Selasa, 11 Desember 2012

Agnes Monica : Gangbang Bersama Penari Latar


Hari itu latihan rutin, Agnes dan 10 penari latar prianya sedang melakukan
latihan rutin menjelang sow di tv.
Agnes yang bergairah dan muda, enerjik dan cantik, meliuk-liuk merangsang
birahi, dan ia bukannya tidak tahu itu.
‘Ok guys, take five’ serunya. Dan ditengah istirahat itu Agnes berseru
‘Thank you guys karena sudah Bantu aku…. Sekarang biar aku hibur kalian’.
Sambil itu Agnes memutar house music dan ia mulai menari erotis.
Para penari latarnya ternganga melihat Agnes yang bergerak liar dan mulai
striptease.
Gerakannya benar-benar memancing birahi, tanpa disadari mereka mulai
menggesek penis mereka.
Satu persatu pakaian Agnes terlepas sehingga bugil total di hadapan
mereka, Agnes sama sekali tidak merasa malu bahkan ia semakin berani. Ia
mendekati penarinya yang mulai horny dan menggesekkan tubuhnya di dada
bidang mereka serta menggesek penis mereka.
Lalu ia mundur sedikit dan berkata ‘Do you guys wanna fuck me or what’
Tanpa dikomando lagi para penari melepas pakaian mereka hingga bugil,
mereka serempak menggerayangi tubuh montok Agnes, dan mereka mulai berani
melakukan French kiss karena memang Agnes yang memulainya.
Agnes tanpa jengah menghisapi penis mereka satu persatu dan mengocok penis
lainnya dan ia tanpa segan mengisap sperma yang muntah di mulutnya.
Lalu Agnes merebahkan dirinya, ia mengangkankan kakinya dan berkata ‘who
wanna be the first?’
Maka Andre, penari latarnya yang paling oke maju, ia meletakkan kepalanya
di vagina Agnes yang berbulu halus dan terawat rapih dan dengan rakus
menjilati, mecium dan mengisapinya. Agnes merasakan sensasi yang sangat
tinggi terlebih dengan gerakan erotis yang tadi dilakukannya, ia tidak
tahan lagi dan melenguh keras seiring orgasmenya. Andre lalu mengarahkan
penisnya ke vagina Agnes yang sudah basah dan dengan sekali entak
menerobosnya.
Agnes berteriak tertahan namun segera mneggoyangkan pinggulnya seiring
kenikmatan yang dirasakannya.
Tak lama dirasakannya Andre sudah akan orgasme, ia sengaja menahan pinggul
andre yang keheranan dan akhirnya memuntahkan sperma di dalam rahim Agnes.
‘Don’t worry’ ujar Agnes sambil tersenyum nakal dan ia melirik ke belakan
bahu Andre
Darren segera maju menggantikan Andre, ia mengangkat kaki Agnes ke bahunya
dan menghujamkan penisnya, ia sangat bernafsu karena tak pernah dalam
mimpinya ia menyetubuhi Agnes yang selama ini memang menjadi objek
masturbasinya, hujaman demi hujaman sampai ia tidak kuat lagi dan
menembakkan lahar putihnya di dalam vagina Agnes.
Waren segera menyusul, menunggingkan Agnes dan menghujam vaginanya doggy
style, tangannya meremas payudara Agnes memilin-milin putingnya. Perlakuan
ini membuat Agnes tidak tahan dan kembali orgasme.
Adi yang tidak tahan menunggu giliran menjambak rambut Agnes hingga
terdongak dan melesakkan penisnya ke dalam mulut Agnes hingga ke
tenggorokannya.
Agnes melayani itu semua, ia tidak menahan Adi untuk tidak merejok
penisnya sedalam itu, bahkan Agnes mengeluarkan kemampuan deep throat nya
untuk memuaskan Adi, dan tak lama kemudian mereka ejakulasi bersamaan.
Dony menghampiri Agnes yang masih tetap dalam posisi nungging menantikan
serangan berikutnya. Ia melihat cairan sperma yang mengalir dari
selangkangan Agnes bercampur dengan cairan kewanitaan Agnes sendiri.
Ia mendekati Agnes dan membisikkan sesuatu
Agnes tersenyum liar dan berbisik lirih ‘Go ahead darling, just be gentle,
it’s my first and you had such a long dick’
Kemudian Dony memasukkan kepala pensnya ke vagina Agnes yang sudah sangat
becek, lalu perlahan ia mengarahkan penisnya ke lubang pantat Agnes,
rekan-rekannya terkesima dan perlahan dengan halus penis itu dilesakkan ke
dalam pantat Agnes sampai amblas semuanya.
Agnes sedikit menggelinjang menahan sakit bercampur nikmat, sekarang tidak
ada lagi lubangnya yang perawan but she doesn’t give a damn, aku cuma
ingin sex.
Setelah yakin Agnes sudah siap, secara perlahan namun pasti Dony mengaduk
pantat Agnes yang montok itu,walau masih agak seret, Agnes mulai bisa
menikmati dan mulai bergerak liar membuat dony kewalahan dan akhirnya
orgasme berbarengan dengan Agnes.
Tiga penari lainnya yang sudah tidak tahan maju berbarengan mengeroyaok
Agnes.
Agnes didudukkan di atas penis seorang, disodomi yang lain dan men deep
throath penis ketiga.
Agnes benar-benar kewalahan dibuatnya apalagi mereka melakukan rotasi
sehingga masing masing merasakan nikmatnya vagina, anus dan mulut Agnes,
dan yang membuat mereka makin bernafsu karena Agnes sama sekali tidak
menunjukkan kalau ia jijik bahkan dengan semangat mengisapi penis mereka,
dan tanpa dikomando mereka orgasme ditiga liang kenikmatan Agnes
Dua penari yang tersisia mengangkat Agnes, dan menyadwichnya sambil
berdiri, Agnes yang berbadan montok dan mungil, tergantung di antara
mereka berdua, kakinya tidak menyentuh lantai. Hal ini membuat Agnes makin
melayang karena penis mereka menyodok tempat terdalam di anus dan
vaginanya.
Penari yang menyodomi anus Agnes ingin bertukar tempat namun ditolak,
hampir terjadi keributan bila Agnes tidak melerai dengan berkata ‘jangan
rebutan sayang, lubangku cukup untuk kalian berdua.
Peanri yang dibelakang mulanya ragu, namun kemudian memasukkan penisnya
dengan hati-hati supaya tidak merobek vagina Agnes. Agnes menggelinjang
kenikmatan, ia merasa vaginanya penuh seperti ada baseball batt di
vaginanya, Agnes orgasme dengan hebat menikmati tiap entakan dan sensasi
yang dirasakannya, ia orgasme berkepanjangan sampai akhirnya kedua penari
itu orgasme di dalam rahim Agnes.
Dan mereka mengulanginya lagi dan lagi sampai semuanya kelelahan dan
tertidur Agnes dalam posisi mengangkang terlentang di atas tubuh penari
yang menyodominya, seorang teerkulai dengan penis di vagina Agnes, satu
dimulutnua dan dua tanganya menggengam penis, yang lima lagi sudah
berceceran entah dibagian mana tubuh Agnes.
Dan mereka baru bisa bangun setelah larut malam.
Agnes melihat penarinya yang terpuaskan, puas karena telah meniduri sang
primadona, dan ia juga terpuaskan dengan amat sangat, gairah sexnya
mengalir deras bagai air bah.
Dan dengan kerlingan nakal sebelum mereka berpisah ia berkata
‘C U next rehearsal guyz’

Agnes yang seksi sedang melalukan olah vocal sendirian di studio, yang ada
hanya Anto, penjaga studio yang berbadan kerempeng.
Hari sudah larut, pukul 10 malam, Agnes yang sedang asyik bernyanyi tidak
menyadari kalau Anto memanggil beberapa temannya, mereka sudah menunggu
malam ini, malam yang begitu dinantikan.
Agnes yang merasa sudah cukup latihan berjalan menuju pintu studio, belum
lagi tangan nya memegang handel, mulutya dibekap dan lehernya ditempel
pisau.
‘janga ribut atau mampus’ bentak suara dibelakangnya.
Agnes mengangguk takut dan menurut saja ketika mereka membawanya ke lantai
atas ke sebuah ruangan kosong, dan ia di dorong ke tengah ruangan.
Agnes berbalik dan memandang penculiknya, ia mengenali Anto dan
teman-temannya, tukang parkir studio, tukang becak yang sering mangkal,
tukang jualan dan loper Koran lampu merah dekat studio.
Anto maju dan berkata ‘silahkan teriak sampai pita suaramu putus, tak akan
ada yang dengar, ruangan ini kedap suara’
Agnes lemas mendengarnya dan ia sedikit takut karena melihat mereka begitu
berliur menatap tubuhnya yang hanya berbalut tank top dan celana pendek.
‘Kamu selalu mengudang syahwat kami’ ujar Anto, ‘Sekarang kamu harus bayar
itu semua. Kami akan entot kamu sampai kami puas’
Mendengar penghinaan itu Agnes merinding, namun ia bingung karena ada
sedikit kegairahan dalam dirinya.
‘Turiti mau kami, kamu selamat’ kata Anto lagi, ‘Atau ….’ Anto
mengguratkan jempolnya ke leher.
Agnes makin merinding, namun ia memutuskan pasrah daripada nyawa menjadi
taruhan.
Dengan kasar Anto menelanjangi Agnes hingga tersisa sepatu ketsnya yang
membuat Agnes tampak seksi dan pasrah, ia menciumi bibir Agnes dengan
rakus dan memaksa French kiss. Mendapat perlakuan itu Agnes merasa
birahinya terusik, namun ia mencoba menyangkalinya, ‘kamu lagi diperkosa
bodoh jangan terpancing’
Tangan-tangan lainnya menggerayangi Agnes, payudaranya yang montok,
putingnya yang merekah, pahanya, vaginanya, belahan pantatnya. Setiap
jengkal tubuh Agnes tak ada yang terlewat, dan Agnes berusaha setengah
mati menahan untuk tidak merespon.
Anto lalu mendorong Agnes hingga terlentang, membentang kakinya dan
menghujamkan penisnya ke vagina Agnes yang masih sedikit kering.
Agnes mengaduh karena perih, namun Anto tidak perduli, ia terus
memajumundurkan penisnya dengan brutal, dendamnya selama ini ditumpahkan
‘gue entol lu cokin, makan nih kontol gua. Agnes… entot lo’ racau Anto.
Agnes sendiri tidak percaya, hinaan itu justru membuat ia makin birahi,
dan kemudian ..
‘aaahhh makan peju gua anjing….’ Seru Anto sambil menyemburkan spermanya
ke rahim Agnes. Kemudian Anto menarik penisnya yang mengecil dan berkata
‘biar lo hamil sama penjaga malam ha ha ha’.
Agnes tertawa dalam hati mereka tidak tahu kalau Agnes melakukan tubektomi
pada salah satu liburannya di Eropa sehhingga dia bisa menikmati sex
sebanyak mungkin tanpa takut hamil.
Lalu loper Koran maju menggantikan Anto, ia memaksa Agnes untuk
mengangkanginya dan melakukan woman on top, ‘gileee… liat coy… gue dientot
Agnes, dia entot gue….’
Agnes makin panas mendengar penghinaan itu, birahinya makin terpacu,
apalagi tukang parkir itu mulai mengerayangi dadanya.
‘toket cokin ini memamng empuk….’
Akhirnya loper Koran itu orgasme.
Anto nampak kurang puas…’ sial nih lonte, dientot biar enak masih ngga
orgasme juga.. apa kita ptong aja itilnya?’
Agnges ketakutan mendengarnya, ia sedikit menyesal karena tidak orgasme
padahal dia sangat ingin….
‘Jangan coy sayang kan?’ kata tukang parkir yang keturunan Indonesia
timur. ‘Kita liat apa kontol dari timur bisa buat dia takluk’
Agnes terbeliak melihat penis tukang parkir itu… diameternya sebesar
kaleng bir dan kepalanya sebesar kepalan tangannya. ‘mati aku kalau penis
itu masuk..’ piker Agnes. Namun Anto sigap. Ia dan rekannya memegang kaki
Agnes, menekuknya kearah dada dan meregangkannya selebar mungkin.
‘makan nih kontol’ seru tukang parkir sambil menghujamkan penisnya ke
vagina Agnes.
Agnes coba melawan namun sia-sia, ia kesakitan waktu penis itu merejok
sampai ke dalam, dan sampai semuanya sepanjang 30 cm amblas.
‘aaaah memek cokin memang asiiiiiikkk’ lenguh tukang parkir sambil mulai
memaju mundurkan penisnya.
Rasa sakit berlangsung menghilang, vagina Agnes mulai bisa menerima penis
besar tukang parkir itu, dan gelombang orgasme yang tertahan datang lagi,
seiring genjotan bertenaga tukang parkir itu. Akhirnya pertahanan Agnes
jebol, bagai air bah Agnes berteriak menandakan orgasmenya.
Mereka semua bersorak kegirangan, Agnes merasa malu namun juga bahagia
karena orgasme itu sungguh diluar dugaan, sangat nikmat.
Tukang parkir itu lalu mencabut penisnya dan menampung spermanya dalam
gelas, hampir penuh.
‘Eh lonte… sekarang kau minum peju sampai habis atau gue sodomi biar
pantat lo ancur’.
Agnes buru-buru mengambil gelas itu dan meminumnya sampai habis, dan tanpa
mereka sadari Agnes orgasme lagi.
Dalam kondisi lemas, Agnes ditunggingkan, tukang becak mengambil posisi
dan tanpa peringatan langsung menyodomi Agnes.
Agnes menjerit kesakitan namun tukang becak itu tidak perduli. ‘tenang
kontol gua nggak sebesar itu say’. Memang benar namun tetap saja perih
bagi Agnes karena pantatnya kering.
Lagi meringis kesakitan dan keenakan, tukang jualan memposisikan tubuhnya
didepan Agnes, dan memaksa Agnes men deep throat penisnya, untungnya tidak
lama karena tukan jualan itu langsung orgasme karena begitu bernafsu
menyetubuhi sang idola.
Tak lama tukang becak itu ejakulasi di anusnya lalu mencabut penisnya dan
membawanya ke wajah Agnes.
Agnes bisa melihat campuran sperma, sedikit darah dan kotoran di penis
itu, lalu tukang becak berkata, ‘kalo lu mau pantat lu nggak gua sodok
pake tangan, lo isep kontol gua ampe bersih, lagian itukan tai lo
sendiri.’
Wajah Agnes memerah, yang ia tak mengerti kenapa ia tidak bisa marah atau
menangis? Ia di perkosa, dihina, direndahkan. Tetapi kenapa ia bisa
orgasme dan bahkan menikmatinya? Dan dengan pasrah menerima penis kedua
yang bercampur kotorannya sediri kedalam mulutnya? Tidak seperti yang
dengan rela ia lakukan pada rekan-rekannya?
Sambil ia menghisap penis tukang becak itu akhirnya Agnes mengerti.
Perasaan tak berdaya ini yag membangkitkan birahinya, stelah selalu ‘di
atas’ sebegitu lama. Ia sebenarnya ingin ditaklukkan ingin dibuat tak
berdaya, rapuh.
Akhirnya pikiran Agnes cerah lagi dan ia menikmati ‘perkosaan’ ini, walau
tetap pasang tampang pura-pura agar ‘pemerkosanya’ tidak curiga.
Terakhir tukang parkir itu mendudukkan Agnes di atas penisnya, lalu Anto
ambil giliran menyodomi Agnes, tukang becak dan loper Koran bergantian
disepong Agnes sampai semuanya ejakulasi.
Lalu mereka mengancam Agnes agar tidak melapor kepada siapapun atau mereka
akn bertindak lebih brutal lagi, dan sebelum pergi loper Koran itu
menyetubuhi Agnes sekali lagi di anus kemudian di vaginanya bergantian dan
menyemburkan spermanya di wajah Agnes.
Lalu mereka kabur, meninggalkan Agnes yang lemas namun tersenyum senang
karena ia menemukan sisi gelapnya dan gairah sexnya dapat dikeluarkan
dengan bebas, dan hari itu ia orgesme berkali-kali tanpa diketahui.
Dan ia berharap akan ‘diperkosa’ lagi oleh mereka.
End

Agnes yang merasa jenuh dengan kehidupan kota dan rutinitas yang
dijalananinya memutuskan untuk menyepi di daerah puncak yang sepi dan
jarang dikunjungi orang.
Agnes menemukan sebuah villa terpencil yang jauh dari keramaian, di villa
itu Agnes disambut penjaganya yang dipanggil Kaka.
Malam itu ketika Agnes sedang merenung, menikmati hangatnya perapian hanya
berbalut piyama terusan, kaka berdiri disampingnya dan berkata kalau
teman-temannya ingin berkenalan dengannya,.
Agnes mengeluh dalam hati ‘aduh, apa aku tidak bisa tenang barang
sebentar, dasar penggemar’ namun ia berdiri dan berbalik menyambut
penggemarnya.
Dan Agnes terkejut.
Di hadapannya berdiri sepuluh orang laki-laki dengan tampang mesum dan
menelan liur melihat siluet tubuh agnes melalui piyama tipis yang
menerawang akibat nyala api di belakang Agnes, Agnes mengenali mereka
sebagai, empat orang adalah tukang ojek yang mangkal di dekat pasar dan
lima orang kuli bangunan yang membangun villa dekat situ.
Kaka berkata ‘Kita-kita mau ngewe sama non, abis non seksi sekali. Ngga
usah ngelawan, ngga bakal ada yang dengar. Kecuali kalo non mau dikasarin
dan kita buang ke penampungan gelandangan biar non diewe sama mereka’
Agnes tersenyum binal, ia sama sekali tidak berkeinginan melawan karena
melihat tampang mesum mereka Agnes justru merasa terbakar gairahnya,
terlebih lagi ia membayangkan sensasi bercinta dengan orang kampong dan
kuli bangunan, lalu ia berkata ‘shut up, jangan ancam saya’ katanya sambil
membuka kancing piyamanya, meloloskannya melalui bahu, berdiri menantang.
‘Kalian mau ewe aku?’ katanya sambil berpose seperti patung dewi,
‘silahkan… makan malam sudah tersedia’
Kecuali Kaka semuanya maju merangsek Agnes. Tubuh agnes digerayangai,
diciumi, dijilat. Agnes mendesah-desah kenikmatan menerima serangan
bertubi begitu, remasan kasar, cubitan, French kiss, jilatan nakal.
Tak lama, Agnes jongkok dan mulai mengoral penis mereka satu persatu,
mereka semua sudah bugil dan mengerang nikmat merasakan isapan Agnes.
40 menit Agnes mengoral mereka. Agnes begitu liar, ia men deep throath
penis itu satu persatu, ia begitu terangsang melihat penis mereka yang
antara 25 sampai 30 cm itu, ia minum sperma mereka.
Kaka menjambak Agnes, dan melemparkannya ke karpet lembut di depan
perapian, dan mengangkannya. ‘Pernah di ewe kontol model begini?’ katanya
yang membuat Agnes membeliak, karena penis Kaka yang hampir sepanjang
lutut dan diameter kaleng bir, akhirnya Agnes tahu Kaka kependekan Kontol
Kuda.
Agnes harus bekerja keras, menerima sodokan , menggelinjang, menaik
turunkan pinggul, sambil mendesah keenakan merasakan penis Kaka mengisi
rahimnya, bahkan Agnes mendapat orgasmenya yang pertama bersamaan dengan
amblasnya keseluruhan penis Kaka. Agnes menggeletar.
‘Dasar lonte’ ejek Kaka ‘baru gitu dah keluar, nih terima sodokan gue,
biar tambah kelojotan’ kata Kaka sambil mulai menggejnot Agnes, yang makin
menggelinjang, dan mengerang keenakan.
Agnes mendapat orgasmenya yang keempat ketika Kaka menyemburkan spermanya
ke rahim Agnes, namun Agnes sama sekali tidak kuatir karena tubektominya
memastikan ia aman untuk bercinta. Tempatnya langsung digantikan, orang
kedua, yang mengangkat kaki agnes ke atas bahunya dan menggenjot Agnes
sebrutal yang ia bisa, mengi
Orang ketiga menunggingkan Agnes dan menyetubuhinya doggy style, sementara
orang keempat menyetubuhi mulut Agnes dengan ganas, membuat Agnes sedikit
tersedak menahan serangan mereka. dan mereka orgasme bersamaan dengan
Agnes.
Lalu Jai, salah seorang kuli bangunan menjilati anus Agnes. Agnes
mengerang merasakan sensasi tersebut, lalu Jai meludahi lubang anus Agnes,
dan tanpa ba bi bu, menghujamkan keseluruhan penisnya ke anus Agnes.
Agnes berteriak tertahan menerima serangan mendadak tersebut, kepalanya
terdongak ke belakang merasakan hujaman itu, mulutnya menganga, namun
segera mengeluarlkan desah kenikmatan dan erangan nafsu. Agnes sudah dapat
menguasai dirinya kembali dan menggerakkan pinggulnya seiring hentakan Jai
yang menyodominya. dan tak lama mereka orgasme berbarengan, kemudian Jai
menyorongkan penisnya ke mulut Agnes yang langsung memberikan deep throat
walau penis itu membawa sedikit kotoran dari anusnya.
Lima orang lainnya, membopong tubuh Agnes ke kamar, menghenyakkan tubuhnya
di kasur empuk, seorang dari mereka menyodomi Agnes dan menelentangkannya
di atas tubuhnya, seorang lagi segera menggasak vagina Agnes, sekarang
Agnes berada dalam posisi sandwich. Kepalanya yang agak terjulur ke luar
kasur menyebabkan mulutnya membuka dan memudahkan orang ke tiga untuk
merasakan deep throat dari Agnes, sementara dua orang lagi menerima
kocokan tangan mungil Agnes, dan mereka bergantian menyetubuhi seluruh
lubang tubuh Agnes. Agnes tak tau lagi berapa lama ia bercinta dengan
mereka, namun samara-samar ia melihat Kaka masuk ke dalam kamar dan
bergabung dengan mereka.
Paginya Agnes terbangun dengan penis Kaka menancap tegar di anusnya,
dengan sedikit lemas Agnes melangkah ke dalam kamar mandi, dan membasuh
tubuhnya dengan air hangat di bawah shower. namun tak lama kemudian, Kaka
dan seorang tukang ojeg masuk dan menyanwich Agnes sambil berdiri. tukang
ojeg tersebut menyodominya sambil meremasi payudara Agnes, dan Kaka ber
French kiss ria dengan Agnes.
Agnes keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat karena mereka
menyembunyikan handuk miliknya. Agnes lalu berjalan santai ke meja makan.
Jai menantinya dengan senyum nakal, ‘makan dulu non biar kuat di ewe sama
kita-kita’ ia lalu menyuruh agnes duduk dipangkuannya dan Agnes mulai
sarapan dengan penis di anusnya, dan sarapannya diakhiri dengan semburan
sperma di anusnya.
Melihat cuaca yang cerah, Agnes melangkah ke kebun belakang untuk
menikmati suasana, dan ia ditunggu oleh para kuli bangunan.
Satu orang menyuruh agnes ber woman on top, yang satu meminta Agnes
mengangkanginya, satu orang menyodomi Agnes, yang satu lagi melengkungkan
tubuh Agnes sampai hanya bahu dan kepalanya tertahan di tanah, dan
menyetubuhinya dengan brutal. orang terakhir mendapat deep throat dari
Agnes, dan ia menyemburkan spermanya ke wajah Agnes, melihat ini teman
temannya mengikutunya dan menyemburkan sperma ke seluruh tubuh Agnes, yang
sudah lemas terbaring di rumput. Dan kemudian Agnes jatuh tertidur di
rerumputan itu di selimuti angin gunung dan sinar mentari, setelah sekitar
3 jam ia disetubuhi ke lima orang itu
Agnes kemudian terbangun ketika hari sudah berangsur petang, Ia membasuh
tubuhnya menggunakan selang penyiram rumput, para ‘penggemarnya menatap
Agnes penuh birahi melihat tubuh berkilat mulus sang idola’
Mereka memberikan Agnes kesempatan untuk beristirahat sebelum akhirnya
mereka membawa Agnes ke dekat perapian, mereka menyuruh Agnes untuk
menghibur mereka, dan Agnes menjawabnya dengan tarian erotis, dan gerakan
sensual.
Keringat yang mengalir membuat tubuh Agnes tampak makin sensual ditemaram
perapian.
Agnes benar-benar liar, gairah sexnya mengalir bak air bah, jebol seperti
kuda binal lepas dari kandang, walaupun sebenarnya yang menyetubuhinya
adalah orang kampong yang tidak selevel dengan dirinya. Agnes tidak
perduli, yang diperlukannya adalah pemuas dahaganya akan sex dan itu
diperolehnya dari mereka.
Bahkan hinaan justru membuatnya makin bernafsu, seperti ketika seorang
kuli berkata ‘gila nih cina, memeknya seret dan sempi banget, ada empotnya
lagi’
atau ketika rekannya tukang ojeg bilang ‘iya nih, gua udah berapa kali
dapet daging cina, biasanya becek, apalagi abis dipake si Kaka, biasanya
memek dan boolnya nya langsung longgar.’ dan tujkang ojeg itu langsung
menusukkan penisnya ke vagina Agnes yang masih dipakai kuli bangunan. ‘
Biar longgar’ ejeknya.
Atau ketika Kaka berkata ‘Entotannya memang hebat, lebih hebat dari bayur
yang sering gua pake di warem. Sepongannya juga mantap’, sambil menekan
kepala Agnes agar penisnya bisa masuk lebih dalam lagi ke tenggorokan
Agnes, sembari Jai yang hobi menyodominya menggenjot anusnya dengan penuh
nafsu diledek ‘hobi banget si lo ewe boolnya?’
‘Mumpung ada kesempetan. Kapan lagi bisa ewe bool artis kaya gini, lagian
bini gua mana mau di ewe model begini.’
Semua hinaan itu dianggap pujian oleh Agnes, karena berarti ia berhasil
memberikan kepuasan pada penggemarnya, dan seharusnya itu yang terjadi di
mana penggemar mendapatkan yang terbaik dari idolanya, dalam kasus ini sex
terhebat, liar dan menjurus brutal.
Selain itu Agnes menganggap ucapan mereka sebagai penghargaan atas
usahanya berlatih keras setiap saat untuk mempertahankan bentuk tubuhnya
dan kelenturannya, ramuan-ramuan yang diminum untuk stamina tubuhnya serta
treatment khusus untuk vagina dan anusnya yang menjadi pelabuhan penis
penggemarnya sehingga memiliki kelenturan mulut ular yang mampu menelan
mangsa yang besar namun dengan cepat kembali ke bentuk aslinya.
Keesokannya Agnes memutuskan untuk kembali karena ada pekerjaan yang harus
dikerjakannya.
Kaka berkata ‘kita punya oleh-oleh buat non’, sambil mereka menelentangkan
tubuh Agnes dan mengangkat kakinya kea rah dada. kaka menyelipkan potongan
bagian atas botol aqua ke dalam vagina Agnes, dan menuangkan sperma dingin
satu gelas bir besar yang mereka kumpulkan pada saat Agnes tertidur
kelelahan.
Agnes menggeletar merasakan dingin di vaginanya, dan setelah seluruhnya
terserap, Kaka mencabut ‘corong’ itu dan menutup celah vagina Agnes dengan
lakban sehingga sperma mereka tidak dapat keluar dari dalam vagina Agnes.
Mereka tertawa melihat tubuh agnes menggelinjang, menggeletar seperti ayam
disembelih merasakan dingin di vaginanya yang menstmulasinya untuk
kemudian mengejang hebat dan berteriak ‘gilaaaaaaaaaa’ seiring orgasme
terdahsyat yang diperolehnya. Setengah jam kemudian Agnes baru bisa
mengusai diri.
Para ‘penggemarnya’ mengambil semua baju Agnes sebagai kenang-kenangan
sehingga Agnes pulang hanya dberbalut tanktop putih tipis ketat, yang
dengan jelas mencetak lekuk tubuhnya, terutama putingnya dan daerah
areolanya nyang berwaran coklat. Dan celana hot pants pendek model hipster
yang tidak dapat menutupi pangkal pantat Agnes dan bagian depannya
bermotif jala halus, sehingga lakban yang menutupi vaginanya membayang
jelas. Dan secara keseluruhan membuatnya makin tampak seperti professional
bitch
Agnes tidak perduli karena ia sendiri memperoleh kepuasan amat sangat,
karena dahaga sexnya terpuaskan dengan kebrutalan mereka dan keroyokan
yang dialaminya.
wajahnya menyunggingkan senyum puas, liar dan binal, dan tampak
berseri-seri. Tubuhnya tampak makin berisi, segar bercahaya, terlebih
setelah mendapat donor protein di seluruh tubuhnya termasuk yang sekarang
mulai terserap di vaginanya.
Selama perjalanan pulang yang dipikirkan Agnes hanya satu,. Mencari waktu
yang tepat untuk kembali ke villa itu dan berpesta sex dengan
‘penggemarnya’.
End….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar