Suasana pub di hotel ditempat kami menginap malam itu terasa
sangat marak, grup musik yang membawakan beragam lagu menyanyi dengan apik,
sementara pengunjung yang mayoritas orang asing tampak memenuhi tempat itu
terlihat sangat menikmati dan terbenam dalam keasyikannya masing masing.
Sudah 2 hari aku dan istriku berada di P Dewata, dan siang
tadi seluruh urusan bisnis yang harus kulakukan sudah selesai, aku dapat relax
dan menikmati sisa hari dalam minggu ini tanpa harus memikirkan berbagai urusan
yang memusingkan kepala.
Lagu lama One For You, One For Me mengalun dan terasa
tanganku ditarik oleh istriku untuk menemaninya berdansa, sesungguhnya aku agak
malas untuk berdansa karena aku sedang agak kelelahan setelah 2 hari penuh
dengan perdebatan dan argumentasi bisnis dan ingin menikmati rasa santai dan
nyaman ditemani segelas minuman, namun demi istri tercinta akupun melangkahkan
kaki menemaninya.
Selesai lagu itu kami kembali ketempat duduk namun mataku sempat
menangkap sepasang mata laki laki yang tampak memperhatikan istriku, memang
dengan penampilannya malam ini, rambut yang digelung keatas, rok mini hitam
dari kulit yang dikenakannya menegaskan bentuk pinggul dan pinggangnya yang
ramping, baju kupu-kupu berwarna putih penuh dengan manik-manik dengan punggung
sama sekali terbuka dan hanya seutas tali yang menahannya dilingkarkan
kelehernya membuatnya nampak sangat sexy dan menarik, belum lagi wajahnya yang
cantik dan bibir basah kemerahan.
“Ssst…, kamu lihat cowok bule disudut itu?” tanyaku pada
Anita ketika kami sudah duduk kembali.
“Yang pakai T Shirt hitam ?, iya dari tadi ngeliatin terus”
jawab istriku, wah rupanya ‘kontrol lapangan’ masih dikuasai dengan baik oleh
Anita.
“Kenapa..?” tanya istriku melanjutkan
“Nggak…, Cuma ingin tahu sebrapa sih keberanian dia..?” aku
menjawab setengah bertanya.
“Ah…ntar aja …, yuk dance lagi” ajaknya
Aku yang tadinya agak malas menjadi agak bersemangat
meladeni kemauan istriku, entah kalau ada laki laki yang terpukau pada Anita
aku senang dan bangga,
Kali ini kami berdansa dengan berpelukan erat, namun diam
diam kuperhatikan.., ternyata laki laki itu tetap memperhatikan kami, dan
terkadang Anita secara langsung menatap matanya yang membuatnya tersipu, dan
ketika lagu kembali usai kami kembali kle tempat kami, namun istriku sengaja
aku mengjaku agak berputar dan mnelewati tempat duduk laki laki itu, aku tahu
Anita ingin melihatnya lebih jelas.
“Excuse me..” suara itu agak mengejutkan istriku, ternyata
laki-laki itu sudah berdiri disamping meja kami dan tangannya menyerahkan bros
yang tadi kuyakin dikenakan Anita dan aku yakin ia ‘sengaja’ menjatuhkanya.
“I found this on the floor, and I believe it’s belong to
you” katanya.
“Ouw…thank you.., you are so kind, yes it’s mine how can I
dropped it ?”Anita menyambutnya dengan senang, lalu melirik kearahku sambil
menjebikan bibirnya, menggodaku.
“Ok..Hi, I am Mike” dan ia mengulurkan tangannya padaku,
“Hi” jawabku “Please introduce my wife Anita..” kataku sambil menyambut tangannya
dan sekaligus mengenalkan nya pada Anita yang lalu dijabatnya dengan erat.
”Are you alone..?” tanyaku
”Well. Yes..., actually no..you see I stay in this hotel
with some friends of mine.., but I am alone here right now” jawabnya panjang
lebar.
“Why don’t you join us in our table here? tiba tiba Anita
menawarkan
Kami ngobrol macam macam hal dan Mike, yang ternyata berasal
dari Amerika datang kemari untuk bisnis, dari kartu namanya serta perusahaan
yang diwakilinya dapat kulihat kalau ia memiliki ‘status sosial’ yang lumayan,
bukan sekedar ‘bagpacker tourist’
Keinginan untuk berdansa Anita tersalurkan malam ini,
apalagi setelah entah berapa gelas anggur diteguknya dan setelah dua kali turun
ke lantai dansa dengan wajah yang agak berkeringat namun membuatnya makin
nampak sexy ia berbisik padaku “Pah…, kugodain ya si Mike..”
Aku cuma tersenyum dan mencium pipinya, namun aku belum tahu
ide apa yang ada dikepala istriku itu.
Kami bertiga ngobrol panjang dan ternyata Mike harus kembali
ke negaranya besok sore, dan karena aku merasa lelah kuajak Anita untuk kembali
kekamar, walau aku tahu sebenarnya ia masih ingin meneruskan kegembiraannya,
maklum 2 hari ia terkurung di kamar sementara aku rapat dan malamnya aku sibuk
dengan laptopku membuat berbagai analisa, ia hanya menemaniku saja, namun Anita
memang istri yang baik, ia segera berdiri, memberi salam pada Mike sambil
mencium pipinya dan menggandengku untuk melangkah kembali kekamar.
Sekelebat sesuatu teringat di otakku, “Hey Mike, in may I
know your room number ?” tanyaku “1408” jawab Mike
Sesampainya di kamar, agar terasa lebih nyaman aku mengisi
bathtub dan merendam diri dalam air hangat, tiba tiba pintu kamar mandi terbuka
dan istriku menyusulku. Aku tahu kalau Anita menginginkan sex, terbukti
tangannya segera saja ‘gerayangan’ dan membuat miliku mengeras, dimintanya aku
duduk dipinggir bathtub dan segera mulutnya yang ahli beraksi membuatku
mengerang nikmat.
Kami sudah di atas ranjang, karena memang tadi Anita belum
‘mendapatkan bagiannya’, namun disisi lain rasa lelah, efek mandi air hangat
dan ejakulasi yang dahsyat dimulut istriku tadi tadi sesungguhnya membuatku
sudah nyaman, namun aku juga tidak ingin mengecawakan istriku, maka kusuruh ia
telentang lalu mulai kujilati lehernya payudaranya dan terus kebawah
“Mmm…ma..kamu ingin nyoba si Mike ?” tanyaku lalu lanjut lagi kujilati
klitorisnya.
“Mmmm..kepikir sih.., tapi sshh…aahh..dia terlalu sopan sih”
jawabnya diselingi desahan saat lidahku memasuki lubang kemaluannya
Puas menjilati vaginanya kuminta ia menungging dan dari
belakang kumasukan kemaluanku lalu ku ayun dan kumaju mundurkan dengan irama
teratur, sambil tanganku memeluknya dari belakang dan memainkan klitorisnya,
yah aku tahu titik lemah istriku, maka ingin cepat kuselesaikan.
Benar saja, tidka terlalu lama gerakan nya semakin keras dan
desahannya juga semakin kencang, akupun mempercepat ayunan pinggulku dan
“aaah…ssstt…sstt…hhh…” bersamaan kami mencapai puncak dan ini adalah
ejakulasiku yang kedua malam ini setelah tadi dikamar mandi lalu aku rebah
terkapar, sementara Anita merubah posisinya, menjilati kemaluanku yang penuh
lendir dan sisa air mani hingga kering, ..mmm..suatu tanda kalau ia masih belum
‘cukup’
Setelah nafasku agak reda kupandang wajah cantik istriku
sambil tersenyum aku bertanya “Ma…mumpung disini nggak ada anak – anak kamu
masih ingin main-main?” .tanyaku”
“Maksudnya.?” tanyanya
Kulempar ia dengan bantal yang ditangkapnya dengan tertawa
tawa lalu ia menjawab “apa yang ada di pikiran papa?” tanyanya
”Si Mike, papa tahu kok ........kamu ingin..” belum selesai
aku bicara bantal itu kembali dilempar ke arahku.
”Gimana caranya.., orangnya sopan dan sangat menjaga tata
krama” jawabnya namun dari suaranya aku tahu kalau ia antusias.
”Ok.., kalau misalnya...mama ke kamarnya gimana?” tanyaku
”Ah..nggak..buat mama nggak nyaman kalau papa nggak ada”
jawabnya cepat
”Serius... ”jawabku, lalu kulanjutkan ”Papa akan telp dia,
kalau dia setuju mama kekamarnya...and ..don’t worry..be happy” jelasku sambil
mengutip iklan asuransi mobil
”Nah..papa sendiri?” tanyannya
”Bobo...tapi jangan balik kesiangan.., kita breakfast bareng
..dikamar ya..ok? jawabku
Sebelum istriku mengucapkan sesuatu lagi, kuraih gagang
telpon dan kuhubungi kamar Mike ”Hey..it’s me...sorry for disturbing you so
late” kataku yang dijawab oleh Mike untuk jangan sungkan – sungkan.
Kami bicara sedikit tentang hal yang umum, lalu kujelaskan
bahwa istriku senang ngobrol dengan dia dan mengingat besok dia kembali ke
Amerika, apakah dia tidak keberatan untuk ngobrol – ngobrol lagi sedikit.
”In The Bar maybe?” tanyaku memancing
”Well, if you don’t mind, why don’t you come over to my room
?, anyway I had also a friend like I told you before and really want to
introduce him to both of you”, jawabnya
“Ok then .. see you soon” kataku sambil menutup telepon
“Oke…” kataku pada Anita
”Tapi... papa nggak bilang kalau mama sendirian kesana, ayo
papa ikut” kata istriku
”Nggak.., mama kesana aja sendiri ya ..? kataku lagi, sambil
bangkit dari duduku dan memeluknya, ”Papa percaya kok,........ santai aja..”
sekali ini memang aku lelah tapi lebih penting lagi adalah aku ingin
memperlihatkan bahwa aku mempercayainya sepenuh hatiku.
Tidak sampai 10 menit setelah istriku meninggalkan kamar,
aku sudah terlelap, dan ketika kubuka mataku kulihat wajah cantik istriku
tengah mamandangiku dengan senyum, terlihat agak lelah namun penuh kepuasan,
hari sudah terang..., dan.......... astaga jam sudah menunjukan hampir Pk. 09
pagi, sementara di meja sarapan sudah terhidang.
”Mmmh..jam berapa balik ma?”
”tadi jam 7 an ...” jawabnya
Wah...pikirku..., karena kau ingat dia menuju ke kamar Mike
belum jam 12 malam.
”Papa mandi dulu ya., mau ikut...?” tanyaku sambil bangkit
dan melangkah ke kamar mandi
”Nggak ..ah..mama udah mandi tadi.., udah telpon anak-anak,
ntar papa jangan lupa telp mereka, si Pieter mau mesen apa gitu tapi cuma mau
bilang sama papanya ”jawabnya, dan memang ia sudah rapih, bersih, harum dan
berdandan sedikit.
”Udah sana cepetan..., laper nih....” katanya
Kami sarapan bersama di kamar, dan setelah selesai, sambil
rebah didadaku ia berkata
”Ih..papa ..sebel deh kok nggak bilang sih kalau si Mike
nggak sendirian dikamarnya..? tanyanya
”O ..iya...papa lupa” jawabku seenaknya”Aw..”teriaku ketika
pinggangku dicubitnya
Gini :
”Waktu sampai didepan dikamarnya setelah mengetok pintu Mike
heran melihat mama sendirian, terus mama jelasin aja kalau papa kecapekan dan
minta mama memenuhi janjinya untuk ngobrol sama dia, terus terang aja wajahnya
sih keliatan seneng banget, tapi dia keliatan agak kecewa waktu jelasin bahwa
temennya ada dikamar, umurnya sih hampir sama, cuma lebih tinggi, dan nggak
cuma itu kebetulan dia udah ngajak juga satu orang lagi yang juga dari grup
perusahaannya, karena dipikirnya papa mau kekamarnya dan bicara bisnis”
”Mama bilang kalau begitu, mama akan bangunin papa dan balik
lagi, tapi dia bilang jangan, karena ..emang sih semalam mama juga tahu kalau
papa capek.., keliatan dari wajahnya, jadi dia juga ngerti, lagian pertemuan
asosiasi yang papa wakili kan juga ada di berita, jadi dia ngerti kalau beneran
kecapekan.
Lalu Anitapun mulai menceritakan ’petualangannya’
”Any way you are already here, so please come in” Mike lalu
mempersilahkanku masuk.
Setelah dikenalkan pada kedua temannya,Trey dan Scott, kami
ngobrol dan Mike menawarkan minuman yang ku iyakan, semula pembicaraan
berlangsung agak kaku karena mereka sesungguhnya sama sekali nggak menyangka
kalau akhirnya ‘hanya’ ngobrol dengan seorang wanita, untunglah aku berhasil
mencoba mengimbangi materi pembicaraan mereka sedapatnya, dalam hati aku agak
mengumpat juga, sialan…suamiku malah tidur dan aku mesti ngobrol macem- macem,
iya kalau mereka mau melakukan seperti yang kuharap…, yah walau tadi sudah
sempat mendapat orgasme namun sesungguhnya aku masih ingin.
Lama kelamaan aku jadi capek juga bicara tentang pekerjaan
mereka, kupikir it’s now or never deh…, kalau ditolak ya udah kubalik kekamar
dan ku marahin suamiku, maka akupun pamit kamar mandi, disana aku berkaca, lalu
melepaskan bra yang kukenakan, melepaskan celana dalamku, saat itu aku
mengenakan baju motif bali yang baru kublei kemarin, agak rendah didada dan rok
mini.
Sambil keluar dari kamar mandi aku kembali duduk disofa dan
mulai menilai ketiga laki laki bule ini, Mike sangat sopan, Trey humoris,
banyak tertawa, namun Scott.., matanya memandangku dengan nanar, terlihat bahwa
ia menginginkanku dan tidak disembunyikannya, apalagi bolak balik ia memuji
kecantikan ku.
“Mike do you have any music in here ?” tanyaku
“Yes of course, lalu ia memutar lagu lagu jazz lama dari
player dekat TV, dan kepada scott aku berkata “Well, u know I do like dancing a
lot, I have danced several times this evening in the Pub with Mike, would you
like to dance with me know?” tanyaku. “Yes..with pleasure “ jawabnya dan
setengah meloncat ia bangkit menarik tanganku dan kamipun berdansa diruangan
itu, karena irama lagunya lembut, kami berdansa sambil berpelukan, kupeluk erat
lehernya, ia jauh lebih tinggi daripadaku dan kutahu ia dapat melihat dadaku
dengan bebas karena rendahnya leher baju yang kukenakan, apalagi setelah bra
yang kukenakan kulepas, kurasakan tangannya meremas pantatku dan aku tahu kalau
ia menyadari aku juga tidak menggunakan celana dalam karena jarinya menelusuri
pantatku dan mencarai’panty line’ yang akan terasa kalau mengenakan celana
dalam.
Sambil memeluk lehernya erat erat kudongakan wajahku,
menatap matanya, dengan mulut setengah terbuka dan detik berikutnya bibirnya
sudah menempel dibibirku, kami berciuman dengan panasnya, lidahnya yang
memasuki mulutku kusambut dengan lidahku, dan tangannya sudah mengangkat rok
miniku dan meremas bongkahan pantatku, sehingga aku yakin kalau kedua laki laki
yang ada diruangan itu juga melihat pantatku dengan jelas karena aku
membelakangi mereka.
Tanganku ingin memegang selangkangannya namun pelukan kami
terlalu rapat dan ciuman kami terlalu panas, setelah beberapa saat kami
melepaskan pagutan bibir kami dan bernafas terengah - engah, namun saat
kesempatan agak renggang sedikit kugunakan untuk mengubah posisi tanganku yang
kini sudah berada di selangkangannya dan meremasnya dari luar celana, sementara
jari tangan Scott sudah berhasil menyentuh bibir vaginaku. Tanpa terasa Scott
sudah mengangkat rok miniku hingga hampir kepinggang sehingga sesungguhnya aku
berdansa dan berpelukan seperti hanya pakai kaos tanpa bawahan. Namun aku sudah
tidak peduli dan tanpa risih dibawah tatapan Mike dan Trey, kuturunkan
retlseting celana yang dikenakannya dan tanganku menyelinap masuk, segera
kutemukan batang kemaluannya ternyata cukup besar dan sudah mengeras. Setelah
sedikit kuremas – remas, ikat pinggangnya kubuka dan kuturunkan celana jeans
yang dikenakannya sekaligus dengan celana dalamnya yang dibantu dengan gerakan
kakinya, kesempatan itu juga kugunakan untuk melepaskan kaos yang kukenakan dan
sekaligus rok kuturunkan, Scott juga dengan cepat melepaskan T Shirtnya dan
kini kami sudah berpelukan dan berciuman lagi ditengah ruangan namun kali ini
kami berdua sudah telanjang bulat.
Tiba kurasa ada sepasang tangan lain yang mengusap
punggungku, dan ketika kulirik ternyata Mike sudah mendekat, aku membalikan
tubuhku memunggungi Scott yang segera memelukku dari belakang dan menciumi
leherku sementara Mike kurarik mendekat dan ketika aku berusaha membuka
retsleting celananya ia dengan cepat melepaskan semua yang dikenakannya, dan
sekarang kami bertiga berpelukan telanjang bulat, Mike sibuk menciumi dan
menjilat serta menghisap putting payudaraku.
Mereka lalu menariku ke atas tempat tidur dan kini aku
dikelilingi oleh tiga laki laki bule yang semua sudah tidak mengenakan sehelai
benangpun.
Semua sibuk menggerayangi dan menciumi sekujur tubuhku,
entah siapa yang sekarang ada diselangkanganku, menjilat dan menciumi vaginaku,
sementara kedua tanagnku masing masing menggenggam dan bergantian kuhisap
batang kemaluan yang disodorkan dekat mukaku.
Posisi berubah lagi, Mike yang rupanya tadi menjilati
vaginaku merangkak naik dan mulai berusaha memasukan kemaluannya kedalam
vaginaku, dan sekejab kemudian terasa batang kemaluannya menembus memasuki
tubuhku.. Kedua laki laki yang lain kini menonton aku dan Mike bersetubuh, kami
berpelukan, kakiku naik keatas melingkari pinggangnya, dan Mike sibuk menciumi
wajah, bibir, leher, dan berusaha mencapai payudaraku namun krn dia jauh lebih
tinggi agak sulit mulutnya menjangkau payudaraku, sambil pinggulnya bergoyang
dan batang kemaluannya keluar masuk di vaginaku.
Rupanya Mike tidak mampu bertahan terlalu lama, terasa
batang kemaluannya berdenyut denyut dan terasa semakin membesar, pinggulnya
semakin cepat bergerak maju mundur, akhirnya .....dengan satu dengusan keras ia
melenguh...dan dengan satu hentakan batang kemaluannya ditekan sedalam mungkin
dalam tubuhnya dan menyemprotkan air maninya yang terasa panas memenuhi mulut
rahim dan vaginaku, beberapa kali batang kemaluannya menyemprotkan isinya, lalu
ia pun terkulai.
Saat batang kemaluan yang mulai lemas itu terlepas, tubuhku
sudah ditarik oleh Scott “Please on your knee sweety” katanya dan akupun
dibaliknya hingga menungging, lalu tanpa buang waktu, batang kemaluannya yang
agak lebih besar dari Mike sudah dibenamkan dalam vaginaku yang masih penuh air
mani.
Trey yang juga terlihat tidak tahan segera memposisikan
dirinya didepanku dan batangnya memasuki mulutku.
Scott agak kasar, gerakannya cepat dan menghantamkan
batangnya dalam vaginaku dengan cepat dan keras hingga suara yang keluar dari
kecipaknya batang miliknya dalam vagina ku yang masih berlumuran air mani serta
suara keteplok saat bijinya mengenai pantatku menimbulkan irama yang aneh,
sementara Trey yang batangnya dalam mulutku juga tidak kalah kasarnya, rambutku
agak dijambak karena hantaman Scott membuat seluruh tubuhku maju mundur dan
kemaluannya terlepas saat keluar masuk mulutku ia benar benar ‘memberiku mouth
fucking’ dengan keras dan cepat, kadang hingga hampir habis batangnya ia
benamkan dalam mulutku, hingga aku hampir tersedak.
Kalau saja suamiku ada disini saat ini pasti akan dimintanya
mereka berlaku lebih lembut, namun karena sendirian ya sudah, dan sejujurnya
nafsuku mengalahkan segalanya.
Trey meracau dengan kata kata yang kadang tak kumengerti dan
aku pun siap siap, karena terasa kalau ia mulai mendekat – mendekat dan
akhirnya kepalaku dipegang dengan keras, kemaluannya di benamkan sedalam ia
bisa dan crrrt....banyak sekali air mani bule ini, rasanya seperti tak ada
habisnya aku menelan cairan hangat yang dikeluarkannya hingga akhirnya ia
melepaskan kepalaku dan akupun melepaskan batangnya dari mulut, namun ganti
kujilati batangnya dan bijinya, sementara Scott masih terus bergerak dengan
kasarnya menghamntam vaginaku dari belakang.
“You are incredible baby” kata Trey sambil mencium bibirku
dan menjilati air mani miliknya yang ada dibibirku.
Kini tinggal Scott yang masih ‘berkutat’ dan saat iramanya
mulai dipercepat ia semakin keras dan cepat bergerak dan aku hanya bisa pasrah,
lalu sesaat kemudian ia berteriak keras sekali “aah...fuck....i’m cumming....”
dan terasa kemaluannya memuntahkan isinya dalam vaginaku. Malam ini sudah tiga
kali vagina ku ‘diisi’, tadi oleh suamiku , Mike dan kini Scott.
Ambruk dipunggungku aku terdiam beberapa saat, aneh..,
justru aku yang belum orgasme.., memang aku butuh kelembutan, kalau terlalu
keras dan kasar malah akan sangat sulit untuk mencapai orgasme. Dan vaginaku
masih berdenyut denyut ..menagih ....
Kami bertiga terkapar dan Mike bertanya “You are really a
special woman, do your husband know about this?”
“Yes,...” jawabku dan akupun menjelaskan sedikit kalau aku
dan suamiku sesekali swinging dan melakukan explorasi dalam kehidupan sex kami.
“Well that good, me and my wife too” Scott yang menjawab,
lalu ia bangkit mengambil dompetnya dan memperlihatkan sebuah photo dirinya
bersama seorang wanita dan 3 anak laki laki
“She is pretty, and your kids are cute” kataku mengomentari
photonya.
Kami masih ngobrol bebberpa saat, dan aku mengambil
kesempatan ke kamar mandi, sekedar membersihkan diri, namun air mani yang ada
terlalu banyak, sehingga masih terasa walau sudah kubersihkan.
Trey yang kini berinisiatif, ia mulai dengan mencium
bibirku, dan akupun menyambutnya, dan sesaat kemudian ia sudah menjilati
vaginaku, tanganku juga tidak tinggal diam dan ‘menemukan’ batang nya Mike yang
lalu ku main-mainkan.
Sesaat setelah Trey berada didalamku, aku berbalik dan kini
aku diatas, ku goyang perlahan dengan kemaluannya didalam diriku, kudorong
kedepan, kebelakang dan sesekali kuangkat pinggulku sehingga batang kemaluannya
itu tertarik dan terbenam, dengan gerakan yang teratur dan irama yang kukontrol
aku mulai menapak menuju orgasme yang kuinginkan, dan benar saja, beberapa
menit kemudian akau meraskannya datang,.. kupercepat gerakanku dan “
ah...keluarr......keluar....” kedua laki laki yang lain sungguh menikmati
pemandangan saat aku mengejang, mendongak dan mendesah menggapai puncak, lalu
akupun ambruk.... disambut dengan ciuman oleh Trey.
Badanku terasa lemas sekali, namun aku tahu.., permainan
masih jauh dari selesai, padahal kalau sudah begini ingin sekali aku kembali
kekamar dan tidur, tapi aku sudah menyulut api dan wajib memadamkannya kan ?
Tidak lama aku diberi kesempatan berdiam diri, segera
tubuhku dibalik dan kini Trey diatasku lalau mulai bergerak.
Kali ini benar benar aku pasrah dan membiarkan ia
menyelesaikannya hingga akhirnya kembali vaginaku diisi oleh air mani dari laki
laki keempat pada malam ini.
Rupanya Mike dan Scott tahu kalau aku exhausted,
diambilkannya minum dan kami berempat telanjang duduk duduk diranjang, saling
bercerita, aku bersender pada Mike yang memeluku dari belakang tangannya
mengusap payudaraku dan sesekali memainkan putingku, Scott disamping kiriku ku
sambil jarinya sesekali memasuki vaginaku yang masih penuh air mani Trey tadi,
lalu jari tangannya disodorkannya kemulutku yang kujilat, sementara kemaluannya
ada digenggamanku dan Trey duduk dikananku kemaluannya yang masih basah juga
kugenggam, namun tangannya tidak kebagian ‘lahan’ ditubuhku.
Tiba tiba Scott bergerak lalu seakan tidak perduli dengan
basahnya vaginaku ia menjilatinya, disedot sedotnya vaginaku, klitorisku
dimainkan dengan lidahnya dan kadang pantatku diangkatnya tinggi tinggi dan
lidahnya dimasukan dalam anusku,. Wah .........lama lama aku tak tahan
digituin, dan nafsuku mulai kembali.
Kudorong Mike agar rebah, dan akupun memberi tanda pada
scott untuk berhenti lalu kutunggangi Mike dengan aku diatas.
Saat akau sedang berciuman dengan Mike, dengan kemaluannya
didalamku, kurasakan lidah hangat Scott mengexplorasi anusku, dibukanya
bongkahan pantatku dan lidahnya benar benar dimasukan kedalamnya, sementara
batang kemaluan Mike masih tertanam dalam vaginaku.
Ini benar benar luar biasa rasanya, aku mengerang dan
mendesah sejadinya....dan belum sempat berpikir Trey juga sudah menyodorkan
batangnya kemulutku.
Tiba tiba aku merasa Scott menempelkan kemaluannya di anusku
dan berusaha menekannya, “No...No.......I do not do anal sex...” kataku, namun
posisiku benar benar lemah., Mike memeluku erat erat, dan Scott berusaha
memasukan batang kemaluannya dalam anusku, aku berusaha berontak namun tidak
berdaya, perlahan terasa kepala kemaluan Scott mulai memasuki anus yang tadi
dijilatinya dan masih sangat basah itu, dan ...aku berteriak, rasa panas dan
perih luar biasa menyerangku, dan terasa kepala kemaluannya sudah
masuk..............
“Ah....sssh...” aku masih berusaha menahan untuk tidak
berteriak karena sakit dan perih sekali, tubuhke seperti terbelah dan entah
sulit dilkiskan dan..blesss......................hampir pingsan aku saat dengan
sekali sentak Scott sudah membenamkan seluruh batangnya dalam pantatku.
Kemaluan Mike yang dalam vaginaku menjadi terasa semakin
besar dan mereka berdua mulai bergerak mencari irama.
Entah bagaimana rasa panas dan perih tadi mulai mereda..,
dan ketika keduanya sudah seirama, rasa nikmat mulai datang menyerangku. Trey
mengusap usap punggungku dan sesekali menyodorkan kemaluannya kemulutku.
Aku sungguh tak berdaya..., mereka berdua bekerjasama dengan
kompaknya dan gelombang rasa nimat menyerang otakku, aku tak tahan
lagi...........”sssshh...ah.....keluar...akeluar.. .aku keluar...”racauku, dan
satu terjangan yang luar biasa menyerangku dan aku mendapatkan orgasme yang
sangat hebat, bergetar rasanya tubuhku dari ujung kaki hingga ke ubun ubun.
Mereka masih beberapa saat bergerak dan tiba tiba semua
menjadi sedemikian cepatnya dan anusku terasa sangat hangat ketika Scott
menyemburkan air maninya dalam dalam dan Mike menyusul kembali mengisi
vaginaku.
Beberapa saat kami bertiga terdiam mengatur nfas dan ketika
tercabut dari anusku yang tertinggal adalah rasa perih dan panas.
“Crazy” kataku.., I have never done it before and I don’t do
anal” why you force me like that?” tanyaku agak jengkel pada Scott
Sambil cengengesan dan bangkit menuju kamar mandi untuk
membersihkan dirinya ia menjawab “ You have the most beatiful ass I have ever
seen..., sorry but I can’t hold my self” jawabnya
Aku masih telentang ketika Trey ‘menduduki’ perutku dan
mengocok batangnya di hadapan wajahku, sebenarnya aku sudah kelelahan tapi
kubiarkan ia melakukannya dan pas ketika ia akan menyemburkan air maninya
kutarik kemulutku dan kusedot keras hingga habis saat ia ejakulasi, kali ini ia
tidak terlalu banyak mengeluarkan maninya, mungkin sudah terkuras tadi.
Dengan lesu aku bangkit, mengumpulkan pakainku dan menuju
kamar mandi, masih terasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di pantatku
ketika aku berjalan.
Tapi aku takjub juga sih...., barang sebesar itu bisa masuk
dalam anusku.
Hampir pukul tujuh pagi ketika aku meninggalkan kamar
mereka.
“Pokoknya mama nggak mau lagi dilepas begitu..” kata istriku
seusai ia menceritkan pengalamannya.
“Maaf..papa nggak nyangka kalau mama ..sampai di DP gitu”,
kataku menyesal
Tapi kini kemaluanku yang berdenyut mengeras nggak karuan
mendengar semua cerita itu, mau minta...kasihan juga ia pasti sudah lelah.
“Sini mama bantu” katanya lembut dan sesaat kemudian ia
sudah berjongkok diwajahku menyodorkan kemaluannya yang agak kemerahan karena
diforsir semalaman “Jilatin...ayo...jilati...., tadi waktu mandi masih banyak
isinya...ayo jilatin..pa..” katanya dan akupun menmenjulurkan lidahku, menyapu
dan menyedot nyedot vagina nya, aroma sex masih sangat kental terasa dan rasa
asin, gurih serta lendir yang keluar memberikanku sensasi sendiri.
Kami bersetubuh dengan lembut dan sekali ini sama mencapai
puncak kenikmatan, kuisi lagi vagina yang entah sudah berapa banyak terisi
sejak tadi malam.
Hari itu kami tertidur seharian, bangun untuk makan, tidur
lagi dan malamnya kami makan ikan bakar di pantai di jimbara, untuk esok hari
terbang kembali ke Jakarta untuk kembali memasuki rutinitas hidup.
Itu adalah satu satunya Double Penetration yang dialami
Anita dan dia tidak pernah mau lagi melakukannya, sebab utamanya ; takut
menjadi kebiasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar