina kau Teh Rini “ puji Burhan padaku. Aku terus menggoyang memutar, kemudian kutekan dan kutarik sampai membuat Burhan merem melek.

 “Rasaain sekaraaaaaaaaang .. aku lebih hebat dibanding Teh Ninih “ ejekku dalm hati, kurasakan kontol itu lancar sekali masuk memekku, kurasakan aku semakin tidak tahan, kugenjot naik turun lagi dengan cepat

 “Aaaaaaaaaaauh sayaaaaaaaaaang maaaaaaaaaau klimaaaaaaaaaaaaaaksss” erangku keenakan dari turun, kini buah dadaku diremas remas, punting susu sebelah kiri diisap oleh Burhan, aku semakin mendekati puncak, mendekati pendakian.

 Genjotan demi genjotan itu sampai membuatku kehabisan tenaga.
 “Bismillah hirohman nirohim “ ucapku menguatkan diri, kugenjot dengan lebih kuat dan cepat
 “Cepeeeeeeeeeeet aaaaaaaaaaaaah “ erang Burhan tak karuan, aku menggenjot lebih cepat, kurasakan aku mau memuncak, memekku menjepit kontol itu lebih ketat, hujaman demi hujaman itu benar benar membuatku sampai ke puncak, aku membusung ke depan, kubenamkan selakanganku dalam dalam, aku mencapai puncak dengan menegang bak busur panah.

 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang.
 Kurasakan memekku keluar cairan orgasme, aku kemudian berkelonjotan, Burhan kemudian memiringkan tubuhku, aku sudah lemas tak berdaya. Burhan kemudian menggenjot memekku dengan menaikan pahaku lebar lebar. Kontol itu keluar masuk dengan cepat dan keras, aku ikut tergoncang goncang.
 “Aaaaaaah aaaaaaaah aaaaaaaauh aaaaaaaaauh aaaaaaaauh aaaaaaaaaah .. sayaaaaaaaaaang “ lenguhku suara yang hampir habis. Kontol itu terhujam dengan keras pada benaman yang terakhir Burhan membenamkan dalam dalam kontolnya kemudian menegang dengan kaku mencapai puncak menyusulku
 “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Burhan. kontol itu menyemburkan air maninya lagi dengan kuat menembak ke rahimku

 ‘Craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat “
 Empat kali kontol itu menyembur, kurasakan lendir kental itu meleleh keluar dari sela sela memekku yang menjepit kontol yang mulai lembek pelan pelan, kurasakan aku seperti disetrum luar biasa.
 Burhan terkapar menindihku, kupeluk dan kuhujani dengan ciuman di mana mana. Aku puas dikontoli olehnya. Kami terdiam dengan pikiran masing masing penuh kepuasan. Kurasakan ku bersama pria idamanku ini terbang ke awan tinggi, menikmati nikmatny saling bersetubuh memuaskan.

 Pelan pelan Burhan menggeliat, menarik kontolnya lepas dari memekku, aku tahu apa yang diinginkan, aku langsung bangun ,walau masih lema. Kulepas jilbabku itu.
 ““kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! kontol ! memek ! “ aku kembali berkomat kamit.

 ““ ucapku menguatkan diri mengelap kontol itu dengan jilbab, Burhan masih terpejam, kubersihkan kontol itu pelan pelan, sperma kental itu berpindah ke memekku, lendir itu menarik bagiku, kulap kontolnya yang loyo, aku sampai tersenyum. Kemudian aku mengelap bagian telurnya dan akhirnya aku mengelap sendiri memekku. Setelah bersih, aku kembali mengelap kontolnya, lalu kubungkus kontol itu dengan jilbabku.

 “Kau ganti celana dalam dengan jilbab Teh Rini sayaaaaaaaaaang .. “ godaku dengan mesra
 “Maksud Teh Ninih “ tanya Burhan sambil membuka matanya
 “Di villa ini .. kontolmu hanya boleh ditutup dengan jilbab Teh Rini atau Teh Ninih .. “ godaku membuat Burhan tergelak.
 “Hajjaaaaaaaaaaaaaaaah Lonteeeeeeeeeeeeee … ke sini “ panggil Burhan. Lama tak ada sahutan.
 “Teh Ninih “ panggilku lagi.
 Tak lama kemudian pintu terbuka, Teh Ninih masuk dengan tersenyum
 “Gimana rasa Teh ?” tanya Teh Ninih padaku.

 “luar biasa nikmatnya .. maafkan aku ya Teh .. aku bersedia menjadi bagian dari kalian .. asal kita sejajar Teh .. Burhan setuju juga mengkontoli aku besok besok “ ucapku dengan ragu ragu.
 Tidak masalah Teh .. asal kau jangan rebut dia seperti Aa .. “ sahut Teh Ninih dengan sabar
 “Terima kasih Teh .. Teh Ninih memang baik .. “ ucapku dengan tersenyum. Kami terdiam, kulihat Teh Ninih tersenyum melihat selakangan Burhan terbungkus jilbabku.

 “Teh . “ panggilku parau
 “Ya sayaaaaaaaaaang .. “ jawab Teh Ninih

 “Terima kasih .. telah membawaku ke sini .. kita istirahat dulu .. kita sebagai betina muslimah .. mari kita layani dia .. dia telah banyak memberikan kepuasan birahi dengan kontolnya .. Aa Gym belum pernah kita keroyok ..saatnya kita sebagai pacarnya menggeroyok kontol itu .. pasti nikmat Teh “ ajakku dengan nakal.
 “Siapa takut .. ayo buktikan.. bahwa kita berdua memang muslimah nakaaaal yang doyan kontol “ ucap Teh Ninih dengan tergelak. Teh Ninih memeluk Burhan yang telentang, akupun juga rebahan di sebelahnya, Burhan memeluk kami dengan erat

 “Kedua betina muslimahku memang benar benar betina .. kalian berdua memang lonteku, pacarku, istriku .. bersumpahlah kalian berdua bersama sama menjadi betina muslimahku, bunyi sumpahnya : kami berdua bersumpah menjadi betina muslimahmu “ ucap Burhan nakal.

 “Kami berdua bersumpah menjadi betina muslimahmu “ sahut kami dengan kompak, kami kemudian menciumi pipinya, sebelah kanan Teh Ninih menciumi dan aku sebelah kanannya, tangan kami bersamaan memegang selakangannya, aku terkejut kalo kontol dalam balutan jilbabku itu sudah ngaceng. Teh Ninih tergelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar